1. SIFAT FISIK TELUR
Ada beberapa sifat telur sebagai
berikut:
1. Sangat peka terhadap pengaruh asam
& pemanasan (akan terjadi denaturasi & koagulasi / pengentalan).
2. Bila dikocok akan berbuih dan
mengembang, namun bila pengocokan berlebihan maka akan terjadi denaturasi
sehingga mengempis kembali.
3. Dalam telur putih mentah dan
setengah matang, terkandung beberapa jenis protein, diantaranya adalah lysozyne,
yang bila dimakan akan diserap langsung ke dalam darah akan berfungsi sebagai
zat anti-gizi (merusak gizi).
4. Jenis protein lain yang terdapat
dalam telur mentah adalah Avidin. Avidin tersebut.
2.
STRUKTUR
TELUR
Pada dasarnya, struktur telur terdiri dari sel yang hidup,
yang dikelilingi oleh kuning telur sebagai cadangan makanan terbesar. Kedua
komponen ini dikelilingi oleh putih telur yang mempunyai kandungan air yang
tinggi. Hal ini mengakibatkan adanya perbedaan tekanan osmose antara kuning dan
putih telur.
Telur mempunyai struktur yang sangat khas, dan mengandung
zat gizi yang cukup untuk pertumbuhan sel telur yang sudah dibuahi menjadi
seekor anak. Bagian-bagian utama telur adalah putih telur (albumen);
kuning telur (yolk), dan kulit telur (egg shell).. Secara lebih
terperinci struktur telur dapat dibagi menjadi 9 bagian, yaitu :
1. Kulit telur dengan permukaan yang
agak berbintik-bintik
2. Membran kulit luar dan dalam yang
tipis, terpisah pada ujung yang tumpul dan membentuk ruang udara
3. Putih telur bagian luar yang tipis
dan berupa cairan
4. Putih telur yang kental dan kokoh
berbentuk kantung albumen
5. Putih telur bagian dalam yang tipis
dan berupa cairan
6. Struktur keruh berserat yang
terlihat pada kedua ujung kuning telur, yang dikenal sebagai khalaza dan
berfungsi memantapkan posisi kuning telur
7. Lapisan tipis yang mengelilingi
kuning telur, dan disebut membrane fitelin
8. Benih atau bastodisc yang
terlihat sebagai bintik kecil pada permukaan kuning telur. Dalam telur yang
terbuahi, benih ini berkembang menjadi anak ayam
9. Kuning telur, yang terbagi menjadi
kuning telur berwarna putih berbentuk vas, bermula dari benih ke pusat kuning
telur, dan kuning telur yang berlapis yang merupakan bagian terbensar
(Buckle et al., 1987).
3. BAGIAN-BAGIAN
TELUR
Bagian luar telur terdiri dari kerabang (kulit kasar,
cangkang), selanjutnya putih telur dan kuning telur di tengah-tengah.
Perbandingan berat antara kulit telur, putih telur dan kuning telur pada telur
ayam umumnya sekitar 12,3 : 55,8 : 31,9 persen. Sedangkan pada telur bebek 12,0
: 52,6 : 35 :4 persen.
Kuning telur terletak di bagian pusat diikat kuat oleh
bagian putih telur oleh lapisan khalaza. Pada bagian yang tumpul dari isi telur
terdapat rongga udara/kantung udara (air cell), rongga ini berfungsi sebagai
tempat persediaan udara sewaktu embrio bernafas. Embrio terletak tepat di
belakang kantung udara.
Kulit telur terdiri dari 94 – 97 % kalsium karbonat,
sedangkan sisanya berupa bahan organik dan pigmen. Di seluruh bagian kulit
telur terdapat banyak pori-pori dengan ukuran yang berbeda-beda. Umumnya pada
setiap cm2 kulit telur terdapat 7500 buah pori-pori dengan
penyebaran yang berbeda-beda. Pori-pori telur ayam mempunyai ukuran lebar
sekitar 9 - 38 mikron dan panjang sekitar 14 - 54 mikron.
Kulit telur merupakan bahan alami yang
dapat melindungi telur dari masuknya bakteri, tetapi karena kulit telur berpori
maka hal ini tidak menjamin bahwa telur akan bebas dari kontaminasi bakteri.
Adanya membran pada telur (shell membran), empat lapis putih telur (the
four layers of the white) dan membran kuning telur (yolk membrane)
atau disebut pula dengan vitelline dapat mencegah bakteri
menembus kuning telur, dimana kuning telur ini merupakan media yang cocok untuk
pertumbuhan bakteri
Kulit telur terdiri dari 4 bagian utama pembentuk kulit,
yaitu kutikula, lapisan bunga karang, lapisan mamila dan lapisan membrana.
1. Kutikula merupakan lapisan paling
luar yang menyelubungi seluruh permukaan kulit telur. Lapisan ini sangat tipis,
berkisar antara 3 - 10 mikron. Bahan atau zat yang membentuk lapisan ini adalah
zat protein kreatin yaitu mucin. Permukaan kulit terlihat agak berbintik-bintik.
