Subscribe di sini

Friday, 29 January 2016

POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA


POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA

A.    Luas dan Batas Teritorial Indonesia
Indonesia adalah Negara kepulauan di Asia Tenggara yang memiliki 13.487 pulau besar dan kecil, sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni, yang menyebar di sekitar katulistiwa, yang memberikan cuaca tropis. Posisi Indonesia terletak pada koordinat 60 LU – 110 LS dan 950 BT – 1410 BT. Serta terletak di antara dua benua dan dua samudera.
Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di antara samudera hindia dan samudera pasifik.Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 kmdan luas perairannya 3.257.483 km2. Pulau terpadat penduduknya adalah pulau jawa,dimana setengah populasi Indonesia bermukim. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Kalimantan, Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Papua. Batas wilayah Indonesia diukur dari kepulauan dengan menggunakan teritorial laut 12 mil laut serta zona ekonomi eksklusif 200 mil laut searah penjuru mata angin.
Batas-batas wilayah Indonesia:
Utara               : Negara Malaysia, Singapura, Filipina, dan Laut Cina Selatan.
Selatan                        : Australia, Timor Leste, dan Samudera Indonesia
Barat               : Samudera Indonesia
Timur               : Papua Nugini, Timor Leste, dan Samudera Pasifik

Kondisi Geografis
Indonesia memiliki bentang alam atau bentuk permukaan bumi yang ada di daratan berbeda-beda.Ada yang disebut dataran tinggi, daratan rendah dan pantai. Daerah-daerah tersebut tentunya dapat diketahui dari letak suatu wilayah, antara lain sebagai berikut:
·         Posisi daerah tersebut terhadap tempat atau daerah lain.
·         Kehidupan penduduk yang ada di daerah tersebut.
·         Latar belakang sejarah dan pengaruh yang pernah ada atau akan ada terhadap daerah tersebut.

1.      Letak Fisiografis
Letak fisiografis adalah letak suatu tempat berdasarkan segi fisiknya, seperti dari segi garis lintang dan garis bujur, posisi dengan daerah lain, batuan dalam bumi, relief permukaan bumi, serta kaitannya dengan laut. Letak fisiografis ini meliputi:


a.      Letak Astronomis
Letak astronomis yaitu letak suatu tempat berdasarkan koordinat garis lintang dan garis bujurnya. Letak astronomis Indonesia 60 LU – 110 LS dan 950 BT – 1410 BT. Letak astronomis ini menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis yang sangat membawa keuntungan bagi Negara Indonesia. Keuntungan yang di dapat Indonesia dengan letak astronomis tersebut adalah memiliki curah hujan yang tinggi dan penyinaran matahari sepanjang tahun.Lahan-lahan pertanian sangat bergantung pada curah hujan yang tinggi dan penyinaran matahari, sehingga dapat memberikan kesuburan pada lahan pertanian.Dengan demikian memiliki ekonomis yang tinggi.Selain itu, wilayah Indonesia juga banyak terjadi penguapan sehingga kelembapan udara cukup tinggi.Hal ini sangat menguntungkan Indonesia untuk bercocok tanam ataupun aktivitas dalam segala bidang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.



b.      Letak Geografis
Letak geografis yaitu letak suatu tempat dilihat dari kenyataan di muka bumi atau letak suatu tempat dalam kaitannya dengan daerah lain disekitarnya. Letak geografis disebut juga letak relative, disebut relative karena posisinya ditentukan oleh fenomena-fenomena geografis yang membatasinya, misalnya gunung, sungai, lautan, benua, dan samudera.
Secara geografis Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera, yaitu benua Asia dan benua Australia.Sedangkan samudera yang membatasi adalah Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.Letak geografis ini sangat berpengaruh terhadap keberadaan wilayah Indonesia, baik dilihat dari kenyataan fisik dan sosialmaupun ekonomi dan politik.



c.       Letak Geologis
Letak geologis ialah letak suatu daerah atau Negara berdasarkan struktur batu-batuan yang ada pada kulit buminya.Letak geologis Indonesia dapat terlihat dari beberapa sudut, yaitu dari sudut formasi geologinya, keadaan batuannya, dan jalur-jalur pegunungannya.Indonesia terletak pada pertemuan dua pegunungan muda, yaitu sirkum Pasifik dan sirkum Mediterania. Oleh karena itu di Indonesia:
·         Terdapat banyak gunung berapi yang dapat menyuburkan tanah.
·         Sering terjadi gempa bumi.
Terdapat bukit-bukit tersier yang kaya akan barang tambang, seperti minyak bumi, batu bara dan bauksit.

d.      Letak Geomorfologi
Letak geomorfologi yaitu letak suatu tempat berdasarkan tinggi rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan laut atau dilihat dari bentuk permukaan bumi.Letak geomorfologi Indonesia sangat bervariatif. Perbedaan letak geomorfologis mempunyai pengaruh yang bermacam-macam, misalnya:
·         Adanya suhu yang berbeda-beda sangat berpengaruh terhadap jenis tanaman.
·         Menentukan ada tidaknya mineral-mineral yang dikandung oleh batuan-batuan.
·         Menentukan kepadatan penduduk, misalnya tempat-tempat yang morfologi daratannya berbukit-bukit atau terjal kepadatan penduduknya kecil.
·         Perlu memperhitungkan morfologi daerah sebelum membangun bangunan-bangunan, jembatan-jembatan, gedung-gedung, dan jalan-jalan raya.



