BAB III
KERANGKA PENELITIAN
1.1
.
Kerangka Konsep
Kerangka konsep ( Conseptual
Framwork ) adalah model pendahuluan dari sebuah masalah penelitian, dan
merupakan refleksi dari hubungan variabel-variabel yang diteliti ( Swarjana,
2012 ). Berdasarkan penjelasan pada Bab sebelumnya, maka kerangka konsep dalam
penelitian ini dapat diganbarkan sebagai berikut :
VARIABEL INDEPENDEN
VARIABEL DEPENDEN
Kosmetik
|
Kontrasepsi
Hormonal
|
Kejadian Melasma
|
Penggunaan APD
|
|
Gambar 4. Kerangka Konsep
1.2.
Variabel Penelitian
1.2.1. Variabel
dependen adalah :
1. Kejadian
Melasma
1.2.2. Variabel
independen adalah :
1. Kosmetik Terhadap
Kejadian Melasma Pada Petani Wanita
2. Kontasepsi Hormonal Terhadap
Kejadian Melasma Pada Petani Wanita
3. Penggunaan
APD Terhadap Kejadian Melasma Pada Petani Wanita
4. Genetik Terhadap
Kejadian Melasma Pada Petani Wanita
1.3. Definisi Operasional
No
|
Variabel
|
Definisi
Operasional
|
Alat Ukur
|
Hasil Ukur
|
Skala Ukur
|
Variabel Dependen
|
|||||
1.
|
Melasma
|
Melasma adalah hipermelanosis didapat yang umumnya
simetris berupa makula yang tidak merata berwarna coklat muda sampai coklat
tua, mengenai pada area pipi, dahi, daerah atas bibir, hidung, dan dagu.
|
Observasi dan Pemeriksaan dokter spesialis kulit
|
1. Ya terjadi
melasma
2. Tidak terjadi
melasma
|
Ordinal
|
Variabel Independen
|
|||||
1.
|
Kosmetik
|
zat perawatan
yang digunakan untuk meningkatkan penampilan atau aroma tubuh
manusia. Kosmetik umumnya merupakan campuran dari beragam senyawa
kimia, beberapa terbuat dari sumber-sumber alami dan kebanyakan
dari bahan sintetis.
|
Kuesioner
(Wawancara)
|
1. Ya
2. Tidak
|
Ordinal
|
2
2.
|
Kontrasepsi hormonal
|
Upaya untuk mengontrol kehamilan menggunakan hormon.
Beberapa metode kontrasepsi hormonal yang umum dilakukan di antaranya melalui
pil KB, pil mini, implan, dan suntikan.
Pil kontrasepsi dapat meningkatkan aliran darah kulit
sekitar 10%. Penyakit kulit dapat disebabkan oleh hormon estrogen dan
androgen
|
Kuesioner
(Wawancara)
|
1. Ya
2. Tidak
|
Ordinal
|
3
|
Penggunaan APD
|
APD merupakan bagian dari upaya pencegahan suatu
penyakit termasuk penyakit melasma, karena penyakit ini lebih dominan
disebabkan oleh faktor resiko yang bersumber dari luar tubuh manusia seperti
paparan sinar matahari.
|
Observasi
.
|
1. 1. Ya
2. 2. Tidak
|
Ordinal
|
4
|
Genetik
|
Adanya riwayat anggota keluarga lain yang menderita
melasma
|
Kuesioner
(Wawancara)
|
1. Ya
2. Tidak
|
Ordinal
|
Tabel 3.3. Definisi Operasional
1.4.
Cara Pengukuran Variabel
1.4.1 Variabel
Dependen
1. Melasma
1) Ya
: Apabila responden terjadi melasma
2) Tidak
: Apabila responden tidak terjadi melasma
1.4.2. Variabel
Independen
1. Kosmetik
1) Ya : Apabila
responden menggunakan kosmetik
2) Tidak
: Apabila responden tidak menggunakan kosmetik
2. Kontrasepsi
1) Ya: Apabila
responden menggunakan alat kontrasepsi
2) Tidak
: Apabila responden tidak menggunakan alat kontrasepsi
3. Penggunaan
APD
1) Ya : Apabila
responden menggunakan APD saat bekerja
2) Tidak
: Apabila responden tidak menggunakan APD pada saat bekerja
4. Genetik
1) Ya
: Apabila responden adanya genetik terhadap kejadian melasma
2) Tidak
: Apabila responden tidak adanya genetik terhadap kejadian
melasma
1.5. Hipotesis.
1.
Adanya hubungan antara pemakaian
kosmetik dengan kejadian melasma pada petani wanita di Pemukiman Ulee Susu
Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar Tahun 2015.
2.
Adanya hubungan antara pemakaian
kontrasepsi dengan kejadian melasma pada petani wanita di Pemukiman Ulee Susu
Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar Tahun 2015.
3.
Adanya hubungan antara penggunaan
APD dengan kejadian melasma pada petani wanita di Pemukiman Ulee Susu Kecamatan
Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar Tahun
2015.
4.
Adanya hubungan antara genetik
dengan kejadian melasma pada petani wanita di Pemukiman Ulee Susu Kecamatan
Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar Tahun
2015.
No comments:
Post a Comment