A. Definisi:
Kalimah Fi’il adalah kata yang menunjukkan
arti pekerjaan atau peristiwa yang terjadi pada suatu masa atau waktu tertentu
(lampau, sekarang dan yang akan datang). Hampir seperti pengertian kata kerja
dalam bahasa Indonesia, namun ada perbedaan sedikit.
Contoh:
Bekerjalah
|
اُفْعُــلْ
|
Sedang/ akan bekerja
|
يَفْــعُــلُ
|
Telah bekerja
|
فَــعَــلَ
|
B. Pembagian
Kalimah Fi’il
1. Berdasaran
waktu terjadinya
a. Fi’il
madhi
b. Fi’il
Mudhari’
c. Fi’il
Amar
2. Menurut
Jenis hurufnya:
a. Fi’il
Shahih
1) Fi’il
Salim
2) Fi’il
Mahmuz
3) Fi’il
Mudho’af
b. Fi’il
Mu’tal
1) Fi’il
Mitsal
2) Fi’il
Ajwaf
3) Fi’il
Naqish
4) Fi’il
Mafruq
5) Fi’il
Maqrun
3. Menurut
Objek Penderitanya
a. Fi’il
Lazim
b. Fil
muta’addi
4. Menurut
Bentuk Aktif/ Pasif:
a. Fi’il
Ma’lum
b. Fi’il
Majhul
5. Menurut
Susunan Huruf:
a. Fi’il
Mujarrad
b. Fi’il
Mazid
1.
Pembagian Fi’il berdasarkan waktu
Fi’il
Madhi
1.
Definisi
Fi’il
madhi ialah kata kerja yang menunjukkan terjadinya suatu pekerjaan atau
peristiwa pada waktu lampau (past tense).
2.
Tanda-tanda
Tanda-tandanya
antara lain tampak pada huruf asli kata kerjanya dan pada umumnya mengandung
suara “a” , misalnya كَـتَـبَ (telah menulis), قَــرَأَ (telah membaca)
3.
Bentuk
Fi’il
Madhi mempunyai 14 bentuk sesuai dengan banyaknya dhamir (pelaku). Dhamir itu
berfungsi sebagai fa’il (pelaku). Dengan mengambil contoh kata كَـتَـبَ (kataba), maka terdapat 14 bentuk sebagai berikut:
No
|
Dhamir
|
F. Madhi
|
Arti
|
Keterangan
|
1
|
هُـوَ
|
كَتَبَ
|
Dia
(lk) telah menulis
|
Bentuk
asli tanpa perubahan
|
2
|
هُمَـا
|
كَتَبَـا
|
Keduanya
(lk) telah menulis
|
+ ا pada huruf terakhir
|
3
|
هُـمْ
|
كَتَبُـوْ
|
Mereka
(lk) telah menulis
|
+
ـــُوْ pada huruf terakhir
|
4
|
هِـيَ
|
كَتَبَـتْ
|
Dia
(pr) telah menulis
|
+
ـتْ pada huruf terakhir
|
5
|
هُمَـا
|
كَتَبَـتَا
|
Keduanya
(pr) telah menulis
|
+
ـتـََا pada huruf terakhir
|
6
|
هُـنَّ
|
كَتَبْـنَ
|
Mereka
(pr) telah menulis
|
+
ـْــنَ pada huruf terakhir
|
7
|
اَنْـتَ
|
كَتَبْـتَ
|
Kamu
(lk) telah menulis
|
+
ـْــتَ pada huruf terakhir
|
8
|
اَنْتُمَـا
|
كَتَبْتُمـَا
|
Kalian
(lk) telah menulis
|
+
ـْــتُمَـا
pada
huruf terakhir
|
9
|
اَنْتُـم
|
كَتَبْتُـمْ
|
Kalian
(lk) telah menulis
|
+
ـْــتُمْ pada huruf terakhir
|
10
|
اَنْـتِ
|
كَتَبْـتِ
|
Kamu
(pr) telah menulis
|
+
ـْـتِ pada huruf terakhir
|
11
|
اَنْتُمَـا
|
كَتَبْتُمَا
|
Kalian
(pr) telah menulis
|
+
ـْتُمَـا pada huruf terakhir
|
12
|
َانْتُـنَّ
|
كَتَبْتُـنَّ
|
Kalian
(pr) telah menulis
|
+
ـْـتُـنَّ
pada
huruf terakhir
|
13
|
اَنَـا
|
كَتَبْـتُ
|
Saya
telah menulis
|
+
ـْــتُ pada huruf terakhir
|
14
|
نَحْنُ
|
كَتَبْـنَا
|
Kami,
kita telah menulis
|
+ ــْـنَـا Pada huruf terakhir
|
خَلَقَ (kholaqo)=telah menciptakan أََمَرَ (amaro)=telah memerintahkan
خَرَجَ (khoroja)= telah mengeluarkan أَكَلَ (akala)=telah memakan
Rangkuman
Kalimah fi’il adalah kata
kerja yang menunjukkan pekerjaan. Pembagian kalimah fi’il
sebagai berikut; Berdasaran waktu terjadinya
adalah Fi’il madhi, Fi’il Mudhari’, dan Fi’il Amar; Menurut Jenis hurufnya:
Fi’il Shahih yang meliputi (Fi’il Salim, Fi’il Mahmuz,Fi’il Mudho’af) dan Fi’il
Mu’tal (Fi’il Mitsal, Fi’il Ajwaf, Fi’il Naqish, Fi’il Mafruq, Fi’il Maqrun);
Menurut Objek Penderitanya ada: Fi’il Lazim dan Fil muta’addi; Menurut Bentuk
Aktif/ Pasifnya terdapat Fi’il Ma’lum dan Fi’il Majhul; sedangkan Menurut
Susunan Hurufnya :Fi’il Mujarrad dan Fi’il Mazid
FI’IL MUDHARI’
فِـعْـلُ الْمُـضَــارِعْ
- Definisi
Fi’il
Mudhari’ adalah yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang sedang terjadi
(present tense) atau akan terjadi (future tense).