Lapisan kutikula yang melapisi permukaan telur ini, tanpa ada pori-pori yang
terbuka tapi sifatnya bisa dilalui gas, sehingga keluarnya uap air dan gas CO2 dari
isi telur masih bisa terjadi.
2. Lapisan Bunga Karang atau calcareus merupakan
bagian terbesar dari lapisan kulit telur, letaknya di bawah kutikula. Lapisan
ini terdiri dari protein serabut yang berbentuk anyaman dan lapisan kapur yang
terdiri dari senyawa kalsium karbonat (CaCO3) dan kalsium fosfat (Ca3(PO4)2),
magnesium karbonat (MgCO3) dan magnesium fosfat (Mg3(PO4)2).
Apabila lapisan ini dihilangkan bagian kapurnya (caranya dengan menambahkan
asam kuat), maka akan terlihat suatu bentuk anyaman seperti bunga karang,
sehingga lapisan ini disebut lapisan bunga karang.
3. Lapisan Mamila merupakan lapisan
ketiga dari kulit telur yang terdiri dari lapisan berbonggol-bonggol berbentuk
kerucut dengan penampang bulat atau lonjong. Lapisan ini sangat tipis, tebalnya
kurang lebih sepertiga dari lapisan seluruh kulit dan terdiri dari bagian protein
anyaman dan mineral.
4. Lapisan membrana merupakan bagian
lapisan kulit telur yang terdalam, terdiri dari dua lapisan selaput yang
berbentuk seperti kertas perkamen. Lapisan ini menyelubungi seluruh isi telur,
tebalnya sekitar 65 mikron yang terbuat dari keratin. Semakin ke arah bagian
yang tumpul semakin menebal. Lapisan membrana yang melekat pada lapisan mamilla
lebih tebal dibanding lapisan membrana di bawahnya yang berhubungan dengan
putih telur. Segera setelah dikeluarkan oleh induknya, telur mengalami
pendinginan dan kehilangan gas serta air yang menyebabkan pengkerutan. Pada
saat ini, terjadi pemisahan kedua lapisan membrana sehingga terbentuk ruang
udara. Sesaat setelah ditelurkan, besarnya ruang udara kira-kira 1/8 inci dan
terus bertambah besar seiring dengan semakin lamanya waktu penyimpanan yang
menyebabkan kehilangan air dan CO2. Besarnya ruang udara tersebut
dipakai sebagai atribut mutu telur.
2.
Putih
Telur
Putih telur terdiri dari empat lapisan. Lapisan luar terdiri
dari cairan kental yang banyak mengandung serat-serat musin. Lapisan tengah
merupakan anyaman musin setengah padat. Lapisan ketiga merupakan cairan yang
lebih encer, sedangkan khalazifera berbentuk serat-serat musin
yang terjalin seperti anyaman tali dan membatasi antara putih dan kuning telur,
berfungsi untuk menahan kuning telur agar tetap pada tempatnya. Putih telur
bersifat lebih alkalis dengan pH sekitar 7,6. Komponen utama dari putih telur
adalah protein, sedangkan lemak terdapat dalam jumlah kecil. Protein putih
telur utama terdiri dari ovalbumin, conalbumin, ovomucoid,
lizozime, dan globulin. Senyawa antimikroba yang terdapat
pada telur adalah lizozime, conalbumin, dan ovoinhibitor yang
berfungsi untuk membantu memperlambat proses kerusakan telur.
3.
Kuning
Telur
Kuning telur merupakan bagian terpenting pada telur, karena
kuning telur mengandung zat bergizi tinggi untuk menunjang kehidupan embrio.
Bentuk kuning telur hampir bulat, terletak ditengah-tengah dan berwarna jingga
atau kuning. Pigmen pemberi warna kuning terdiri dari kriptoxantin,
xantofil, karoten dan lutein.
Kuning telur terbungkus oleh selaput tipis, kuat dan elastis
yaitu “membran vitelin” dengan ketebalan sekitar 24 mikron, terbuat dari
protein musin dan keratin. Di samping itu, kuning telur tersusun dari
lapisan-lapisan putih dan kuning, biasanya berjumlah 6 lapisan berselang-seling
dengan lapisan kuning yang lebih lebar.
Pada bagian pusat kuning telur terdapat bagian yang berwarna
putih yang disebut “latebra” dengan diameter sekitar 6 mm dan
jumlahnya 0.6 % dari seluruh kuning telur. pH kuning telur sekitar 6.0, lebih
asam dibandingkan putih telur. Pada kuning telur yang baru ditetaskan, kita
dapat melihat dengan jelas membran vitelin, benih/bastodisc dan membran khalaza
.
DAFTAR PUSTAKA
Rasyaf,
Muhammad.1991.Pengelolaan Produksi Telur –Edisi Kedua . Penerbit
Kanisius
Sutrisno,
Koswara. Perbaikan proses pengasinan telur. Ayam dan Telur,
63, 1991
Thanks
ReplyDeleteSama-sama
ReplyDeleteKunjungi juga channel YouTube
TERIMAKASIH YA KAK SANGAT MEMBANTU
ReplyDelete