Konsling merupakan kegiatan yang banyak di lakukan dalam Human Relations, dan sifatnya adalah komunikasi antar personal. Yang bertindak sebagai konslor dalam Human Relations ini adalah atasan, (manajer, pimpinan). Sementara konsli nya adaqlah karyawan/bawahan yang menghadapi suatu masalah.
Tujuan
konsling disini adalah membantu para karyawan dalam memecahkan masalah yang di
hadapinya, atau memberikan penekanan terhadap karyawan tersebut akan penting
nya mengambil suatu keputusan dalam menyelesaikan masalah yang di hadapinya.
Dan apa
yang di lakukan oleh konslor (Atasan) bukan lah sesuatu hal yang harus di ikuti
oleh konsli (karyawan) itu sendiri.
Dalam
kegiatan Human Relations ada 2 jenis konsling yang dapat di lakukan oleh
seorang manajer. Di antara nya :
- KONSLING TERARAH
Konsling jenis ini disebut juga
dengan the counselor centered approach yaitu konsling dengan
pendekatan yang di pusatkan pada konselor.
2. KONSLING TAK TERARAH
Konsling jenis ini di sebut juga
dengan the counselee centered approach yaitu konsling yang
pendekatan nya di pusatkan pada klien (Humanistik).
Dalam buku
nya Norma R.F Maier beliau mengatakan bahwa tujuan dari konsling tak terarah
ini adalah untuk memperoleh keringanan (bagi klien yang bermasalah) memecahkan
masalah, dan membenarkan cara pemecahan masalah.
Sebagaimana lebih jelasnya dapat di
rincikan sebagai berikut :
- Memperoleh keringanan dari penderitaan,
Dalam hal ini konselor menjadi
penolong bagi konsli yang sedang menghadapi masalah (frustasi).
- Melokalisasikan dan memecahkan masalah.
Hal ini berkaitan dengan masalah
yang di alami oleh konsli pada masa yang lampau, yang kemudian melibatkan
dengan masalah yang ada pada dirinya saat ini.
Sebagai contoh seorang karyawan yang
menderita frustasi dan menyalahkan gajinya yang sedikit, namun setelah di
selidiki dengan seksama ternyata yang mendasari gangguan fikirannya itu ialah
hubungannya dengan istrinya yang tidak harmonis.
Tugas
konslor dalam hal seperti ini ialah memberikan bantuan kepada orang tersebut
agar dapat keluar dari masalah yang dihadapinya. (membantu menemukan pemecahan
masalahnya sendiri).
- Memperbaiki cara pemecahan masalah
Contoh :
Apabila dalam suatu perusahaan ada
salah satu karyawannya yang terlihat menyendiri dalam kesehariannya karena
merasa bahwa dirinya tidak di perdulikan atau di asingkan oleh teman-temannya
yang lain. Maka selaku pemimpin (manajer) haruslah mengambil tindakan terhadap
maslah ini, dengan cara memberikan tugas khusus terhadap orang tersebut, atau
melibatkannya dalam diskusi. Sehingga dia merasa masih dibutuhkan dan berharga
di kalangan kawan kerjanya. Namun dalam hal ini pula konslor (manajer)
memperhatikan beberapa hal, di antaranya :
- Dengarkan dengan sabar dan dengan menunjukkan minat yang menimbulkan keberanian pada konsli.
- Jangan melakukan interupsi
- Jangan cepat-cepat mencela
- Jangn membantah atau mendebat konsli.
- Koreklah apa yang ingin konsli katakan. Usahakan agar konsli mempunyai keberanian. Ajukan lah pertanyaan-pertanyaan yang membantu konsli berfikir, mengerti, serta menyatakan ide-ide dan perasaan-perasaan yang sebenarnya.
No comments:
Post a Comment