B.
Ciri/
tandanya:
1. Dapat dimasuki huruf sin س dan saufa سَوْفَ contoh: سَيَشْـهَدُ, سَوْفَ يَشْـهَدُ
2. Dapat diawali dengan salah satu di antara
empat huruf ا,ن,ي,ت (اَنَيْتُ) yang
disebut huruf mudhara’ah
Huruf
|
Contoh
|
Huruf
|
Contoh
|
||
ا
|
أذْهَـبُ
|
ي
|
يَذْهَـبُ, يَذْهَبَـانِ, يَذْهَبُــونَ
|
||
ن
|
نَذْهَـبُ
|
ت
|
تَذْهَـبُ, تَذْهَبَــانِ, تَذْهِبْــنَ
|
3. Dapat dimasuki huruf لاَ (tidak)
Contoh:
لاَ يَذْهَـبُ, لاَ يَشْـهَدُ, لاَ يَضْـرِبُ
Contoh
:
يَخْلُقُ (yakhluqu)=sedang/akan menciptakan
يَخْرُجُ (yakhruju)= sedang/akan mengeluarkan
يَأْمُر (ya’muru)= sedang/akan memerintahkan
يَأْكُلُ (ya’kulu)= sedang/akan memakan
يَخْلُقُ (yakhluqu)=sedang/akan menciptakan
يَخْرُجُ (yakhruju)= sedang/akan mengeluarkan
يَأْمُر (ya’muru)= sedang/akan memerintahkan
يَأْكُلُ (ya’kulu)= sedang/akan memakan
C.
Bentuk
Seperti Fi’il madhi, Fi’il mudhari’ juga
mempunyai 14 bentuk sesuai dhamirnya. Contoh
No
|
Dhamir
|
F. Madhi
|
Arti
|
Perub
|
Letak perubahan
|
1
|
هُـوَ
|
يَضْـرِبُ
|
Dia
(lk) sedang/ akan memukul
|
….
|
Akhir
kata
|
2
|
هُمَـا
|
يَضْرِبَـانِ
|
Keduanya
(lk) sedang/ akan memukul
|
….َانِ
|
Akhir
kata
|
3
|
هُـمْ
|
يَضْرِبُـونَ
|
Mereka
(lk) sedang/ akan memukul
|
…ُوْنَ
|
Akhir
kata
|
4
|
هِـيَ
|
تَضْـرِبُ
|
Dia
(pr) sedang/ akan memukul
|
تَ….
|
Awal
kata
|
5
|
هُمَـا
|
تَضْرِبانِ
|
Keduanya
(pr) sedang/ akan memukul
|
تَ…َانِ
|
Awal
dan akhir
|
6
|
هُـنَّ
|
يَضْـرِبْنَ
|
Mereka
(pr) sedang/ akan memukul
|
تَ…بْنَ
|
Awal
dan akhir
|
7
|
اَنْـتَ
|
تَضْـرِبُ
|
Kamu
(lk) sedang/ akan memukul
|
تَ…
|
Awal
kata
|
8
|
اَنْتُمَـا
|
تَضْـرِبانِ
|
Kalian
(lk) sedang/ akan memukul
|
تَ…َانِ
|
Awal
dan akhir
|
9
|
اَنْتُـم
|
تَضْـرِبُوْنِ
|
Kalian
(lk) sedang/ akan memukul
|
ت…ُوْنَ
|
Awal
dan akhir
|
10
|
اَنْـتِ
|
تَضْـرِبِيْنَ
|
Kamu
(pr) sedang/ akan memukul
|
تَ…بِيْنَ
|
Awal
dan akhir
|
11
|
اَنْتُمَـا
|
تَضْـرِبَانِ
|
Kalian
(pr) sedang/ akan memukul
|
تَ…َانِ
|
Awal
dan akhir
|
12
|
َانْتُـنَّ
|
تَضْـرِبْنَ
|
Kalian
(pr) sedang/ akan memukul
|
تَ…بْنَ
|
Awal
dan akhir
|
13
|
اَنَـا
|
اَضْـرِبُ
|
Saya
sedang/ akan memukul
|
ا…..
