Wawasan Nusantara adalah cara pandang Bangsa Indonesia
terhadap jati diri dan lingkungannya dengan beribu pulau yang terbentang dari
Sabang hingga Merauke dengan segala aspek perbedaan yang ada. Sebab, Indonesia
merupakan negara dengan kepulauan yang masing-masing memiliki ciri, sifat dan
karaker tertentu dari masing-masing masyarakatnya dengan berbagai suku, ras,
agama, dan perbedaan lainnya. Untuk itu, diperlukan cara pandang bagaimana
tetap mempersatukan berbagai keragaman ini untuk dapat saling menghormati dan
bertoleransi akan perbedaan yang ada .
Berikut adalah pengertian wawasan nusantara menurut beebrapa
ahli.
1. Prof.Dr. Wan
Usman
Wawasan Nusantara adalah cara
pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara
kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam
.
2. Kelompok kerja
LEMHANAS 1999
Wawasan Nusantara adalah cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba
beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
B.TEORI-TEORI KEKUASAAN
Wawasan nasional dibentuk dan dijiwai oleh paham
kekuasaan dan geopolitik yang dianut oleh negara yang bersangkutan.
1. Paham-Paham Kekuasaan
a. Machiavelli
(abad XVII)
Sebuah negara itu akan bertahan apabila
menerapkan dalil-dalil:
1. Dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan
segala cara dihalalkan
2. Untuk menjaga kekuasaan rezim, politik adu
domba (devide et empera) adalah sah.
3. Dalam dunia politik,yang kuat pasti dapat
bertahan dan menang.
b. Napoleon
Bonaparte (abad XVIII)
Perang dimasa depan merupakan perang total, yaitu
perang yang mengerahkan segala daya upaya dan kekuatan nasional. Napoleon
berpendapat kekuatan politik harus didampingi dengan kekuatan logistik dan
ekonomi, yang didukung oleh sosial budaya berupa ilmu pengetahuan dan teknologi
suatu bangsa untuk membentuk kekuatan pertahanan keamanan dalam menduduki dan
menjajah negara lain.
c. Jendral
Clausewitz (abad XVIII)
Jendral Clausewitz sempat diusir pasukan Napoleon
hingga sampai Rusia dan akhirnya dia bergabung dengan tentara kekaisaran Rusia.
Dia menulis sebuah buku tentang perang yang berjudul “Vom Kriegen” (tentang
perang). Menurut dia perang adalah kelanjutan politik dengan cara lain. Buat
dia perang sah-sah saja untuk mencapai tujuan nasional suatu bangsa.
d. Fuerback dan Hegel
Ukuran keberhasilan ekonomi suatu negara adalah
seberapa besar surplus ekonominya, terutama diukur dengan seberapa banyak emas
yang dimiliki oleh negara itu.
e. Lenin (abad
XIX)
Perang adalah kelanjutan politik dengan cara
kekerasan. Perang bahkan pertumpahan darah/revolusi di negara lain di seluruh
dunia adalah sah, yaitu dalam rangka mengkomuniskan bangsa di dunia.
f. Lucian W. Pye dan Sidney
Kemantapan suatu sistem politik hanya dapat
dicapai apabila berakar pada kebudayaan politik bangsa ybs. Kebudayaan politik
akan menjadi pandangan baku dalam melihat kesejarahan sebagai satu kesatuan
budaya.
Dalam memproyeksikan eksistensi kebudayaan
politik tidak semata-mata ditentukan oleh kondisi-kondisi obyektif tetapi juga
harus menghayati kondisi subyektif psikologis sehingga dapat menempatkan
kesadaran dalam kepribadian bangsa.
C.LATAR BELAKAN WAWASAN
NUSANTARA
Pemikiran
Berdasarkan Falsafah Pancasila.
Berdasarkan filosofis Pancasila manusia Indonesia memiliki montivasi antara lain untuk menciptakan suasana damai dan tentram menuju kebahagiaan serta menyelenggarakan keteraturan dalam membina hubungan antar sesama.
Berdasarkan filosofis Pancasila manusia Indonesia memiliki montivasi antara lain untuk menciptakan suasana damai dan tentram menuju kebahagiaan serta menyelenggarakan keteraturan dalam membina hubungan antar sesama.
