Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi.
Difusi zat terlarut dari
suatu larutan ke dalam larutan lainnya dapat berlangsung melalui suatu
membran tertentu yang permeable untuk zat tersebut. Permeable dari membran ada
tiga jenis, yaitu:
a)
Impermeable ( tidak permeable), dimana air maupun zat terlarut didalamnya tidak
dapat melaluinya.
b)
Permeable, yaitu membran yang dapat dilalui oleh air maupun zat tertentu yang
terlarut didalamnya.
c)
Semi permeable, yaitu membran yang hanya dapat dilalui oleh air tetapi tidak
dapat dilalui oleh zat terlarut, misalnya membran sitoplasma.
Difusi dari pelarut misalnya air
melalui membran yang semi permeable dari tempat dengan konsentrasi pelarut
lebih tinggi ketempat dengan konsentrasi pelarut lebih rendah disebut osmosis.
Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari
larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi
zat pelarutya rendah melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi
permeabel. Jika di dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput
semipermiabel, ditempatkan dua larutan glukosa yang terdiri atas air sebagai
pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan
dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan yang
berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang
konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel.
Osmosis adalah suatu topik yang
penting dalam biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air
dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.
Osmosis adalah proses perpindahan air dari zat yang berkonsentrasi rendah
(hipotonis) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi (hipertonis) melalui membrane
semi permeable, sehingga didapatkan larutan yang berkonsentrasi seimbang
(isotonis) (Endang Sri Lestari : 2009) sedangkan tekanan turgor adalah
tekanan dari dalam vakuola kepada membran plasma dan dinding sel karena adanya
osmosis air ke dalam vakuola (Betsy Sihombing,dkk : 2009).
Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis Jika sel tumbuhan
diletakkan di larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan
kehilangan air dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah.
Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak
akan menyebabkan terjadinya plasmolisis: tekanan terus berkurang sampai di
suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan
adanya jarak antara dinding sel dan membran. Tidak ada mekanisme di dalam sel
tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air
secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di
larutan hipotonik (Bambang 2009: 1).
Proses yang sama pada sel hewan
disebut krenasi. Cairan di dalam sel hewan keluar karena peristiwa difusi.
Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam.
Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada
larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis,
seringkali menggunakan Rhoeo discolor yang memiliki pigmen warna
sehingga proses dapat diamati dengan jelas (Sarkini 2006: 202).
No comments:
Post a Comment