Subscribe di sini

Thursday 4 February 2016

Faktor-faktor yang Memengaruhi Produksi Ikan Asin di Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar



BAB I
PENDAHULUAN

1.1      Latar Belakang Penelitian
Indonesia merupakan negara sedang berkembang yang sekarang ini giat melakukan pembangunan. Pembangunan yang dilakukan mencakup di segala sektor. Pembangunan di segala sektor diharapkan dapat mewujudkan struktur ekonomi yang seimbang dan kokoh sehingga mampu berperan dalam perekonomian nasional.
            Sektor pertanian sebagai sektor yang paling menggantungkan pada kekayaan sumber daya alam merupakan sektor penting dalam perekonomian nasional. Hal ini bukan saja karena sektor pertanian diharapkan mampu meningkatkan devisa negara, juga mampu menjaga kelestarian sumber daya alam dan sekaligus diharapkan mampu menyerap tenaga kerja.
Selama krisis, usaha di sektor pertanian menunjukkan kinerjanya sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. Dibandingkan dengan sektor-sektor yang lainnya, pertanian mengalami kontraksi yang sangat rendah selama masa krisis dan merupakan sektor yang paling awal bangkit dari masa krisis. Namun selama beberapa tahun terakhir kontribusinya semakin menurun sejalan dengan meningkatnya peranan sektor-sektor industri. Proses industrialisasi diharapkan dapat berkembang dan dapat menopang sektor pertanian bahkan sebaliknya.
            Sebagai negara agraris, sebagian besar dari angkatan kerja dan kegiatan ekonomi nasional Indonesia berputar di sekitar kegiatan sektor pertanian. Dengan demikian pembangunan sektor pertanian mempunyai peranan strategis dalam menjamin keamanan pangan penduduk, termasuk di dalamnya pembangunan sub sektor perikanan yang merupakan bagian dari pembangunan sektor pertanian secara keseluruhan.
            Tujuan pembangunan perikanan sesuai pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 antara lain meningkatkan taraf hidup nelayan kecil, meningkatkan penerimaan devisa negara, mengoptimalkan pengelolaan sumber daya ikan serta menjamin kelestarian sumber daya ikan, lahan pembudidayaan ikan dan tata ruang.
            Perkembangan industri pengolahan pangan berlangsung seiring sejalan dengan berkembangnya teknologi pangan di Indonesia. Sebelum dikenalnya teknologi pangan modern yang bersifat massal yang di impor dari negara-negara barat, di Indonesia telah berkembang teknolgi pangan tradisional, misalnya teknologi fermentasi, teknologi pengawetan dengan garam atau gula, teknologi pengaturan kadar air, misalnya makanan kering atau setengah basah.
            Ketersediaan modal yang cukup serta kemampuan tenaga kerja dalam mengolah bahan makanan diharapkan mampu mendongkrak industri kecil dan menengah. Sehingga hasil produksi olahan yang berkualitas bagus serta memiliki nilai jual yang tinggi akan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat Indonesia, serta mendorong masyarakat lainnya untuk bisa kreatif dalam mengolah bahan makanan mentah menjadi bahan makanan siap pakai dengan harga jual yang lebih tinggi. Dengan demikian, tingkat pengangguran bisa dikurangi dengan ketersediaan lahan pekerjaan yang baru. Begitu pula dalam proses pembuatan ikan asin, tentu saja dibutuhkan modal yang cukup dan tenaga kerja manusia kreatif dalam menciptakan inovasi-inovasi baru untuk dapat bersaing dengan makanan olahan lainnya.
            Ikan asin adalah bahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang diawetkan dengan menambahkan banyak garam. Dengan metode pengawetan ini daging ikan yang biasanya membusuk dalam waktu singkat dapat disimpan di suhu kamar untuk jangka waktu berbulan-bulan, yakni dengan cara ditutup rapat. Selain itu daging ikan yang diasinkan akan bertahan lebih lama dan terhindar dari kerusakan fisik akibat serangan serangga, ulat lalat dan beberapa jenis serangga perusak lainnya.
            Beraneka jenis ikan yang biasa diasinkan, baik ikan darat maupun ikan laut. Ikan-ikan ini dikumpulkan dalam suatu wadah dan lalu ditaburi atau direndam dalam larutan garam pekat. Ikan-ikan yang besar biasanya dibelah atau dipotong-potong lebih dulu agar garam mudah meresap ke dalam daging.
Ikan asin merupakan bahan makanan yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat di Provinsi Aceh khususnya. Berbagai tingkat sosial ekonomi masyarakat sangat menggemari olahan makanan ikan asin tersebut. Dari kalangan ekonomi kelas menengah sampai kalangan ekonomi kelas bawah sudah menjadikan ikan asin sebagai lauk makan sehari-hari.
Di Aceh sendiri tidak semua kawasan cocok untuk dijadikan sentra produksi ikan asin. Hal ini dikarenakan kondisi geografis dari alam suatu daerah berbeda-beda. Untuk menunjang produksi ikan asin, kawasan pesisir merupakan kawasan yang sangat menunjang karena ketersediaan bahan baku yang mudah seperti ikan yang ditangkap oleh nelayan dari laut langsung diolah menjadi ikan asin sehingga dapat mengurangi biaya produksi.
Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar merupakan salah satu kawasan pesisir yang merupakan sentra produksi ikan asin. Kecamatan Leupung memiliki luas wilayah 76,00 Km2 (7.600 Ha) dan terdiri dari enan Desa yaitu Layeun, Pulot, Lamseunia, Meunasah Mesjid, Meunasah Bak U dan Dayah Mamplam.
Kecamatan Leupung juga salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Aceh Besar dan berada antara jalur transportasi Banda Aceh menuju Meulaboh atau sebaliknya Meulaboh menuju Banda Aceh. Banyak sekali penjual ikan asin yang bisa ditemui ketika melewati Kecamatan Leupung disaat melakukan perjalanan dari Banda Aceh menuju ke Meulaboh atau sebaliknya. Tentu saja di Kecamatan Leupung terdapat produksi ikan asin mengingat banyaknya penjual ikan asin di sepanjang jalan ketika memasuki kawasan Leupung.
Ikan merupakan bahan utama dari proses pembuatan ikan asin. Jenis ikan yang di asinkan berasal dari ikan laut. Ikan laut bisa didapatkan dengan membeli kepada nelayan di Kecamatan Leupung atau di kecamatan sekitarnya seperti Kecamatan Lhoknga dan Kecamatan Lhoong apabila ketersedian ikan laut hasil tangkapan nelayan di Kecamatan Leupung itu sendiri tidak mencukupi.
Pada Tabel 1.1 bisa di lihat produksi ikan dari perikanan laut di mulai dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 di Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar.
Tabel 1.1
Jumlah Produksi Ikan Laut di Kecamatan Leupung tahun 2008-2012