Nilai-nilai
Pancasila juga tercakup dalam penggalian dan pengembangan wawasan nasional
sebagai berikut :
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa.
Sikap yang mewarnai wawasan nasional yang dianut oleh bangsa Indonesia yang menghendaki keutuhan dan kebersamaan dengan tetap menghormati dan memberikan kebebasan dalam menganut dan mengamalkan ajaran agama masing-masing.
2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
Sikap yang mewarnai dengan memberikan kebebasan dakam mengekspresikan HAM dengan tetap mengingat dan menghormati hak orang lain sehingga menumbuhkan toleransi dan kerjasama.
3. Sila Persatuan Indonesia.
Sikap bangsa Indonesia yang mengutamakan keutuhan bangsa dan negara dengan tetap memperhatikan, menghormati dan menampung kepentingan golongan,suku bangsa maupun perorangan.
4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam pemusyawaratan dan perwakilan.
Melakukan musyawarah untuk mencapai mufakat dengan tetap menghargai dan menghormati perbedaan pendapat.
5. Sila Keadilan Sosial Bagi seluruh Rakyat Indonesia.
Memberikan kebebasan yang setinggi tingginy bagi setiap orang dengan memperhatikan keadilan bagi daerah penghasil, daerah lain orang lain sehingga tercapai kemakmuran yang memenuhi syarat kebutuhan minimal.
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa.
Sikap yang mewarnai wawasan nasional yang dianut oleh bangsa Indonesia yang menghendaki keutuhan dan kebersamaan dengan tetap menghormati dan memberikan kebebasan dalam menganut dan mengamalkan ajaran agama masing-masing.
2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
Sikap yang mewarnai dengan memberikan kebebasan dakam mengekspresikan HAM dengan tetap mengingat dan menghormati hak orang lain sehingga menumbuhkan toleransi dan kerjasama.
3. Sila Persatuan Indonesia.
Sikap bangsa Indonesia yang mengutamakan keutuhan bangsa dan negara dengan tetap memperhatikan, menghormati dan menampung kepentingan golongan,suku bangsa maupun perorangan.
4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam pemusyawaratan dan perwakilan.
Melakukan musyawarah untuk mencapai mufakat dengan tetap menghargai dan menghormati perbedaan pendapat.
5. Sila Keadilan Sosial Bagi seluruh Rakyat Indonesia.
Memberikan kebebasan yang setinggi tingginy bagi setiap orang dengan memperhatikan keadilan bagi daerah penghasil, daerah lain orang lain sehingga tercapai kemakmuran yang memenuhi syarat kebutuhan minimal.
D.IMPLEMENTASI WAWASAN
NUSANTARA
berorientasi
dalam kepentingan rakyat dan tanah air yang secara utuh dan menyeluruh, seperti
sebagai berikut :
1.
Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Politik
Dalam
kehidupan politik ini akan menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang lebih
sehat nan dinamis. Hal tersebut tampak di dalam wujud pemerintahan yang
aspiratif, kuat serta terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan
rakyat.
2.Implementasi
dalam kehidupan Ekonomi,
adalah
menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil.
3. Implementasi
dalam kehidupan Sosial Budaya,
adalah
menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima dan menghormati
segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan yang hidup disekitarnya dan merupakan
karunia sang pencipta.
4. Dalam
Bidang Ideologi
Dapat diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan ideologi
bangsa Indonesia. Ketahanan ini diartikan mengandung keuletan dan ketangguhan
kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung
maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan
negara Indonesia.
5.dalam kehidupan
HanKam
Dalam kehidupan hankam akan menumbuh kembangkan rasa kesadaran
cinta tanah air dan bangsa yang nantinya apabila di terapkan akan membentuk
sikap Bela Negara dalam diri tiap Warga Negara Indonesia.
E.UNSUR
DASAR,HAKEKAT DAN AZAS
A.Unsur Dasar Wawasan
Nusantara
merupakan unsur-unsur yang
terkandung dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Indonesia adalah sebuah
negara kepualuan terbesar di dunia dengan berbagai warisan yang terkandung di
dalamnya banyak sekali adat budaya serta ciri khas bangsa sehingga menjadikan
Indonesia menganut paham multikulturalisme.