e.       Letak Maritim
Letak maritim yaitu letak suatu tempat ditinjau dari keadaan kelautan di sekitarnya, yakni apakah tempat itu dekat atau jauh dari laut serta apakah sebagian atau seluruhnya dilingkupi oleh laut, dan sebagainya. Letak maritime atau letak kelautan Indonesia sangat baik sebab wilayahnya yang berbentuk kepulauan dikelilingi oleh tiga laut besar, yakni bagian timur Indonesia berhadapan langsung dengan Samudera Pasifik, bagian selatan Indonesia berhadapandengan Samudera Indonesia, dan bagian utara Indonesia berhadapan dengan Laut Cina Selatan.
Letak maritime yang demikian tentu saja membawa akibat yang baik untuk Indonesia, misalnya adanya usaha atau kegiatan dibidang pelayaran, perikanan, serta pelabuhan di wilayah Indonesia.Menyebabkan Indonesia mempunyai potensi ekonomi yang besar untuk dikembangkan, dan Indonesia mempunyai posisi penting dalam percaturan politik dunia.


2.      Letak Sosiografis
Letak sosiologis adalah letak suatu tempat ditinjau dari sosio-kulturalnya, seperti segi ekonomi, segi politiks, dan sebagainya.
a.      Letak Ekonomis Indonesia
Letak ekonomis adalah letak suatu Negara ditinjau dari jalur dan kehidupan ekonomi Negara tersebut terhadap Negara lain. Letak ekonomis Indonesia sangat baik, sebab terletak antara benua asia dan benua Australia ditambah dengan beberapa tempat di sekitar Indonesia yang merupakan pusat lalu lintas perdagangan, misalnya Kuala Lumpur dan Singapura.
Negara tetangga Indonesia ini membutuhkan hasil-hasil pertanian dan hasil pertambangan yang banyak dihasilkan di Indonesia.Kemungkinan Indonesia menjadi pusat pasar sehingga banyak industry yang menanamkan modal di Indonesia.

b.      Letak Sosio-Kultural Indonesia
Letak sosiokultural adalah letak berdasarkan keadaan sosial dan budaya daerah yang bersangkutan terhadap daerah di sekelilingnya. Indonesia, secara sosiogeografis–kultural, terletak di perempatan jalan antara Benua Asia dan Australia yang terdiri dari berbagai bangsa.Hal ini menyebabkan terjadinya akulturasi budaya.
Secara sosiokultural, Indonesia mempunyai banyak persamaan umum dengan negara-negara tetangga.Misalnya, sama-sama merupakan negara sedang berkembang, sama-sama sedang menghadapi masalah ledakan penduduk, sama-sama berlandaskan kehidupan beragama, sama-sama bekas negara jajahan, dan sebagian besar penduduknya mempunyai persamaan ras. Melihat kondisi-kondisi sosial tersebut, tidak mengherankan apabila bangsa-bangsa di Asia, umumnya dan Asia Tenggara, khususnya, berupaya memajukan masyarakat dan memperbaiki keadaan sosiokulturalnya. Adanya kerja samadan kontak sosial ini dapat dilihat dengan dibentuknya ASEAN, Asean Games, dan berbagai bentuk kerja sama lainnya.



B.     Potensi Fisik dan Sosial Indonesia
1.      Potensi Fisik
a.      Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber daya (resources) menurut UU Lingkungan Hidup No.4 Tahun 1982 dapat dikelompokkan menjadi empat kategori utama, yaitu:
1.      sumber daya manusia;
2.      sumber daya alam hayati;
3.      sumber daya alam nonhayati;
4.      sumber daya buatan.
Sumber daya alam (natural resources) adalah unsur-unsur lingkungan alam yang diperlukan manusia untuk memenuhi kebutuhan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya.Sumber daya alam merupakan semua kekayaan alam, baik berupa makhluk hidup maupun benda mati yang terdapat di bumi dan dapat dimanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. Kekayaan alam di muka bumi beranekaragam, baik berupa benda yang langsung dapat dimanfaatkan maupun benda
yang harus diolah terlebih dahulu sebelumnya.

b.      Klasifikasi Sumber Daya Alam
Sumber daya alam yang terdapat di alam harus dikelompokkan atau digolongkan agar memudahkan pemahaman mengenai sifat-sifat sumber daya tersebut. Selain itu, klasifikasi sumber daya alam mempermudah dalam merencanakan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya tersebut agar tidak cepat habis, namun dapat memberi manfaat yang optimal bagi kehidupan manusia.Sumber daya alam berdasarkan bentuknya dapat dikelompokkan ke dalam lima kelompok, yaitu sebagai berikut.
1.      Sumber daya lahan atau tanah
2.      Sumber daya hutan
3.      Sumber daya air
4.      Sumber daya laut
5.      Sumber daya mineral
Sumber daya alam berdasarkan ketersediaannya dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu sebagai berikut.
1.      Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui atau sumber daya alam yang akan habis dipakai (exhaustible resources), mencakup sumber daya energi dan mineral.
2.      Sumber daya alam yang dapat diperbarui atau sumber daya alam yang tidak akan habis dipakai (renewable resources), seperti sinar matahari dan tanah.

