Subscribe di sini

Friday, 5 February 2016

buah nangka dan biji


BAB II
KAJIAN TEORITIS
A.          Nangka (Artocarpus heterophyllus)
1.            Marfologi nangka
Nangka bahasa latin Artocarpus heterophyllus, nangka adalah jenis pohon yang termasuk kedalam suku Moreceae, nama ilmiyahnya adalah Artocarpusheterophyllus. Nangka tumbuh dengan baik di iklim tropis sampai denga lintang 25 0C utara maupun selatan. Tanaman ini menyukai wilayah dengan curah hujan lebih dari 1500 mm pertahun dimana musim keringnya tidak terlalu keras. Nangka kurang toleran dengan udara dingin, kekerinagn dan penggenangan.
Nangka umumnya berukuran sedang, sampai sekitar 20 meter tingginya. Nangka diyakini berasal dari india, dimaa jenis-jenis liarnya masih didapati tumbuh tersebar di hutanhujan sana, kini nangka telah tersebar luas diberbagai daerah tropic, terutama didaerah asia tenggara.
2.            Taksonomi tanaman nangka
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas        : Dilleniidae
Ordo                : Urticales
Famili              : Moraceae (suku nangka-nangkaan)
Genus              : Artocarpus
Spesies            : Artocarpus heterophyllus
3.            Biji Nangka
Nangka diperbanyak dengan bijinya. Biji nangka merupakan bahan yang sering terbuang setelah dikonsumsi walaupun ada sebagian kecil masyarakat yang mengolahnya untuk dijadikan makanan misalnya diolah menjadi kolak. Biji nangka berbentuk bulat sampai lonjong, berukuran kecil lebih kurang dari 3,5 cm, berkeping dua dan rata-rata tiap buah nangka berisi biji yang beratnya sepertiga dari berat buah, sisanya adalah kulit dan daging buah. Jumlah biji per buah 150-350 biji dan panjang biji nangka sekitar 3,5 cm - 4,5 cm. Hingga saat ini biji nangka masih merupakan bahan non-ekonomis dan sebagai limbah buangan konsumen nangka. Biji nangka terdiri dari tiga lapis kulit, yakni kulit luar berwarna kuning agak lunak, kulit liat berwarna putih dan kulit ari berwarna cokelat yang membungkus daging buah.


Gambar 2.1 Biji Nangka
Sumber: http://www.herusantosa.com/2011/11/bibit-yang-tak-bisa-bertunas-sebuah.html
Potensi biji nangka (Arthocarphus heterophilus lamk) yang besar belum dieksploitasi secara optimal. Sangat rendahnya pemanfaatan biji nangka dalam bidang pangan hanya sebatas sekitar 10% disebabkan oleh kurangnya minat masyarakat dalam pengolahan biji nangka.[1] Biji nangka merupakan sumber karbohidrat (36,7 g/100 g), protein (4,2 g/100 g), dan energi (165 kkal/100 g), sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan yang potensial. Biji nangka juga merupakan sumber mineral yang baik. Kandungan mineral per 100 gram biji nangka adalah fosfor (200 mg), kalsium (33 mg), dan besi (1,0 mg). Selain dapat dimakan dalam bentuk utuh, biji nangka juga dapat diolah menjadi tepung. Selanjutnya dari tepungnya dapat dihasilkan berbagai makanan olahan.
Kandungan glukosa biji nangka setelah difermentasi pada varietas bubur sebesar 58% lebih tinggi dibandingkan dengan varietas salak sebesar 39,68%. Kandungan karbohidrat pada biji nangka yang tinggi, dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan alkohol dengan cara difermentasikan. Kandungan proteinnya juga tinggi.

4.            Kandungan dalam biji nangka
Tabel 2.1 Komposisi Biji Nangka dan Sumber Karbohidrat lain per 100 gram Bahan yang dimakan
No
Kandungan Gizi
Unit
Biji Nangka
Gandum
Beras Giling
Jagung segar
Singkong
1.
Kalori
Kal
165,0
365
360,0
140,0
146,0
2.
Protein
Gr
4,2
8,9
6,8
4,7
1,2
3.
Lemak
Gr
0,1
1,3
0,7
1,3
0,3
4.
Karbohidrat
Gr
36,7
77,3
78,9
33,1
34,7
5.
Kalsium
Mg
33,0
16
6,0
6,0
33,0
6.
Besi
Mg
200,0
106
140,0
118,0
40,0
7.
Fosfor
Mg
1,0
1,2
0,8
0,7
0,7
8.
Vit.B1
Mg
0,20
0,12
0,12
0,12
0,06
9.
Vit.C
Mg
10,0
0,0
0,0
8,0
30,0
10.
Air
%
57,7
12
13,0
60,0
62,5