- Pertama adalah wadah wawasan nusantara. Unsur dasar
yang satu ini memandang bahwa wilayah lautan lebih penting daripada
wilayah daratan sehingga muncul beberapa konsepsi sebagai negara kepualuan
mempunyai banyak pengertian. Arti klasik yakni memusatkan perhatian pada
wilayah lautan dan arti pengembangan yakni melindungi pulau-pulau kecil
yang ada di Indonesia sehingga tidak mengekploitasi secara berlebihan.
- kedua adalah Isi. Dalam unsur ini, wawasan nusantara
mempunyai 2 bentuk komponen dasar. Pertama adalah cita-cita bangsa negara
Indonesia yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Kedua adalah Asas-asar
kesatuan dan pemerataan.
- ketiga adalah Unsur Tata Laku yang didalamnya
diwujudkan dalam 2 unsur. Pertama adalah Tata Laku Batiniah yang
berlandaskan Pancasila sehingga melahirkan sikap mental dalam berbangsa
dan bernegara yang mempunyai kekuatan batin. Faktor yang mempengaruhi
perkembangannya adalah budaya, agama, tradisi, dan lingkungan hidup. Unsur
tata laku yang kedua adalah tata laku lahiriah yang merupakan kekuatan
kata serta karya (perbuatan). Hal tersebut akan terwujud di dalam tata
perencanaan, tata pengendalian dalam sebuah proses pembangunan nasional,
serta tata pelaksanaan. Itulah Unsur Dasar Wawasan Nusantara.
B. Hakekat Wawasan Nusantara
Adalah keutuhan nusantara/nasional, dalam pengertian : cara pandang yang
selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional.
Berarti setiap warga bangsa dan aparatur negara harus berfikir, bersikap
dan bertindak secara utuh menyeluruh dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa
termasuk produk-produk yang dihasilkan oleh lembaga negara.
C. Asas Wawasan Nusantara
Merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati,
dipelihara dan diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya
komponen/unsur pembentuk bangsa Indonesia(suku/golongan) terhadap kesepakatan
(commitment) bersama. Asas wasantara terdiri dari:
- Kepentingan/Tujuan
yang sama
- Keadilan
- Kejujuran
- Solidaritas
- Kerjasama
- Kesetiaan
terhadap kesepakatan
F.ARAH
PANDANG WAWASAN NUSANTARA
1. Arah Pandang ke Dalam
Arah pandang ke dalam bertujuan menjamin perwujudan persatuan kesatuan segenap aspek kehidupan nasional , baik aspek alamiah maupun aspek social . Arah pandang ke dalam mengandung arti bahwa bangsa Indonesia harus peka dan berusaha untuk mencegah dan mengatasi sedini mungkin factor – factor penebab timbulnya disintegrasi bangsa dan harus mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan dalam kebinekaan .
2. Arah Pandang ke Luar
Arah pandang keluar ditujukan demi terjaminnya kepentingan nasional dalam dunia yang serba berubah maupun kehidupan dalam negri serta dalam melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, serta kerjasama dan sikap saling hormat menghormati. Arah pandang ke luar mengandung arti bahwa dalam kehidupan internasionalnya, bangsa Indonesia harus berusaha mengamankan kepentingan nasionalnya dalam semua aspek kehidupan, baik politik, ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan dan keamanan demi tercapainya tujuan nasional sesuai dengan yang tertera pada Pembukaan UUD 1945.
1. Arah Pandang ke Dalam
Arah pandang ke dalam bertujuan menjamin perwujudan persatuan kesatuan segenap aspek kehidupan nasional , baik aspek alamiah maupun aspek social . Arah pandang ke dalam mengandung arti bahwa bangsa Indonesia harus peka dan berusaha untuk mencegah dan mengatasi sedini mungkin factor – factor penebab timbulnya disintegrasi bangsa dan harus mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan dalam kebinekaan .
2. Arah Pandang ke Luar
Arah pandang keluar ditujukan demi terjaminnya kepentingan nasional dalam dunia yang serba berubah maupun kehidupan dalam negri serta dalam melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, serta kerjasama dan sikap saling hormat menghormati. Arah pandang ke luar mengandung arti bahwa dalam kehidupan internasionalnya, bangsa Indonesia harus berusaha mengamankan kepentingan nasionalnya dalam semua aspek kehidupan, baik politik, ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan dan keamanan demi tercapainya tujuan nasional sesuai dengan yang tertera pada Pembukaan UUD 1945.