|
Awal
kata
|
14
|
نَحْنُ
|
نَضْـرِبُ
|
Kami,
kita sedang/ akan memukul
|
نَ……
|
Awal
kata
|
Rangkuman
Fi’il Mudhari’ adalah yang
menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang sedang terjadi (present tense) atau
akan terjadi (future tense).
Cara membuatnya Huruf asli dalam Fi’il madhi
diberi tambahan salah satu huruf mudhara’ah, huruf ke dua sukun (mati)
Ciri/ tandanya adalah (1) Dapat dimasuki
huruf sin س dan saufa سَوْفَ (2) dapat diawali
dengan salah satu di antara empat huruf ا,ن,ي,ت
(اَنَيْتُ) yang disebut huruf mudhara’ah (3) Dapat
dimasuki huruf لاَ (tidak) Bentuknya ada
14 bentuk sesuai dhamirnya.
FI’IL AMAR
فِــعِــل الامــر
A. Definisi
Fi’il
Amar adalah: kata kerja yang menunjukkan perintah (imperative) untuk
melaksanakan pekerjaan
B. Tanda-tanda
Biasanya diawali dengan huruf alif dan huruf akhir
berharakat sukun. Contoh :
اُكْتُبْ
|
tulislah
|
اِقْـرَءْ
|
Bacalah
|
اِحْفَظْ
|
Hafalkan
|
C. Cara
membuat
a. Dari
Fi’il madhi,
b. dibuang
ya mudhari’nya (yaitu huruf awal Fi’il mudhari’)
c. huruf
akhir diberi harakat sukun
d. Bila
setelah dibuang ya mudhari’nya ternyata huruf awalnya berharakat sukun(ـْـ) maka ditambah dengan hamzah washal (ا) yang berkasrah yang tak perlu ditulis harakat kasrahnya.
Langkah-langkah
membuat Fi’il amar
يَذْهَـبُ
|
ذْهَـبُ
|
ذْهَـبْ
|
اذْهَـبْ
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
D. Bentuk
Bentuk
Fi’il Amar hanya ada 6, yaitu
No
|
Dhamir
|
F. Amar
|
Arti
|
Perubahan
|
1
|
هُــوَ
|
———
|
———
|
|
2
|
هُـمَـا
|
–
|
———
|
———
|
3
|
هُــمْ
|
–
|
———-
|
———
|
4
|
هِـيَ
|
–
|
———-
|
———
|
5
|
هُمَـا
|
–
|
———-
|
———
|
6
|
هُـنَّ
|
–
|
———-
|
—–
|
7
|
اَنْـتَ
|
اُكْـتُبْ
|
Memukullah
kamu (lk)
|
Asli
|
8
|
اَنْتُمَـا
|
اُكْتُبَــا
|
Memukullah
kalian (lk)
|
…..َا
|
9
|
اَنْتُـم
|
اُكْـتُبُـوْا
|
Memukullah
kalian (lk)
|
….ُوْ
|
10
|
اَنْـتِ
|
اُكْـتُبِي
|
Memukullah
kamu (pr)
|
….ِيْ
|
11
|
اَنْتُمَـا
|
اُكْـتُبَتَـا
|
Memukullah
kalian (pr)
|
…َتَـا
|
12
|
َانْتُـنَّ
|
اُكْـتُبْـنَ
|
Memukullah
kalian (pr)
|
….ْنِ
|
13
|
اَنَــا
|
–
|
—-
|
—-
|
14
|
نَحْـنُ
|
–
|
—-
|
—–
|
Contoh
:
اُدْخُلْ (udkhul)=masuklah إِجْلِسْ (ijlis)=duduklah
اُخْرُُجْ (ukhruj)=keluarlah اِِرْفَعْ (irfa’)=angkatlah
Rangkuman
Fiil
Amar adalah kata kerja yang menunjukkan arti perintah untuk melakukan
pekerjaan.. Biasanya diawali dengan huruf alif dan huruf akhir berharakat
sukun. Bentuknya ada enam
1. Fi’il Madhi – Kata kerja Bentuk Lampau:
Kata kerja menunjukkan kejadian bentuk
lampau, yang telah terjadi sebelum masa berbicara. Seperti :
قَرَأَ
“Telah membaca”.