c.       Potensi dan Persebaran Sumber Daya Alam
1)      Potensi dan Persebaran Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbaharui
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (unrenewable resources) adalah sumber daya alam yang akan habis dan tidak dapat kembali lagi setelah dipakai atau dikonsumsi selama kurun waktu tertentu. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui dapat dikelompok  kan ke dalam sumber daya energi dan sumber daya mineral.
v  Sumber Daya Energi
Sumber daya energi adalah sumber daya yang menghasilkan energi panas atau listrik yang sangat dibutuhkan bagi kehidupan manusia.Sumber daya energi yang tidak dapat diperbarui, diantaranya batubara, minyak bumi, gas bumi, dan panas bumi.
a.      Batubara
Batubara banyak ditemukan di belahan bumi utara, sedangkan di daerah tropika dan belahan bumi selatan ketersediaannya tidak terlalu banyak.Negara penghasil batubara terbesar adalah Uni-Eropa dan Amerika Serikat.
Potensi batubara di Indonesia diperkirakan sebesar 36 miliar ton yang tersebar di wilayah Sumatra 67,83%, Kalimantan 31,64%, dan pulau lain (Jawa, Sulawesi, dan Papua) 0,53%.
Produksi batubara Indonesia pada 1997 mencapai 54,80 juta ton. Produksi tersebut sebagian besar untuk diekspor, sedangkan sisanya difungsikan untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri.Negara tujuan ekspor batubara Indonesia antara lain ke Jepang (10 juta ton), Taiwan (7 juta ton), Korea Selatan, Belanda, dan Thailand.
Batubara digunakan sebagai sumber energi dalam berbagai keperluan industri.Misalnya, untuk kepentingan bahan bakar industri semen, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), pembakaran batu gamping, batu bata, dan genting.
Batubara termasuk bahan bakar fosil karena terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang mengendap selama jutaan tahun yang lalu.Ada dua teori yang dapat menjelaskan tentang terbentuknya batubara di alam, yaitu sebagai berikut.
1.         Teori Insitu, yaitu teori yang menyatakan bahwa sisa-sisa tumbuhan yang telah mati langsung tertutup oleh lapisan sedimen serta mengalami proses  coalification (proses pembentukan lapisan batubara).
2.         Teori Drift, yaitu teori yang menyatakan bahwa sisa-sisa tumbuhan terangkut oleh air dan terkumpul di suatu tempat, kemudian tertutup oleh batuan sedimen dan mengalami proses coalification.

b.      Minyak Bumi
Minyak bumi merupakan salah satu bahan bakar dan sumber energi yang sangat penting. Untuk Indonesia, minyak bumi masih menjadi andalan perolehan devisa negara sehingga naik turunnya harga minyak bumi sangat berpengaruh pada seluruh sektor perekonomian masyarakat.
Potensi minyak bumi di Indonesia terdapat di 60 cekungan. Cekungan yang banyak mengandung minyak bumi adalah cekungan yang terdiri atas  sedimen tersier. Di Indonesia, cekungan sedimen tersier terdapat di dua wilayah yaitu wilayah barat dan wilayah timur.
Pengolahan minyak bumi dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu bahan bakar minyak, bahan bakar nonminyak, LPG, dan petrokimia.
a)         Bahan bakar minyak (BBM), di antaranya JP (Jet Propellant) 4 dan 5, Super TT (Tanpa Timbal), Avgas (Aviation gasoline), Avtur (Aviation turbine fuel), Premium, Mogas (Motor gasoline), minyak tanah (kerosin), dan gas minyak diesel (diesel gas oil).
b)        Bahan bakar nonminyak, di antara minyak pelumas (lubricants). Minyak pelumas merupakan cairan berat yang dihasilkan dari pengilangan minyak dan digunakan sebagai pelumas mesin.
c)         LPG (liquefied petroleum gas), yaitu gas yang terdapat pada reservoir (cekungan sedimen tersier) yang proses pembentukannya bersamaan dengan pembentukan minyak bumi. Gas tersebut kemudian dikemas dalam bentuk cair yang disebut LPG (liquefied petroleum gas) dan digunakan sebagai bahan bakar kompor gas atau kendaraan bermotor.
d)        Petrokimia, yaitu sisa hasil pengolahan minyak bumi yang terakhir yang berupa bitumen (aspal) dan lilin. Aspal banyak digunakan untukpembuatan jalan, tanggul, bangunan air, bahan isolasi, pelapis anti korosi pada logam, dan bahan campuran pembuatan briket batubara. Adapun lilin banyak digunakan untuk penerangan, kertas pembungkus, semir, pengkilap lantai, dan meubel.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1971, pengelolaan tambang minyak bumi di Indonesia dilakukan oleh Pertamina (Perusahaan Tambang Minyak Nasional). Undang-undang tersebut menyatakan bahwa Pertamina merupakan satu-satunya perusahaan negara yang ditunjuk untuk melakukan eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pengangkutan, dan penjualan minyak dan gas di seluruh wilayah Indonesia.