G.KEDUDUKAN
FUNGSI DAN TUJUAN
Wawasan nusantara memiliki kedudukan, fungsi dan tujuan,
yaitu:
1.
Kedudukan
Wawasan Nusantara sebagai wawassan nasional Bangsa
Indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar
tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam upaya mencapai dan mewujudkan
cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian, Wawasan Nusantara menjadi
landasan Visional dalam menyelenggarakan kehidupan Nasional. Wawasan Nusantara
dalam paradigma nasional dapat dilihat dari stratifikasinya sebagai berikut:
a. Pancasila sebagai falsafah,
ideology bangsa dan dasar negara berkedudukan sebagai landasan idiil.
b. Undang – Undang Dasar 1945 sebagai
landasan konstitusi negara, berkedudukan sebagai landasan konstitusional.
c. Wawasan Nusantara sebagai visi nasional,
berkedudukan sebagai landasan Visional.
d. Ketahanan Nasional sebagai konsepsi
nasional, berkedudukan sebagai landasan konsepsional.
e. GBHN sebagai politik dan strategi
nasional atau sebagai kebijaksanaan dasar Nasional, berkedudukan sebagai
landasan operasional.
2.
Fungsi Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam
menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan bagi
penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Tujuan Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat
Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan
individu, kelompok, golongan, suku bangsa, atau daerah. Hal tersebut bukan
berarti menghilangkan kepentingan-kepentingan individu, kelompok, suku bangsa
atau daerah, kepentingan-kepentingan tersebut tetap dihormati, diakui, dan
dipenuhi, selama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional atau
kepentingan masyarakat banyak. Nasionalisme yang tinggi di segala bidang kehidupan
demi tercapainya tujuan nasional tersebut merupakan pancaran dari makin
meningkatnya rasa, paham, dan semangat kebangsaan dalam jiwa bangsa Indonesia
sebagai hasil pemahaman dan penghayatan wawasan nusantara.
H.SASARAN IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA DALAM
KEHIDUPAN NASIONAL
Sasaran implementasi Wawasan Nusantara dalam
kehidupan nasional adalah menjadi pola yang mendasari cara berfikir, bersikap
dan bertindak dalam rangka menghadapi, menyikapi, menangani berbagai
permasalahan menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang
berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan
menyeluruh dalam bidang :
- Politik,
menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis.
- Ekonomi,
menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan
peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata.
- Sos-Bud,
menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui dan menerima serta
menghormati : segala bentuk perbedaan (kebhinekaan) sebagai kenyataan yang
hidup disekitarnya dan sekaligus sebagai karunia Tuhan.
- Han-Kam,
menumbuhkembangkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa yang lebih lanjut
akan membentuk sikap bela negara pada setiap warga negara Indonesia.
I.SOSIALISASI/PEMASYARAKATAN
WAWASAN NUSANTARA
Untuk mempercepat tercapainya tujuan wawasan Nusantara, disamping implementasi seperti yang telah disebutkan diatas, perlu juga dilakukan pemasyarakatan materi Wawasan Nusantara kepada seluruh masyarakat Indonesia. Pemasyarakatan Wawasan Nusantara tersebut dapat dilakukan dengan cara berikut
1. Menurut sifat/ atau cara penyampaian, yang dapat dilaksanakan sebagai berikut
a. Langsung yang terdiri dari ceramah, diskusi, dialog, tatap muka
b. Tidak langsung, yang terdiri dari media elektronik dan media cetak
2. Menurut metode penyampaian yang berupa :
a. Keteladanan. Melalui metode penularan keteladanan dalam sikap perilaku kehidupan sehari-hari kepada lingkungannya serutama dengan memberikan contoh-contoh berpikir, bersikapdan bertindak mementingkan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan sehingga timbul semangat kebangsaan yang selalu cinta tanah air.
b. Edukasi, yakni melalui metode pendekatan formal dan informal. Pendidikan dormal ini dimulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, pendidikan karier di semua strata dan bidang profesi, penataran, kursus dan sebagainya. Sedangkan pendidikan non-formal dapat dilaksanakan di lingkungan keluarga, pemukiman, pekerjaan, dan organisasi kemasyarakatan.