Tanda-tandanya
adalah dapat menerima Ta’ Fa’il dan Ta’ Ta’nits Sakinah. Seperti :
قَرَأْتُ
QORO’TU = “Aku telah membaca” dan
قَرَاَتْ
QORO’AT = “Dia (seorang perempuan) telah membaca”.
2. Fi’il Mudhori’ – Kata
kerja bentuk sedang atau akan:
Kata kerja menunjukkan kejadian sesuatu pada
saat berbicara atau setelahnya, pantas digunakan untuk kejadian saat
berlangsung atau akan berlangsung.
Dapat dipastikan kejadian itu terjadi saat
berlangsung dengan dimasukkannya Lam Taukid dan Ma Nafi. Seperti:
قَالَ إِنِّي لَيَحْزُنُنِي أَنْ تَذْهَبُوا
بِهِ
Berkata Ya’qub: “Sesungguhnya kepergian kamu bersama
Yusuf amat menyedihkanku…
وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا
وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ
…Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan
pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat
mengetahui di bumi mana dia akan mati…
Dapat
dipastikan kejadian itu terjadi akan berlangsung dengan dimasukkannya :
س, سوف, لن, أن, ان.
SYIN, SAUFA, LAN, AN dan IN
Seperti:
سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ
Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى
dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan
(kepadanya).
قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنظُرْ إِلَيْكَ قَالَ
لَن تَرَانِي
berkatalah Musa: “Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau)
kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau.” Tuhan berfirman: “Kamu
sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku
وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ
تَعْلَمُونَ
Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
وَإِن يَتَفَرَّقَا يُغْنِ اللَّهُ كُلاًّ مِّن
سَعَتِهِ
Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan
kepada masing-masingnya dari limpahan karunia-Nya.
Tanda-tanda
Fi’il Mudhori’ adalah: bisa dimasuki لَمْ seperti contoh:
لَمْ يَقْرَأْ
artinya: tidak membaca.
Ciri-ciri
Kalimah Fi’il Mudhari’ adalah dimulai dengan huruf Mudhoro’ah yang empat yaitu أ – ن – ي – ت
disingkat menjadi أنيت.
Huruf
Mudhara’ah Hamzah dipakai untuk Mutakallim/pembicara/orang pertama tunggal/Aku.
contoh
أضرب
ADHRIBU = aku akan memukul
Huruf
Mudhara’ah Nun dipakai untuk Mutakallim Ma’al Ghair/pembicara/orang
pertama jamak/Kami. contoh
نــضرب
NADHRIBU = kami akan memukul
Huruf
Mudhara’ah Ya’ dipakai untuk Ghaib Mudzakkar/orang ketiga male, tunggal,
dual atau jamak/dia atau mereka. contoh
يــضرب
YADHRIBU = dia (pr) akan memukul
يــضربان
YADHRIBAANI = dia berdua (lk-pr) akan memukul
يــضربون
YADHRIBUUNA = mereka (lk) akan memukul
يــضربن
YADHRIBNA = mereka (pr) akan memukul
Huruf
Mudhara’ah Ta’ dipakai untuk Mukhatab secara Mutlaq/orang kedua male atau
female, juga dipakai untuk orang ketiga female tunggal dan dual. contoh
تــضرب
TADHRIBU = kamu (lk)/dia (pr) akan memukul
تــضربا
TADHRIBAA = kamu berdua (lk-pr)/dia berdua (pr) akan
memukul
تــضربون
TADHRIBUUNA = kamu sekalian (lk) akan memukul
تــضربين
TADHRIBIINA = kamu (pr) akan memukul
تــضربن
TADHRIBNA = kamu sekalian (pr) akan memukul
3. Fi’il Amar –
Kata kerja bentuk perintah :
Kata
kerja untuk memerintah atau mengharap sesuatu yang dihasilkan setelah masa
berbicara. contoh:
اقْرأْ
IQRO’ = bacalah.
Tanda-tandanya
adalah dapat menerima Nun Taukid beserta menunjukkan perintah. contoh
اقْرَأَنَّ
IQRO’ANNA = sungguh bacalah.
DAFTAR
PUSTAKA
Muhammad, Abubakar,1982, Tata Bahasa bahasa Arab Surabaya: Al-ikhlas
http://www.freewebs.com/arabindo/w13.htm
Anwar, Moch, 1992. Ilmu Nahwu. Bandung : Sinar Baru Algensindo
No comments:
Post a Comment