Sebagian orang merasa tidak sanggup belajar Al
Quran karena sulit katanya, padahal membacanya sangat mudah dan sangat
mendatangkan kebaikan. Mari perhatikan hal-hal berikut:
Membaca Al Quran adalah perdagangan yang tidak
pernah merugi
{الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ
وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ
تَبُورَ (29) لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ
غَفُورٌ شَكُورٌ (30)}
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan
mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan
kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan
perniagaan yang tidak akan merugi”. “Agar Allah menyempurnakan kepada mereka
pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Fathir: 29-30).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata,
قال قتادة رحمه الله: كان مُطَرف، رحمه الله، إذا قرأ هذه
الآية يقول: هذه آية القراء.
“Qatadah (wafat: 118 H) rahimahullah berkata,
“Mutharrif bin Abdullah (Tabi’in, wafat 95H) jika membaca ayat ini beliau
berkata: “Ini adalah ayat orang-orang yang suka membaca Al Quran” (Lihat
kitab Tafsir Al Quran Al Azhim).
Asy Syaukani (w: 1281H) rahimahullah berkata,
أي: يستمرّون على تلاوته ، ويداومونها .
“Maksudnya adalah terus menerus membacanya dan menjadi
kebiasaannya”(Lihat kitab Tafsir Fath Al Qadir).
Dari manakah sisi tidak meruginya perdagangan dengan membaca Al
Quran?
1) Satu hurufnya diganjar dengan 1 kebaikan dan dilipatkan
menjadi 10 kebaikan.
عَنْ عَبْد اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ رضى الله عنه يَقُولُ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ
فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ
وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ ».
“Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda: “Siapa yang
membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan
tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak
mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim
satu huruf.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’,
no. 6469)
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بن مسعود رضى الله عنه قَالَ : تَعَلَّمُوا
هَذَا الْقُرْآنَ ، فَإِنَّكُمْ تُؤْجَرُونَ بِتِلاَوَتِهِ بِكُلِّ حَرْفٍ عَشْرَ
حَسَنَاتٍ ، أَمَا إِنِّى لاَ أَقُولُ بِ الم وَلَكِنْ بِأَلِفٍ وَلاَمٍ وَمِيمٍ
بِكُلِّ حَرْفٍ عَشْرُ حَسَنَاتٍ.
“Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Pelajarilah Al Quran ini, karena sesungguhnya kalian diganjar dengan
membacanya setiap hurufnya 10 kebaikan, aku tidak mengatakan itu untuk
الم , akan tetapi untuk untuk Alif, Laam, Miim, setiap hurufnya sepuluh
kebaikan.” (Atsar riwayat Ad Darimy dan disebutkan di dalam kitab Silsilat
Al Ahadits Ash Shahihah, no. 660).
Dan hadits ini sangat menunjukan dengan jelas, bahwa muslim
siapapun yang membaca Al Quran baik paham atau tidak paham, maka dia akan
mendapatkan ganjaran pahala sebagaimana yang dijanjikan. Dan sesungguhnya
kemuliaan Allah Ta’ala itu Maha Luas, meliputi seluruh
makhluk, baik orang Arab atau ‘Ajam (yang bukan Arab), baik yang bisa
bahasa Arab atau tidak.
2) Kebaikan akan menghapuskan kesalahan.
{إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ} [هود: 114]
“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan
(dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.” (QS. Hud: 114)
3) Setiap kali bertambah kuantitas bacaan, bertambah pula
ganjaran pahala dari Allah.
عنْ تَمِيمٍ الدَّارِىِّ رضى الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
-صلى الله عليه وسلم- « مَنْ قَرَأَ بِمِائَةِ آيَةٍ فِى لَيْلَةٍ كُتِبَ لَهُ
قُنُوتُ لَيْلَةٍ»
“Tamim Ad Dary radhiyalahu ‘anhu berkata:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa
yang membaca 100 ayat pada suatu malam dituliskan baginya pahala shalat
sepanjang malam.” (HR. Ahmad dan dishahihkan di dalam kitab Shahih
Al Jami’, no. 6468).
4) Bacaan Al Quran akan bertambah agung dan mulia jika terjadi
di dalam shalat.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
-صلى الله عليه وسلم- « أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ إِذَا رَجَعَ إِلَى أَهْلِهِ أَنْ
يَجِدَ فِيهِ ثَلاَثَ خَلِفَاتٍ عِظَامٍ سِمَانٍ ». قُلْنَا نَعَمْ. قَالَ «
فَثَلاَثُ آيَاتٍ يَقْرَأُ بِهِنَّ أَحَدُكُمْ فِى صَلاَتِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ
ثَلاَثِ خَلِفَاتٍ عِظَامٍ سِمَانٍ ».
“Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda: “Maukah
salah seorang dari kalian jika dia kembali ke rumahnya mendapati di dalamnya 3
onta yang hamil, gemuk serta besar?” Kami (para shahabat) menjawab: “Iya”,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Salah seorang dari kalian
membaca tiga ayat di dalam shalat lebih baik baginya daripada mendapatkan tiga
onta yang hamil, gemuk dan besar.” (HR. Muslim).
Membaca Al Quran bagaimanapun akan mendatangkan
kebaikan
عَنْ عَائِشَةَ رضى الله عنها قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى
الله عليه وسلم- « الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ
الْبَرَرَةِ وَالَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ
شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ ».
“Aisyah radhiyallahu ‘anha meriwayatkan bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda: “Seorang yang
lancar membaca Al Quran akan bersama para malaikat yang mulia dan senantiasa
selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca Al Quran dan terbata-bata di
dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua pahala” (HR.
Muslim).
Membaca Al Quran akan mendatangkan syafa’at
عَنْ أَبي أُمَامَةَ الْبَاهِلِىُّ رضى الله عنه قَالَ سَمِعْتُ
رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ
يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ…
“Abu Umamah Al Bahily radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Bacalah Al Quran karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat
sebagai pemberi syafa’at kepada orang yang membacanya” (HR. Muslim).
Masih banyak lagi keutamaan-keutamaan yang memotivasi seseorang
untuk memperbanyak bacaan Al Quran terutama di bulan membaca Al Quran.
Dan pada tulisan kali ini hanya menyebutkan sebagian kecil
keutamaan dari membaca Al Quran bukan untuk menyebutkan seluruh keutamaannya.
Dan ternyata generasi yang diridhai Allah itu, adalah mereka
orang-orang yang giat dan semangat membaca Al Quran bahkan mereka mempunyai
jadwal tersendiri untuk baca Al Quran.
عَنْ أَبِى مُوسَى رضى الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى
الله عليه وسلم- « إِنِّى لأَعْرِفُ أَصْوَاتَ رُفْقَةِ الأَشْعَرِيِّينَ
بِالْقُرْآنِ حِينَ يَدْخُلُونَ بِاللَّيْلِ وَأَعْرِفُ مَنَازِلَهُمْ مِنْ
أَصْوَاتِهِمْ بِالْقُرْآنِ بِاللَّيْلِ وَإِنْ كُنْتُ لَمْ أَرَ مَنَازِلَهُمْ
حِينَ نَزَلُوا بِالنَّهَارِ…».
“Abu Musa Al Asy’ary radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda: “Sesungguhnya
aku benar-benar mengetahui suara kelompok orang-orang keturunan Asy’ary dengan
bacaan Al Quran, jika mereka memasuki waktu malam dan aku mengenal rumah-rumah
mereka dari suara-suara mereka membaca Al Quran pada waktu malam, meskipun
sebenarnya aku belum melihat rumah-rumah mereka ketika mereka berdiam (disana)
pada siang hari…” (HR. Muslim).
MasyaAllah, coba kita bandingkan dengan diri kita apakah yang
kita pegang ketika malam hari, sebagian ada yang memegang remote televisi
menonton program-program yang terkadang bukan hanya tidak bermanfaat tetapi
mengandung dosa dan maksiat, apalagi di dalam bulan Ramadhan.
Dan jikalau riwayat di bawah ini shahih tentunya juga akan menjadi
dalil penguat, bahwa kebiasan generasi yang diridhai Allah yaitu para
shahabat radhiyallahu ‘anhum ketika malam hari senantiasa
mereka membaca Al Quran. Tetapi riwayat di bawah ini sebagian ulama hadits ada
yang melemahkannya.
عَنْ أَبِى صَالِحٍ رحمه الله قَالَ قَالَ كَعْبٌ رضى الله عنه:
نَجِدُ مَكْتُوباً : مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ فَظٌّ
وَلاَ غَلِيظٌ ، وَلاَ صَخَّابٌ بِالأَسْوَاقِ ، وَلاَ يَجْزِى بِالسَّيِّئَةِ
السَّيِّئَةَ ، وَلَكِنْ يَعْفُو وَيَغْفِرُ ، وَأُمَّتُهُ الْحَمَّادُونَ ،
يُكَبِّرُونَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى كُلِّ نَجْدٍ ، وَيَحْمَدُونَهُ فِى
كُلِّ مَنْزِلَةٍ ، يَتَأَزَّرُونَ عَلَى أَنْصَافِهِمْ ، وَيَتَوَضَّئُونَ عَلَى
أَطْرَافِهِمْ ، مُنَادِيهِمْ يُنَادِى فِى جَوِّ السَّمَاءِ ، صَفُّهُمْ فِى
الْقِتَالِ وَصَفُّهُمْ فِى الصَّلاَةِ سَوَاءٌ ، لَهُمْ بِاللَّيْلِ دَوِىٌّ
كَدَوِىِّ النَّحْلِ ، مَوْلِدُهُ بِمَكَّةَ ، وَمُهَاجِرُهُ بِطَيْبَةَ ،
وَمُلْكُهُ بِالشَّامِ.