Tabel 2.2 Komposisi Gizi per 100 gram Nangka Muda, Nangka Masak dan Biji Nangka
Kandungan Gizi
Nangka Muda
Nangka Masak
Biji Nangka
Energi (kkal)
51
106
165
Protein (g)
2,0
1,2
4,2
Lemak (g)
0,4
0,3
0,1
Karbohidrat(g)
11,3
27,6
36,7
Kalsium(mg)
45
20
33
Fosfor (mg)
29
19
200
Besi (mg)
0,5
0,9
1,0
Vitamin A(SI)
25
330
0
VitaminB1(mg)
0,07
0,07
0,20
Vitamin C (mg)
9
7
10
Air
85,4
70
57,7
Sumber: Direktorat.Gizi.Depkes,2009[2]
Tabel 2.3 Komposisi Kimia Tepung Biji Nangka
Komposisi Kimia
Nilai Gizi Tepung Biji Nangka
Air
12,40
Protein (g)
12,19
Lemak (g)
1,12
Serat Kasar (g)
2,74
Pati
56,21
Sumber: Departemen Perindustrian RI
Daftar Komposisi bahan Makanan (2000)[3]
Table 2.4 Kandungan Gizi Tepung Terigu
Kandungan Gizi
Tepung Terigu
Energi (kkal)
333
Protein (g)
9,0
Lemak (g)
1,0
Karbohidrat(g)
77,2
Kalsium(mg)
22
Fosfor (mg)
150
Besi (mg)
1,3
Vitamin C (mg)
0
Air (g)
11,8
Sumber: Tabel Komposisi Pangan Indonesia (2009)

5.            Kegunaan biji nangka
Tanaman nangka merupakan tanaman yang potensial untuk dikembangkan. Banyak manfaat yang dapat diambil dari tanaman ini. Hampir semua bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan. Selain buah yang merupakan produk utamanya, bagian akar, batang, daun, bakal buah, bahkan kulitnya pun dapat dimanfaatkan. Buah nangka yang muda dapat disayur (gudeg), sedang buah yang matang enak dimakan segar (Novandrini, 2003: 23).
Bijinya enak dimakan setelah direbus, dan daunnya untuk pakan ternak. Batang yang telah tua baik sekali untuk bahan bangunan. Makin tua warna kuningnya, makin bermutu tinggi kayunya. Buah nangka yang telah matang dapat dibuat dodol dan keripik nangka yang tahan lama disimpan (Sunaryono, 2005: 25).
Biji nangka juga dapat digunakan sebagai salah satu bahan alternatif yang dapat mensubstitusi tepung terigu untuk mengurangi impor tepung terigu (Muchtadi dan Soeryo, 1991).
B.           Mi
Mi merupakan produk makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Definisi mi menurut SII adalah produk makanan yang dibuat dari tepunggandum atau tepung terigu dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diijinkan, bentuk khas mi dan siap dihidangkan setelah dimasak (Anonim, 2005e).
Menurut Anonim (2005e), pembuatan mie dalam perkembangan produk mi dan teknologi pembuatannya tidak lagi terbatas hanya dari bahan mentah utama terigu saja, sehingga mi dapat dikelompokan menjadi beberapa macam berdasarkan bahan utamanya, yaitu:
1. Mi yang terbuat dari tepung terigu
2. Bihun yang terbentuk dari tepung beras
3. So’un (fensi) yang terbuat dari pati kacang hijau
4. Shomein yang terbuat dari tepung terigu dan tepung beras
Berdasarkan kondisi sebelum dikonsumsi, mie dapat digolongkan dalam beberapa kelompok yaitu mi basah, mi kering, mi rebus, mi kukus dan mi instant (Anonim, 2005e). Menurut Astawan (1999), mi basah adalah jenis mi yang mengalami proses perebusan setelah tahap pemotongan dan sebelum dipasarkan.





[1] Dini Nuris Nuraini, 2011. Aneka Manfaat Biji-Bijian. Yogyakarta: Gava Media.hal: 201: 192
[2] Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, 2009, Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2010, Banjarnegara: DKK Banjarnegara.

[3] Departemen Kesehatan, 2002,Program Gizi Makro, Jakarta.

No comments:

Post a Comment

Kumpulan ceramah ustadz Abdul Somad Lc Ma

Berikut video ceramah ustadz Abdul Somad Lc Ma Semoga menjadi motivasi dan bermanfaat  Hukum membaca Al-Qur'an digital di hp tanpa berwu...