c. Komunikasi. Tujuan yang ingin dicapai dari sosialisasi wawasan nusantara melalui metode komunikasi adalah tercapainya hubungan komunikatif secara baik yang akan mampu menciptakn iklim saling menghargai, menghormati, mawas diri, dan tenggang rasa sehingga terciptanya kesatuan bahasa dan tujuan tentang wawasan nusantara.
d. Integrasi. Tujuan yang ingin dicapai dari pemasyarakatan/sosialisasi wawasan nusantara melalui metode ini adalah terjalinnya pemahaman tentang wawasan nusantara akan membatasi sumber konflik di dalam tubuh bangsa Indonesia baik pada saat ini maupun di masa mendatang dan akan memantapkan kesadaran untuk mengutamakan kepentingan nasional dan cita-cita tujuan nasional.
Dalam melaksanakan pemasyarakatan, lingkup materi wawasan nusantara yang disampaikan hendaknya disesuaikan dengan tingkat, jenis, serta lingkungan pendidikan agar materi yang disampaikan tersebut dapat mengerti dan dipahami.
J. TANTANGAN
IMPLEMENTASI
Dewasa
ini kita menyaksikan bahwa kehidupan manusia, baik secara individu dalam
masyarakat, dalam berbangsa dan betnegara sedang mengalami suatu proses
perubahan. Kita juga menyadari faktor utama yang mendorong terjadinya
proses perubahan tersebut adalah nilai-nilai kehidupan baru yang dibawa oleh
negara maju dengan kekuatan penetrasi globalnya. Tetapi apabila kita melihat
sejarah kehidupan manusia dalam alam semesta itu sendiri perubahan dalam
kehidupan adalah suatu hal yang wajar, yang alamiah. Demikianlah dapat
dikatakan bahwa tidak ada kehidupan di dunia ini yang abadi dan kekal.
Berkaitan dengan wawasan nusantara yang sarat nilai-nilai budaya bangsa dan
dibentuk dalam proses panjang sejarah perjuangan bangsa, akankah wawasan
bangsa Indonesia tentang persatuan dan kesatuan itu larut atau hanyut tanpa
bekas atau akan tetap kokoh dan mampu bertahan dalam terpaan atau gempuran
nilai global yang menantang.
1.Pemberdayaan
masyarakat. Pemberdayaan masyarakat dapat merupakan tantangan wawasan
nusantara, sehingga pemberdayaan untuk kepentingan mayarakat banyak perlu
mendapatkan prioritas utama mengingat wawasan nusantara memiliki makna
persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan untuk lebih mempererat kesatuan
bangsa.
2.Dunia
tanpa batas. Keterbatasan kualitas SBM Indonesia dibidang IPTEK merupakan
tantangan serius dalm menghadapi gempuran global, mengingat penguasaan IPTEK
merupakan nilai tambah untuk berdaya saing dipercaturan global.
3.Era
baru kapitalisme.
ü a.Sloan dan Zureker dalam
bukunya
“Dictionary of Economic”,
menyebutkan tentang kapitalisme
adalah suatu sistem ekonomi yang didasarkan atas hak milik swasta macam-macam
barang dan kebebasan individu untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain
untuk berkecimpung dalam aktivitas-aktivitas ekonomi yang dipilihnya sendiri
serta untuk mencapai laba guna diri sendiri.
ü b.Lester Thurow, dalam bukunya
“The Future of
Capitalism”,
menegaskan antara lain bahwa
untuk dapat bertahan dalam era baru kehidupan kapitalisme harus membuat
strategi baru yaitu keseimbangan (balance) antara paham individu dan paham
sosialis.
4.Kesadaran warga negara.
a.Pandangan bangsa Indonesia
tentang hak dan kewajiban.
b.Kesadaran
bela negara
K.
PROSPEK IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA
Berdasarkan beberapa teori mengemukakan rumusan atau pandangan global sebagai berikut :
1. Global Paradox. Memberikan pesam bahwa negara harus mampu memberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya.
