Subscribe di sini

Monday, 1 February 2016

KONSLING SEBAGAI TEKNIK DALAM HUMAN RELATION


Konsling merupakan kegiatan yang banyak di lakukan dalam Human Relations, dan sifatnya adalah komunikasi antar personal. Yang bertindak sebagai konslor dalam Human Relations ini adalah atasan, (manajer, pimpinan). Sementara konsli nya adaqlah karyawan/bawahan yang menghadapi suatu masalah.

Tujuan konsling disini adalah membantu para karyawan dalam memecahkan masalah yang di hadapinya, atau memberikan penekanan terhadap karyawan tersebut akan penting nya mengambil suatu keputusan dalam menyelesaikan masalah yang di hadapinya.

Dan apa yang di lakukan oleh konslor (Atasan) bukan lah sesuatu hal yang harus di ikuti oleh konsli (karyawan) itu sendiri.

Dalam kegiatan Human Relations ada 2 jenis konsling yang dapat di lakukan oleh seorang manajer. Di antara nya :
  1. KONSLING TERARAH

Konsling jenis ini disebut juga dengan the counselor centered approach yaitu konsling dengan pendekatan yang di pusatkan pada konselor.

     2.               KONSLING TAK TERARAH

Konsling jenis ini di sebut juga dengan the counselee centered approach yaitu konsling yang pendekatan nya di pusatkan pada klien (Humanistik).

Dalam buku nya Norma R.F Maier beliau mengatakan bahwa tujuan dari konsling tak terarah ini adalah untuk memperoleh keringanan (bagi klien yang bermasalah) memecahkan masalah, dan membenarkan cara pemecahan masalah.

Sebagaimana lebih jelasnya dapat di rincikan sebagai berikut :

  • Memperoleh keringanan dari penderitaan,

Dalam hal ini konselor menjadi penolong bagi konsli yang sedang menghadapi masalah (frustasi).
  •  Melokalisasikan dan memecahkan masalah.

Hal ini berkaitan dengan masalah yang di alami oleh konsli pada masa yang lampau, yang kemudian melibatkan dengan masalah yang ada pada dirinya saat ini.
Sebagai contoh seorang karyawan yang menderita frustasi dan menyalahkan gajinya yang sedikit, namun setelah di selidiki dengan seksama ternyata yang mendasari gangguan fikirannya itu ialah hubungannya dengan istrinya yang tidak harmonis.

Tugas konslor dalam hal seperti ini ialah memberikan bantuan kepada orang tersebut agar dapat keluar dari masalah yang dihadapinya. (membantu menemukan pemecahan masalahnya sendiri).
  •  Memperbaiki cara pemecahan masalah

Contoh :
Apabila dalam suatu perusahaan ada salah satu karyawannya yang terlihat menyendiri dalam kesehariannya karena merasa bahwa dirinya tidak di perdulikan atau di asingkan oleh teman-temannya yang lain. Maka selaku pemimpin (manajer) haruslah mengambil tindakan terhadap maslah ini, dengan cara memberikan tugas khusus terhadap orang tersebut, atau melibatkannya dalam diskusi. Sehingga dia merasa masih dibutuhkan dan berharga di kalangan kawan kerjanya. Namun dalam hal ini pula konslor (manajer) memperhatikan beberapa hal, di antaranya :
  1. Dengarkan  dengan sabar dan dengan menunjukkan minat yang menimbulkan  keberanian pada konsli.
  2.  Jangan melakukan interupsi
  3.  Jangan cepat-cepat mencela
  4. Jangn membantah atau mendebat konsli.
  5. Koreklah apa yang ingin konsli katakan. Usahakan agar konsli mempunyai keberanian. Ajukan lah pertanyaan-pertanyaan yang membantu konsli berfikir, mengerti, serta menyatakan ide-ide dan perasaan-perasaan yang sebenarnya.


No comments:

Post a Comment

Kumpulan ceramah ustadz Abdul Somad Lc Ma

Berikut video ceramah ustadz Abdul Somad Lc Ma Semoga menjadi motivasi dan bermanfaat  Hukum membaca Al-Qur'an digital di hp tanpa berwu...