c.       Gas Bumi
Cadangan gas bumi biasanya ditemukan bersamaan dengan kegiatan eksplorasi minyak bumi, baik dalam bentuk associated gas maupun non associated gas. associatedgas adalah gas yang terdapat dalam suatu reservoir dan dihasilkan bersamaan dengan minyak bumi. Gas bumi ini dihasilkan pada saat proses penyulingan minyak bumi, dinamakan Liquefied Petrolium Gas (LPG). Nonassociated gas adalah gas yang dihasilkan dari cadangan gas tanpa menghasilkan minyak bumi. Setelah melalui proses pengeboran, gas ini kemudian ditampung dan dicairkan dalam bentuk Liquefied Natural Gas (LNG).
Potensi gas bumi di Indonesia cukup baik karena cadangan gas alam yang ada di Arun diperkirakan 10 triliun CF (Cubic Feet) dan merupakan sumber terbesar di Asia Tenggara. Sumber gas alam Arun ditemukan pada 1991 oleh perusahaan Mobil Oil Indonesia Inc. Untuk mengeksploitasi sumber gas alam Arun, dibangun kilang LNG Arun yang dibangun oleh Pertamina di Blang Lancang, Lhokseumawe (NAD).
Potensi gas alam yang lebih besar dari gas alam Arun ditemukan di Kepulauan Natuna.Cadangan gas alam yang terdapat di Natuna diperkirakan mencapai 222 triliun SCF (Standar Cubic Feet). Hal ini akan memberikan jaminan jangka panjang terhadap kebutuhan LNG di Indonesia.
Oleh karena potensi yang begiru besar, LNG menjadi salah satu barang tambang yang dapat menghasilkan devisa negara. Salah satu caranya dengan diekspor ke negara lain. Negara tujuan ekspor utama LNG adalah Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan.

d.      Panas Bumi
Tenaga panas bumi dihasilkan oleh tenaga uap yang keluar dengan tekanan tinggi dari dalam bumi.Tenaga tersebut kemudian digunakan untuk menggerakan dan memutar turbin yang menghasilkan tenaga listrik dalam jumlah yang besar.Tenaga panas bumi dihasilkan karena adanya sumber panas (magma yang menyusup dekat dengan permukaan bumi).Setelah itu, terjadi kontak dan berdekatan dengan sumber air tanah yang berasal dari hasil resapan sehingga air tanah mendidih dan keluar tenaga uap yang cukup besar.
Tenaga panas bumi merupakan sumber energi yang cukup penting untuk menghasilkan tenaga listrik.Tenaga panas bumi merupakan tenaga yang tidak menghasilkan limbah.Potensi panas bumi di Indonesia diperkirakan sekitar 8.000–10.000 Mega Watt (MW). Cadangan tersebut lebih dari 50% (sekitar 5.500 MW) terdapat di Pulau Jawa dan Bali, sekitar 14 % (1.400 MW) terdapat di Pulau Sulawesi, sekitar 11%  (1.100 MW) terdapat di Pulau Sumatra, serta sisanya terdapat di wilayah Nusa Tenggara dan Papua.

v  Sumber Daya Mineral
Sumber daya mineral atau bahan galian adalah sumber daya yang telah disediakan oleh kulit bumi sebagai bagian dari mineral batuan dalam jumlah tertentu. Sumber daya ini jika diolah akan menghasilkan logam dan berbagai bahan keperluan proses industri untuk menunjang kehidupan manusia.
Sumber daya mineral yang tergolong tidak dapat diperbarui di antaranya  logam mulia  (emas, perak, platina),  bukan logam mulia (tembaga, timbal, seng, timah, besi, mangaan, nikel), dan bahan galian industri (fosfat, asbes, belerang, gamping, pasir kuarsa, oker, lempung, mangaan, diatomae, gips, dan anhidrid).
Menurut UU No. 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan Pokok Pertambangan yang dikenal dengan Undang-Undang Pokok Pertambangan (UUPP), disebutkan bahwa bahan galian adalah unsur kimia, mineral, bijih, dan segala macam batuan, termasuk batuan mulia dan endapan alam.
Berdasarkan Peraturan Pemerintahan (PP) No. 27 Tahun 1980 tentang Penggolongan Bahan-Bahan Galian, disebutkan bahwa bahan-bahan galian terbagi atas tiga golongan, yaitu golongan bahan galian strategis, golongan bahan galian vital, dan golongan bahan galian lainnya.
1)       Golongan bahan galian stategis juga dikenal dengan sebutan bahan galian golongan A, jenisnya antara lain batubara, minyak bumi, gas alam, uranium, nikel, dan timah.
2)       Golongan bahan galian vital juga dikenal dengan sebutan bahan galian golongan B, jenisnya antara lain besi, mangaan, bauksit, tembaga, timbal, seng, emas, perak, intan, platina, yodium, dan belerang.
3)       Golongan bahan galian lainnya dikenal dengan sebutan bahan galian golongan C, jenisnya antara lain fosfat, asbes, mika, tawas, okek, batu permata, pasir kuarsa, kaolin, feldspar, gips, batu apung, marmer, batu tulis, batu kapur, granit, tanah liat, dan pasir.
Berikut akan dijelaskan beberapa bahan galian yang cukup penting dan sudah diusahakan, di antaranya sebagai berikut.
a)      Bijih Besi
Daerah penghasil timah terdapat di daerah Riau (Pulau Lingga, Singkep, Karimun, Kundur, dan Bangkinang), Pulau Bangka, dan Pulau Belitung.
Pemanfaatan timah di dalam negeri antara lain digunakan untuk pembuatan kaleng, pipa saluran, pembungkus rokok, mata peluru, dan solder.
Cadangan timah terdapat dalam urat-urat kuarsa dalam batuan granit dan skis, juga dalam endapan atau lapisan aluvial dan eluvial. Cadangan timah di Indonesia diperkirakan terdapat sekitar satu juta ton, jumlah ini mungkin bertambah jika telah dilakukan inventarisasi sumber daya yang lebih saksama.