“Abu Shalih berkata: “Ka’ab radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Kami dapati tertulis (di dalam kitab suci lain): “Muhammad adalah Rasulullah
shallallahu ‘alahi wasallam, tidak kasar, tidak pemarah, tidak berteriak di
pasar, tidak membalas keburukan dengan keburukan akan tetapi memaafkan dan
mengampuni, dan umat (para shahabat)nya adalah orang-orang yang selalu memuji
Allah, membesarkan Allah ‘Azza wa Jalla atas setiap perkara,
memuji-Nya pada setiap kedudukan, batas pakaian mereka pada setengah betis
mereka, berwudhu sampai ujung-ujung anggota tubuh mereka, yang mengumandangkan
adzan mengumandangkan di tempat atas, shaf mereka di dalam pertempuran dan di
dalam shalat sama (ratanya), mereka memiliki suara
dengungan seperti dengungannya lebah pada waktu malam, tempat kelahiran beliau
adalah Mekkah, tempat hijranya adalah Thayyibah (Madinah) dan kerajaannya di
Syam.”
Maksud dari “mereka memiliki suara dengungan seperti
dengungannya lebah pada waktu malam” adalah:
أي صوت خفي بالتسبيح والتهليل وقراءة القرآن كدوي النحل
“Suara yang lirih berupa ucapan tasbih (Subhanallah),
tahlil (Laa Ilaaha Illallah), dan bacaan Al Quran seperti dengungannya
lebah”. (Lihat kitab Mirqat Al Mafatih Syarh Misykat Al Mashabih).
Salah satu ibadah paling agung adalah membaca Al
Quran
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رضى الله عنهما : ضَمِنَ اللَّهُ لِمَنَ
اتَّبَعَ الْقُرْآنَ أَنْ لاَ يَضِلَّ فِي الدُّنْيَا ، وَلاَ يَشْقَى فِي
الآخِرَةِ ، ثُمَّ تَلاَ {فَمَنَ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلاَ يَضِلُّ وَلاَ يَشْقَى}.
“Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Allah telah menjamin bagi siapa yang mengikuti Al Quran, tidak akan sesat di
dunia dan tidak akan merugi di akhirat”, kemudian beliau membaca ayat:
{فَمَنَ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلاَ يَضِلُّ وَلاَ يَشْقَى}
“Lalu barang siapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan
sesat dan tidak akan celaka”. (QS. Thaha: 123) (Atsar shahih diriwayatkan di
dalam kitab Mushannaf Ibnu Abi Syaibah).
عَنْ خَبَّابِ بْنِ الْأَرَتِّ رضى الله عنه أَنَّهُ قَالَ: ”
تَقَرَّبْ مَا اسْتَطَعْتَ، وَاعْلَمْ أَنَّكَ لَنْ تَتَقَرَّبَ إِلَى اللهِ
بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ كَلَامِهِ “.
“Khabbab bin Al Arat radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Beribadah kepada Allah semampumu dan ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak
akan pernah beribadah kepada Allah dengan sesuatu yang lebih dicintai-Nya
dibandingkan (membaca) firman-Nya.” (Atsar shahih diriwayatkan di dalam
kitab Syu’ab Al Iman, karya Al Baihaqi).
عَنْ عَبْدِ اللهِ بن مسعود رضى الله عنه ، أنه قَالَ: ” مَنْ
أَحَبَّ أَنْ يَعْلَمَ أَنَّهُ يُحِبُّ اللهَ وَرَسُولَهُ فَلْيَنْظُرْ، فَإِنْ
كَانَ يُحِبُّ الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يُحِبُّ اللهَ وَرَسُولَهُ “.
“Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Siapa yang ingin mengetahui bahwa dia mencintai Allah dan Rasul-Nya, maka
perhatikanlah jika dia mencintai Al Quran maka sesungguhnya dia mencintai Allah
dan rasul-Nya.” (Atsar shahih diriwayatkan di dalam kitab Syu’ab Al
Iman, karya Al Baihaqi).
وقال وهيب رحمه الله: “نظرنا في هذه الأحاديث والمواعظ فلم نجد
شيئًا أرق للقلوب ولا أشد استجلابًا للحزن من قراءة القرآن وتفهمه وتدبره”.