2. Borderless World dan The End Of Nation State. Mengatakan bahwa batas wilayah geografi negara relatif tetap, tetapi kekuatan ekonomi dan budaya global akan menembus batas tersebut. Selanjutnya pemerintah daerah perlu diberi peranan yang lebih berarti.
3. Lester Thurow dalam bukunya The future Of Capitalism. Memberikan gambaran bahwa strategi baru kapitalisme adalah mengupayakan keseimbangan antara kepentingan individu atau kelompok dengan masyarakat banyak serta antara negara maju dengan negara berkembang.
4. Hezel Handerson dalam bukunya Building Win Win World. Mengatakan bahwa perlu ada perubahan nuansa perang ekonomi menjadi masyarakat dunia yang lebih bekerjasama, memanfaatkan teknologi yang bersih lingkungan serta pemerintahan yang demokratis.
5. Ian Marison dalam bukunya The Second Curve. Dijelaskan bahwa dalam era baru timbul adanya peranan yang lebih besar dari pasar, peranan konsumen dan teknologi baru yang mengantar terwujudnya masyarakat itu.
VISI
INDONESIA 2020
Visi Indonesia 2020 adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang religius, manusiawi, bersatu, demokratis, adil, sejahtera, maju, mandiri serta baik dan bersih dalam penyelenggaraan negara.
Untuk mengukur tingkat keberhasikan perwujudan Visi Indonesia 2020 diperlukan indikator-indikator utama sebagai berikut :
a. terwujudnya masyarakat yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia sehingga ajaran agama, khususnya yang bersifat universal dan nilai-nilai luhur budaya terutama kejujuran, dihayati dan diamalkan dalam berilaku keseharian;
b. terwujudnya toleransi antar dan antara umat beragama;
c. terwujudnya penghormatan terhadap martabat kemanuasiaan.
2.manusiawi
a. terwujudnya masyarakat yang menghargai nilai-nilai kemanuasiaan yang adil dan beradab;
b. terwujudnya hubungan harmonis antar manusia indonesia tanpa membedakan latar belakang , agama dan lain-lain;
c. berkembangnya dinamika kehidupan bermasyarakat ke arah peningkatan harkat dan martabat manusia.
d. terwujudnya keseimbangan antara hak dan kewajiban dalam perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3.bersatu
a. meningkatnya semangat persatuan dan kerukunan bangsa;
b. meningkatnya toleransi, kepedulian dan tanggung jawab sosial;
c. berkembangnya budaya dan perilaku sportif serta menghargai dan menerima perbedaan dalam kemajemukan.
d. berkembangnya semangat anti kekerasan
e. berkembangnya dialog secara wajar dan saling menghormati antar kelompok dalam masyarakat.
4. demokratis
5. ad il
6. sejahtera
7. m a j u
8. mandiri.
9. baik dan bersih dalam penyelenggaraan negara.
L.KEBERHASILAN IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA
Wawasan Nusantara perlu menjadi pola yang
mendasari cara berpikir, bersikap dan bertindak dalam rangka menghadapi,
menyikapi, dan menangani permasalahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara yang beroriantasi kepada kepentingan rakyat dan keutuhan wilayah
tanah air. Wawasan Nusantara juga perlu diimplementasikan dalam kehidupan
politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan serta dalam upaya
menghadapi tantangan – tantangan dewasa ini. Karena itu, setiap warga negara
Indonesia perlu memiliki kesadaran untuk :
- Mengerti,
memahami, dan menghayati hak dan kewajiban warga negara serta Hubungan
warga negara dengan negara, sehingga sadar sebagai bangsa Indonesia yang
cinta tanah air berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara.
- Mengerti,
memahami, dan menghayati bahwa di dalam menyelenggarakan kehidupannya
negara memerlukan Konsepsi Wawasan Nusantara, sehingga sadar sebagai warga
negara yang memiliki Wawasan Nusantara guna mencapai cita – cita dan
tujuan nasional.
Untuk mengetuk hati nurani setiap warga negara
Indonesia agar sadar bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, diperlukan
pendekatan dengan program yang teratur, terjadwal, dan terarah. Hal ini akan
mewujudkan keberhasilan dari implementasi Wawasan Nusantara. Dengan demikian
Wawasan Nusantara terimplementasi dalam kehidupan nasional guna mewujudkan
Ketahanan Nasional.
No comments:
Post a Comment