b)     Nikel
Daerah lain yang sedang dikembangkan untuk proyek penambangan nikel, yaitu Pulau Gee, Pulau Pakal, Tanjung Buli, Pulau Obi (Maluku Utara), serta Pulau Gag dan Pegunungan Cyclops (Papua).
Hasil penambangan nikel adalah bijih nikel, nikel matte, (bijih nikel yang sudah dipisahkan dengan bahan buangannya), dan ferronikel (campuran yang mengandung nikel 78% dan besi 0,7%).
Daerah deposit nikel di Indonesia adalah Sulawesi Selatan (Soroako), Sulawesi Tenggara (Kolaka), wilayah perbatasan Sulawesi (Selatan, Tengah, dan Tenggara), dan Papua. Deposit nikel terdapat pada silikat nikel dalam tanah laterit, pada batuan basa yang memiliki ciri berat jenis tinggi, berwarna gelap atau hijau-hijau gelap, serta kaya kandungan besi dan magnesium.

c)      Bauksit (Bijih Aluminium)
Bauksit merupakan kelompok mineral aluminium hidroksida.Memiliki warna putih atau kekuningan (keadaan murni), dan merah atau cokelat jika tercampur (terkontaminasi) oleh besioksida atau bitumen.Bauksit relatif sangat lunak (kekerasan 1–3), mudah larut dalam air, mudah patah, dan tidak mudah terbakar. Bauksit terjadi dari proses pelapukan (laterisasi) batuan induk yang erat kaitannya dengan persebaran batuan granit.
Bauksit dapat dijumpai di daerah-daerah aliran sungai, seperti di kepulauan Riau (pulau Bintan-Indonesia). Aluminium banyak diperguna kan untuk membuat perkakas dapur, industri mesin, dan industri pesawat terbang. Proses peleburan bauksit biasanya memerlukan tenaga listrik yang besar sehingga pada umumnya industri aluminium ditempatkan di daerah penghasil listrik, di antaranya di sekitar air terjun.

d)     Emas dan Perak
Logam emas dan perak sering terdapat bersamaan dan berasosiasi dengan logam-logam tembaga, besi, seng, dan logam platina.Logam emas paling mudah dikenali karena warnanya kuning, lunak, dapat ditempa, tahan terhadap asam, dan tidak mudah teroksidasi.
Potensi tambang emas di Indonesia terdapat di wilayah Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara, dan Maluku (Pulau Halmahera dan Pulau Obi). Pengusahaan tambang emas di Indonesia sudah dilakukan sejak lama, seperti yang dilakukan di Rejang Lebong (Bengkulu), Cikotok (Jawa Barat), Bolaang Mongondow (Sulawesi Utara), dan Sambas (Kalimantan Barat). Eksploitasi tambang emas di Indonesia dilakukan oleh PT Antam, di antaranya di Jawa Barat dan Kalimantan Selatan. Adapun di Aceh,  Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah dilakukan oleh pihak perusahaan swasta.

e)      Tembaga
Tambang tembaga di Indonesia terdapat di Kalimantan, Pulau Sram, Papua, dan Maluku. Jumlah cadangan diperkirakan ada 170 juta ton dengan kadar tembaga 1%. Di Papua terdapat cadangan tembaga sebanyak 33 juta ton dengan kadar tembaga 2,5% dan besi 40,6%.
Potensi tembaga terbesar di Indonesia berada di Tembagapura (Papua), yang pengelolaannya bekerja sama dengan PT Freeport Indonesia Company (Amerika Serikat) sejak 3 Maret 1973.