“Berkata Wuhaib rahimahullah: “Kami telah
memperhatikan di dalam hadits-hadits dan nasehat ini, maka kami tidak
mendapati ada sesuatu yang paling melembutkan hati dan mendatangkan kesedihan
dibandingkan bacaan Al Quran, memahami dan mentadabburinya”
KESIMPULAN
DSKKKHHSFGSKKKKK
1. Ayat-ayat al-Qur'an yang dibaca setiap hari akan memberikan motivasi dan penyemangat bagi si pembacanya.
2. Ketika membaca al-Qur'an, Allah akan menegur diri kita pada setiap ayat-ayat-Nya.
3. Bacaan al-Qur'an yang melibatkan emosi akan memberikan kedamaian dan ketenangan yang tidak bisa dilukiskan, seperti yang dialami dan dirasakan oleh Sayyid Quthb Rahimahullah.
4. Orang yang membaca al-Qur'an akan senantiasa ingat Allah dan kembali kepada-Nya.
5. Orang yang membaca al-Qur'an akan selalu berada dalam kecukupan dan nikmat Allah meski ia merasakan serba kurang di dunia.
6. Ayat-ayat Allah akan menjadi penjaganya selama ia hidup di dunia, karena ia telah menjaga ayat-ayat-Nya.
7. Orang yang paham al-Qur'an adalah orang yang memiliki banyak ilmu.
8. Orang yang membaca al-Qur'an bagaikan orang yang sedang menyelami samudera kehidupan, dan mengambil manfaat darinya.
9. Orang yang selalu akrab dengan ayat-ayat akan diberikan jiwa yang sejuk, hati yang damai dan pikiran yang jernih, sehingga membuatnya ingin selalu beramal, kreatif, inovatif dan produktif.
10. Orang yang membaca al-Qur'an akan selalu berada dalam kegembiraan dan penuh harapan, di saat orang lain merasakan kesedihan, kecemasan dan rasa pesimis. Karena diri mereka selalu dipompa dengan siraman ayat-ayat-Nya yang lembut.
11. Orang yang rajin membaca al-Qur'an akan selalu diberikan jalan kemudahan dan petunjuk sehingga tidak mudah untuk menyimpang dan menyerah karena ayat-ayat Allah akan selalu mengingatkan dirinya ketika dirinya 'tersandung dosa dan maksiat.'
12. Orang yang membaca dan menjaga al-Qur'an selalu berada dalam lindungan dan penjagaan Allah.
13. Ayat-ayat al-Qur'an mengajak pembacanya untuk senantiasa berpikir, merenung dan beramal sebanyak-banyaknya.
1. Ayat-ayat al-Qur'an yang dibaca setiap hari akan memberikan motivasi dan penyemangat bagi si pembacanya.
2. Ketika membaca al-Qur'an, Allah akan menegur diri kita pada setiap ayat-ayat-Nya.
3. Bacaan al-Qur'an yang melibatkan emosi akan memberikan kedamaian dan ketenangan yang tidak bisa dilukiskan, seperti yang dialami dan dirasakan oleh Sayyid Quthb Rahimahullah.
4. Orang yang membaca al-Qur'an akan senantiasa ingat Allah dan kembali kepada-Nya.
5. Orang yang membaca al-Qur'an akan selalu berada dalam kecukupan dan nikmat Allah meski ia merasakan serba kurang di dunia.
6. Ayat-ayat Allah akan menjadi penjaganya selama ia hidup di dunia, karena ia telah menjaga ayat-ayat-Nya.
7. Orang yang paham al-Qur'an adalah orang yang memiliki banyak ilmu.
8. Orang yang membaca al-Qur'an bagaikan orang yang sedang menyelami samudera kehidupan, dan mengambil manfaat darinya.
9. Orang yang selalu akrab dengan ayat-ayat akan diberikan jiwa yang sejuk, hati yang damai dan pikiran yang jernih, sehingga membuatnya ingin selalu beramal, kreatif, inovatif dan produktif.
10. Orang yang membaca al-Qur'an akan selalu berada dalam kegembiraan dan penuh harapan, di saat orang lain merasakan kesedihan, kecemasan dan rasa pesimis. Karena diri mereka selalu dipompa dengan siraman ayat-ayat-Nya yang lembut.
11. Orang yang rajin membaca al-Qur'an akan selalu diberikan jalan kemudahan dan petunjuk sehingga tidak mudah untuk menyimpang dan menyerah karena ayat-ayat Allah akan selalu mengingatkan dirinya ketika dirinya 'tersandung dosa dan maksiat.'
12. Orang yang membaca dan menjaga al-Qur'an selalu berada dalam lindungan dan penjagaan Allah.
13. Ayat-ayat al-Qur'an mengajak pembacanya untuk senantiasa berpikir, merenung dan beramal sebanyak-banyaknya.
No comments:
Post a Comment