Jenis-Jenis Tanaman Nilam
Nilam ( Pogostemon sp.) termasuk famili Labaiatae, ordo Lamiales, klas
Angiospermae dan divisi Spermatophyta. Di Indonesia terdapat tiga jenis nilam
yang dapat dibedakan menurut karakter morfologinya, kandungan PA dan kualitas
minyak serta ketahanan terhadap cekaman biotik dan abiotik. Ketiga jenis nilam
tersebut adalah 1). P cablin Benth. Syn. P. path c ouli Pellet var. Suavis Hook
disebut nilam aceh, 2). P. heyneanus Benth disebut nilam jawa, dan 3). P.
hortenis Becker disebut nilam sabun (Guenther 1952). Diantara ketiga jenis
nilam tersebut, nilam Aceh dan nilam sabun yang tidak berbunga. Adapun yang
paling luas daerah penyebarannya dan banyak dibudidayakan adalah nilam aceh
yang memiliki kadar minyak dan kualitas minyak lebih tinggi dibandingkan dengan
kedua jenis nilam lainnya.Ciri spesifik yang dapat membedakan antara nilam aceh dan nilam jawa secara visual terdapat pada daunnya. Pada nilam aceh permukaan daunnya halus, bergerigi tumpul, ujung daunnya runcing sedangkan pada nilam jawa permukaan daunnya kasar, tepi daun bergerigi runcing dan ujung daunnya meruncing. Menurut Nuryani et al . (1997), nilam jawa lebih toleran terhadap nematoda dan penyakit layu bakteri dibanding dengan nilam aceh, karena antara lain disebabkan kandungan fenol dan ligninnya yang lebih tinggi daripada nilam aceh. Pada dasarnya terdapat beberapa jenis tanaman nilam yang telah tumbuh dan berkembang di Indonesia. Namun, nilam aceh lebih dikenal dan telah ditanam secara meluas. Selain itu, dikenal pula jenis nilam jawa dan nilam sabun. Secara garis besar, jenis nilam menurut literatur yang ada sebagai berikut (Mangun, 2008).
1. Nilam Aceh Nilam aceh (Pogostemon Cablin Benth atau Pogostemon Patchouli) merupakan tanaman standar ekpor yang direkomendasikan karena memiliki aroma khas dan rendemen minyak daun keringnya tinggi, yaitu 2,5-5% dibandingkan jenis lain. Nilam aceh dikenal pertama kali dan ditanam secara meluas hampir di seluruh wilayah Aceh. Sebenarnya jenis tanaman nilam ini berasal dari Filipina, yang kemudian ditanam dan dikembangkan juga di wilayah Malaysia, Madagaskar, Brazil, serta Indonesia. Saat ini, hampir seluruh wilayah Indonesia mengembangkan nilam aceh secara khusus (Mangun, 2008).
2. Nilam Jawa Nilam jawa (Pogostemon heyneatus Benth) disebut juga nilam hutan. Nilam ini berasal dari India dan masuk ke Indonesia serta tumbuh meliar di beberapa hutan di Pulau Jawa. Jenis tanaman ini hanya memiliki minyak sekitar 0,5-1,5%. Jenis daun dan rantingnya tidak memiliki bulu- bulu halus dan ujung daunnya agak meruncing (Mangun, 2008).
3.Nilam Sabun Zaman dahulu, tanaman nilam sabun (Pogostemon hortensis Backer) sering digunakan untuk mencuci pakaian, terutama kain jenis batik. Jenis nilam ini hanya memiliki kandungan minyak sekitar 0,5-1,5%. Selain itu, komposisi kandungan minyak yang dimiliki dan dihasilkannya tidak baik sehingga minyak dari jenis nilam ini tidak memperoleh pasaran dalam bisnis minyak nilam.
Oleh sebab itu, nilam jawa dan nilam sabun tidak direkomendasikan sebagai tanaman komersial karena kandungan minyaknya relatif sangat sedikit. Selain itu, aroma yang dimiliki keduanya berbeda dengan nilam aceh dan komposisi kandungan minyaknya tidak baik. Keunggulan minyak nilam Indonesia sudah dikenal sekaligus sudah diakui oleh berbagai negara yang menjadi konsumen (importir) minyak tersebut. Baunya lebih harum dan tahan lama bila dibandingkan nilam produksi negri lain. Hal ini menyebabkan nilam Indonesia disegani dipasaran internasional (Mangun, 2008).
No comments:
Post a Comment