f)       Intan
Intan sering dijumpai di dalam batuan vulkanik karena terbentuk bersamaan dengan pembentukan batuan ultrabasik, misalnya  dunite, peridotite, dan pyroxenite. Kristalisasi intan terbentuk akibat pembekuan magma di bagian dalam (batu-batu intrusif ), yaitu batu magma yang terbentuk selama proses pembekuan magma jauh di dalam lapisan kerak bumi.
Intan merupakan batuan yang memiliki kekerasan paling tinggi, sehingga sekeras apapun benda jika digores dengan intan akan tergores. Intan merupakan satu-satunya batu permata yang memiliki formula satu unsur, yaitu karbon (C).
Tempat penemuan intan di Indonesia antara lain di Sumatra Barat dan Riau (Sungai Siabu, Kampar, dan Bangkinang), Kalimantan Barat (Muara Mengkiang dan Ngabang), Kalimantan Tengah (Sungai Gula, Pucukcau, Murungraya, Sei Pinang), Kalimantan Selatan (Martapura dan Simpang Empat), dan Kalimantan Timur (Sekatak Bunyi, Kabupaten Kutai, dan Longiran).
2)      Potensi dan Persebaran Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui
Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan dan dihasilkan terus-menerus, baik oleh alam itu sendiri maupun melalui bantuan manusia.Adapun yang tergolong sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah hidrosfer (sungai, danau, waduk, laut) dan atmosfer (angin, suhu, kelembapan, curah hujan, sinar matahari, bulan).
a.      Air Sungai
Sungai merupakan  suatu sumber daya alam yang sangat penting dan mendukung bagi kehidupan manusia. Pada masa lalu sungai banyak digunakan oleh masyarakat sebagai sarana komunikasi dan transportasi sehingga banyak permukiman yang berkembang di sekitar sungai. Misalnya, sungai-sungai di Pulau Kalimantan (Sungai Kapuas, Sungai Barito, Sungai Mahakam) dan Sumatra (Sungai Musi, Sungai Batanghari, dan Sungai Indragiri).
Sungai berfungsi juga sebagai lokasi wisata, seperti untuk arung jeram, seperti di Sungai Cimandiri (Sukabumi, Jawa Barat) sehingga mendatangkan pendapatan bagi masyarakat di sekitarnya. Sungai dapat juga dijadikan sebagai sarana pengairan bagi sejumlah lahan pertanian.Sungai sebagai zona kehidupan merupakan tempat perkembangbiakan biota air, seperti ikan dan sejenisnya.Biota tersebut sangat dibutuhkan dalam kehidupan.Selain itu, sungai berfungsi sebagai penyedia air untuk kebutuhan rumah tangga.Beberapa sungai besar di Pulau Jawa yang memiliki potensi yang besar, di antaranya Sungai Citarum, Cimanuk, Serayu, dan Bengawan Solo.

b.      Danau dan Waduk
Danau dan waduk berfungsi sebagai pengatur sungai terutama pada waktu hujan agar sungai tidak meluap, tempat rekreasi, tempat olah raga air, pembangkit tenaga listrik, pengairan bagi lahan pertanian, sumber air bersih, meningkatkan cadangan air tanah karena proses resapan, dan tempat budidaya ikan tawar.
Beberapa danau dan waduk yang cukup potensial, di antaranya Waduk Jatiluhur, Cirata, Saguling, Kedungombo, Danau Batur, Toba, Maninjau, Singkarak, Kerinci, Ranau, Luar, Bekuan, Jempang, Semayang, Riam Kanan, Poso, Matana, Towuti, Tempe, Limboto, Tondano, dan Panjai.

c.       Laut
Laut sebagai salah satu sumber daya alam yang dapat diperbarui dapat menghasilkan berbagai jenis ikan yang sangat kaya akan protein hewani. Jika pemanfaatan laut disesuaikan dengan laju pertumbuhan ikan, sumber daya alam tersebut dapat dimanfaatkan secara terus menerus sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Laut dapat memberikan manfaat yang sangat besar, antara lain sebagai berikut.
·         Sumber protein hewani
·         Sumber rumput laut untuk obat-obatan dan sumber makanan
·         Tempat rekreasi bahari
·         Sumber oksigen yang berasal dari fotosintesis fitoplankton
·         Sarana pengangkutan, komunikasi, dan transportasi
·         Sumber uap air untuk kepentingan siklus hidrologi
·         Gelombang dan arus lautnya dapat dimanfaatkan sebagai tenaga listrik.

d.      Angin
Angin merupakan  salah satu sumber daya alam yang dihasilkan karena perbedaan tekanan udara akibat adanya perbedaan penyinaran matahari dan sifat batuan. Angin (udara) sangat membantu dalam kehidupan manusia karena berfungsi sebagai penampung berbagai gas atau unsur yang dibutuhkan, seperti O2, O3, dan N; sebagai pengaduk udara agar memiliki komposisi yang hampir sama; sebagai pembawa uap air sehingga dapat men distribusikan hujan ke berbagai wilayah; dan kekuatan angin yang tetap dapat dimanfaatkan sebagai tenaga listrik dan tenaga untuk memompa air, seperti yang ada di negeri Belanda. Sumber daya alam tersebut dapat bermanfaat secara terus menerus sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

e.       Suhu, Kelembapan Udara, dan Sinar Matahari
Suhu dan kelembapan udara sangat dipengaruhi sinar matahari. Semakin tinggi sinar matahari menyinari permukaan bumi maka suhu udaranya relatif akan semakin tinggi. Adapun untuk kelembapan dipenga ruhi juga oleh uap air yang ada di sekitarnya.
Suhu, kelembapan, dan sinar matahari tergolong  sumber daya alam yang dapat diperbarui karena dapat bermanfaat secara terus menerus sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Manfaat tersebut, di antaranya adalah sebagai berikut.
1.      Suhu udara sebagai media pengering.
2.      Kelembapan udara sebagai media pengatur cuaca sehingga dapat memperkecil perbedaan suhu udara.
3.      Sinar matahari sebagai sumber energi.

f.       Bulan
Bulan merupakan salah satu sumber daya alam karena kemampuan memantulkan sinar matahari sehingga dapat menerangi per  mukaan bumi walaupun tidak seterang matahari. Bagi sebagian masyarakat perdesaan, pantulan sinar bulan sangat membantu untuk penerangan di malam hari.Selain itu, sumber daya bulan yang sangat bermanfaat adalah gravitasinya sehingga menyebabkan adanya pasang dan surut air laut.
Tenaga ini dapat dijadikan media untuk mengatur aliran air irigasi bagi sebagian daerah pertanian pasang surut.Tenaga aliran akibat pasang dan surut dapat juga dimanfaatkan menjadi tenaga pembangkit listrik walaupun dalam skala yang terbatas.