Tahun
Produksi ikan laut
Kecamatan Leupung (Ton)
2008
662,9
2009
736,1
2010
1.070,80
2011
921,3
2012
220.8
Total
3.611,9
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Aceh Besar 2013(diolah)

Tabel 1.1 diatas bisa dilihat bahwa hasil produksi ikan laut di Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar berfluktuatif. Hasil produksi tertinggi terdapat pada tahun 2010 yaitu sebesar 1.070,80 ton. Sedangkan hasil produksi ikan laut terendah di Kecamatan Leupung terdapat pada tahun 2012 yaitu sebesar 220,8 ton. Tabel 1.1 di atas juga menunjukan produksi rata-rata dalam lima tahun terakhir adalah sebesar 722,38 ton. Hasil tersebut didapat dari total produksi dibagi lima. Perbedaan hasil produksi ikan laut di Kecamatan Leupung selalu berubah setiap tahunnya, hal ini dikarenakan faktor cuaca yang selalu berubah tidak menentu sehingga menyulitkan para nelayan di Kecamatan Leupung untuk dapat menangkap ikan di laut. Serta pembaruan data dari dinas terkait yang belum masuk secara keseluruhan ditahun-tahun terakhir.
Produksi ikan asin di Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar hanya terdapat di Desa Layeun dan Desa Pulot. Untuk lebih jelas bisa dilihat pada Tabel 1.2 yang menjelaskan tentang jumlah produsen ikan asin di Kecamatan Leupung.