2.      Potensi Sosial
a.      Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia (SDM) ialah segala potensi dan kemampuan yang ada pada diri manusia yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan dan kelangsungan kehidupan manusia itu sendiri.Dengan segala kemampuan dan potensi yang dimilikinya itu, manusia memegang peranan penting dalam mengelola suatu daerah.Hal ini bukan hanya faktor alam saja yang berpengaruh dan menguntungkan manusia dalam mengolah lahan, melainkan juga faktor manusia itu sendiri.Jadi, interaksi antar alam dengan manusia, disamping ditentukan oleh faktor alam, juga ditentukan oleh faktor manusianya, yang didalamnya mencakup kuantitas beserta kualitasnya.
·         Jumlah penduduk
Jumlah penduduk adalah keadaan atau banyaknya orang yang mendiami suatu tempat. Banyaknya penduduk yang di suatu tempat dapat diketahui dengan cara sensus, registrasi, dan survey.
·         Kepadatan penduduk
Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah pendudukdengan luas area dimana mereka tinggal.
Dari sekitar 6,5 miliar penduduk dunia, 4 miliar di antaranyatinggal di Asia. Tujuh dari sepuluh negara berpenduduk terbanyak di dunia berada di Asia (meski Rusia juga terletak di Eropa).

b.      Klasifikasi Sumber Daya Alam
Sumber daya alam yang terdapat di alam harus dikelompokkan atau digolongkan agar memudahkan pemahaman mengenai sifat-sifat sumber daya tersebut. Selain itu, klasifikasi sumber daya alam mempermudah dalam merencanakan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya tersebut agar tidak cepat habis, namun dapat memberi manfaat yang optimal bagi kehidupan manusia.Sumber daya alam berdasarkan bentuknya dapat dikelompokkan ke dalam lima kelompok, yaitu sebagai berikut.
1.      Sumber daya lahan atau tanah
2.      Sumber daya hutan
3.      Sumber daya air
4.      Sumber daya laut
5.      Sumber daya mineral
Sumber daya alam berdasarkan ketersediaannya dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu sebagai berikut.
1.      Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui atau sumber daya alam yang akan habis dipakai (exhaustible resources), mencakup sumber daya energi dan mineral.
2.      Sumber daya alam yang dapat diperbarui atau sumber daya alam yang tidak akan habis dipakai (renewable resources), seperti sinar matahari dan tanah

C.    Potensi Fisik Geografis untuk Ketahanan Pangan
1.      Pengertian Ketahanan Pangan
Definisi  dan  paradigma  ketahanan  pangan    terus  mengalami perkembangan    sejak   adanya   Conference of Food and Agriculture  tahum  1943 yang mencanangkan  konsep secure, adequate and suitable supply of food for  everyone”. Definisi ketahanan pangan   sangat bervariasi, namun  umumnya mengacu definisi dari Bank Dunia (1986) dan Maxwell  dan Frankenberger  (1992)  yakni  “akses  semua  orang  setiap  saat    pada pangan yang cukup untuk hidup sehat (secure access at all times to sufficient food for a healthy  life).   Studi pustaka   yang dilakukan oleh  IFPRI  (1999)  diperkirakan  terdapat 200 definisi dan 450 indikator tentang ketahanan pangan (Weingärtner, 2000).
Berdasarkan definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ketahanan pangan memiliki 5 unsur yang harus dipenuhi :
1.      Berorientasi pada rumah tangga dan individu 
2.      Dimensi watu setiap saat  pangan tersedia dan dapat diakses
3.      Menekankan pada  akses pangan rumah tangga dan individu, baik fisik, ekonomi dan sosial
4.      Berorientasi pada pemenuhan gizi
5.      Ditujukan untuk hidup sehat dan produktif
Di Indonesia   sesuai  dengan Undang-undang No. 7 Tahun 1996, pengertian ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari: (1) tersedianya pangan secara cukup, baik dalam  jumlah maupun mutunya; (2) aman; (3) merata;  dan  (4)  terjangkau.  Dengan pengertian  tersebut,  mewujudkan  ketahanan pangan dapat lebih dipahami sebagai berikut:
1.      Terpenuhinya  pangan  dengan  kondisi  ketersediaan  yang  cukup, diartikan  ketersediaan pangan dalam arti luas, mencakup pangan yang berasal dari tanaman, ternak,  dan  ikan  untuk  memenuhi  kebutuhan  atas karbohidrat,  protein,  lemak, vitamin  dan  mineral  serta  turunannya, yang  bermanfaat  bagi  pertumbuhan kesehatan manusia.
2.      Terpenuhinya  pangan  dengan  kondisi  yang  aman,  diartikan  bebas  dari cemaran biologis,  kimia,  dan  benda  lain  yang  dapat  mengganggu, merugikan,  dan membahayakan kesehatan manusia, serta aman dari kaidah agama.
3.      Terpenuhinya pangan dengan kondisi yang merata, diartikan pangan yang  harus tersedia setiap saat dan merata di seluruh tanah air.
Terpenuhinya  pangan  dengan  kondisi  terjangkau,  diartikan  pangan mudah diperoleh rumah tangga dengan harga yang terjangkau.

2.      Sub Sistem Ketahan Pangan
Sub  sistem  ketahanan  pangan    terdiri  dari    tiga  sub  sistem  utama yaitu ketersediaan,  akses,  dan  penyerapan  pangan,  sedangkan    status gizi  merupakan outcome  dari  ketahanan  pangan.    Ketersediaan,  akses, dan  penyerapan    pangan  merupakan  sub  sistem  yang  harus  dipenuhi   secara  utuh.    Salah    satu    subsistem tersebut  tidak  dipenuhi  maka suatu  negara  belum  dapat  dikatakan  mempunyai ketahanan pangan yang baik. Walaupun pangan tersedia cukup di tingkat nasional dan regional, tetapi jika akses individu untuk memenuhi kebutuhan pangannya tidak merata, maka ketahanan pangan masih dikatakan rapuh.



Secara  rinci  penjelasan  mengenai    sub  sistem    tersebut  dapat diuraikan  sebagai berikut :
·         Ketersediaan Pangan (Food Availability)
Yaitu ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup  aman dan bergizi untuk semua orang dalam suatu  negara baik yang  berasal  dari produksi  sendiri,  impor,  cadangan  pangan  maupun  bantuan pangan. Ketersediaan  pangan    ini  harus  mampu  mencukupi  pangan    yang didefinisikan    sebagai    jumlah    kalori    yang    dibutuhkan    untuk kehidupan    yang  aktif  dan  sehat.

·         Akses Pangan (Food Access)
Yaitu    kemampuan    semua  rumah  tangga   dan  individu  dengan sumberdaya  yang  dimilikinya  untuk  memperoleh  pangan  yang cukup  untuk  kebutuhan  gizinya  yang  dapat  diperoleh    dari produksi  pangannya sendiri,  pembelian  ataupun  melalui  bantuan pangan.    Akses  rumah  tangga  dan individu terdiri dari akses ekonomi, fisik dan sosial. Akses ekonomi tergantung pada pendapatan, kesempatan  kerja  dan  harga.  Akses  fisik  menyangkut  tingkat isolasi daerah  (sarana  dan  prasarana  distribusi),  sedangkan  akses sosial  menyangkut tentang preferensi pangan.



·         Penyerapan Pangan (Food Utilization)
yaitu  penggunaan  pangan  untuk kebutuhan hidup sehat yang meliputi kebutuhan energi dan gizi, air dan kesehatan lingkungan.  Efektifitas dari  penyerapan  pangan  tergantung  pada  pengetahuan rumahtangga/individu,    sanitasi  dan  ketersediaan  air,  fasilitas  dan layanan kesehatan, serta  penyuluhan gisi dan pemeliharaan balita.



·         Stabilitas (Stability)
Merupakan dimensi waktu  dari ketahanan pangan  yang terbagi dalam  kerawanan  pangan  kronis  (chronic  food  insecurity)  dan kerawanan pangan  sementara  (transitory  food  insecurity). Kerawanan   pangan  kronis  adalah ketidakmampuan  untuk memperoleh  kebutuhan  pangan setiap  saat,  sedangkan kerawanan pangan  sementara adalah  kerawanan  pangan    yang  terjadi  secara sementara   yang diakibatkan karena masalah kekeringan banjir, bencana, maupun konflik social.

·         Status Gizi (Nutritional Status)
adalah  outcome  ketahanan  pangan  yang merupakan cerminan dari kualitas hidup seseorang. Umumnya   satus gizi  ini diukur dengan angka harapan hidup,  tingkat gizi balita dan kematian bayi.
Sistem  ketahanan  pangan  di  Indonesia secara  komprehensif meliputi  empat sub-sistem,  yaitu:  (i)  ketersediaan  pangan  dalam jumlah  dan  jenis  yang  cukup  untuk seluruh penduduk, (ii) distribusi pangan yang lancar dan merata, (iii) konsumsi pangan setiap  individu yang memenuhi  kecukupan  gizi  seimbang,  yang  berdampak  pada (iv) status  gizi  masyarakat.  Dengan  demikian,  sistem  ketahanan pangan  dan  gizi  tidak hanya menyangkut  soal  produksi,  distribusi, dan  penyediaan  pangan  ditingkat makro (nasional dan regional), tetapi  juga menyangkut  aspek mikro,  yaitu  akses  pangan di tingkat rumah  tangga  dan  individu  serta  status  gizi  anggota  rumah tangga,  terutama anak dan  ibu hamil dari  rumah  tangga miskin. Meskipun secara konseptual pengertian ketahanan pangan meliputi aspek mikro, namun dalam pelaksanaan sehari-hari masih sering ditekankan pada aspek makro yaitu ketersediaan pangan

No comments:

Post a Comment

Kumpulan ceramah ustadz Abdul Somad Lc Ma

Berikut video ceramah ustadz Abdul Somad Lc Ma Semoga menjadi motivasi dan bermanfaat  Hukum membaca Al-Qur'an digital di hp tanpa berwu...