Tabel 1.2
Jumlah Produsen Ikan Asin Menurut Desa di Kecamatan Leupung

No
Nama Desa
Produsen Ikan Asin (Jiwa)
1
Layeun
31
2
Pulot
19
3
Lamseunia
-
4
Meunasah Mesjid
-
5
Meunasah Bak U
-
6
Dayah Mamplam
-
Total
 50
Sumber : Keuchik Gampong masing-masing Desa 2014 (Diolah)

Pada Tabel 1.2 dapat dilihat jumlah produksi ikan asin terbesar terdapat di Desa Layeun yaitu sebesar 31 produsen dan Desa Pulot hanya memiliki 19 produsen. Sedangkan Desa lainnya yaitu Desa Lamseunia, Meunasah Mesjid, Meunasah Bak U dan Dayah Mamplam tidak terdapat usaha produksi ikan asin. Hal ini dikarenakan mayoritas mata pencahrian penduduk keempat Desa lainnya adalah sebagai petani sawah, sebagai penggarap lahan perkebunan dan peternak sapi.
            Kecamatan Leupung memiliki jumlah penduduk sebesar 2.611 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebesar 1.362 jiwa dan penduduk berjenis kelamin perempuan sebesar 1.249 jiwa. Jumlah penduduk terbesar terdapat di Desa Layeun yaitu sebesar 786 jiwa dengan rincian 414 jiwa laki-laki dan 372 jiwa perempuan. Sedangkan jumlah penduduk terkecil terdapat di Desa Lamseunia yaitu sebesar 246 jiwa dengan rincian 123 jiwa laki-laki dan 123 jiwa perempuan. Untuk lebih jelas bisa dilihat pada Tabel 1.3 dibawah ini.

Tabel 1.3.
Jumlah Penduduk Menurut Gampong dan Jenis Kelamin Dalam Kecamatan Leupung Tahun 2011

No
Nama Gampong
Pria
Wanita
Jumlah
1
Layeun
414
372
786
2
Pulot
259
260
519
3
Lamseunia
123
123
246
4
Meunasah Mesjid
143
130
273
5
Meunasah Bak U
162
146
308
6
Dayah Mamplam
261
218
479
Total
1.362
1.249
2.611

Sumber : BPS Kab. Aceh Besar 2011(Diolah)

1.2      Rumusan Masalah
            Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah modal dan tenaga kerja berpengaruh terhadap produksi ikan asin di Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar.
Asumsi musim untuk memproduksi ikan asin adalah ketika musim kemarau, karena untuk melakukan proses penjemuran dibutuhkan cahaya matahari yang terik agar kualitas dari ikan asin bisa terjamin bagus.

1.3      Tujuan Penelitian
            Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh modal dan tenaga kerja terhadap produksi ikan asin di Kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh Besar.

1.4      Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini berguna sebagai berikut :
1.     Bagi pembaca, sebagai sumber informasi dan gambaran mengenai produksi ikan asin di Kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh Besar dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi ikan asin.
2.     Bagi pemerintah, sebagai masukan untuk penyusunan kebijakan-kebijakan di sektor industri ikan asin.
3.     Bagi peneliti, sebagai referensi penelitian selanjutnya.

            


No comments:

Post a Comment

Kumpulan ceramah ustadz Abdul Somad Lc Ma

Berikut video ceramah ustadz Abdul Somad Lc Ma Semoga menjadi motivasi dan bermanfaat  Hukum membaca Al-Qur'an digital di hp tanpa berwu...