Subscribe di sini

Monday 1 February 2016

PEMBAGIAN FIIL


A. Definisi:
Kalimah Fi’il adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa yang terjadi pada suatu masa atau waktu tertentu (lampau, sekarang dan yang akan datang). Hampir seperti pengertian kata kerja dalam bahasa Indonesia, namun ada perbedaan sedikit.

Contoh:
Bekerjalah
اُفْعُــلْ
Sedang/ akan bekerja
يَفْــعُــلُ
Telah bekerja
فَــعَــلَ
B. Pembagian Kalimah Fi’il

1. Berdasaran waktu terjadinya
a. Fi’il madhi
b. Fi’il Mudhari’
c. Fi’il Amar
2. Menurut Jenis hurufnya:
a. Fi’il Shahih
1) Fi’il Salim
2) Fi’il Mahmuz
3) Fi’il Mudho’af
b. Fi’il Mu’tal
1) Fi’il Mitsal
2) Fi’il Ajwaf
3) Fi’il Naqish
4) Fi’il Mafruq
5) Fi’il Maqrun
3. Menurut Objek Penderitanya
a. Fi’il Lazim
b. Fil muta’addi
4. Menurut Bentuk Aktif/ Pasif:
a. Fi’il Ma’lum
b. Fi’il Majhul
5. Menurut Susunan Huruf:
a. Fi’il Mujarrad
b. Fi’il Mazid

1. Pembagian Fi’il berdasarkan waktu

Fi’il Madhi

1. Definisi
Fi’il madhi ialah kata kerja yang menunjukkan terjadinya suatu pekerjaan atau peristiwa pada waktu lampau (past tense).
2. Tanda-tanda
Tanda-tandanya antara lain tampak pada huruf asli kata kerjanya dan pada umumnya mengandung suara “a” , misalnya كَـتَـبَ (telah menulis), قَــرَأَ (telah membaca)
3. Bentuk
Fi’il Madhi mempunyai 14 bentuk sesuai dengan banyaknya dhamir (pelaku). Dhamir itu berfungsi sebagai fa’il (pelaku). Dengan mengambil contoh kata كَـتَـبَ (kataba), maka terdapat 14 bentuk sebagai berikut:

No
Dhamir
F. Madhi
Arti
Keterangan
1
هُـوَ
كَتَبَ
Dia (lk) telah menulis
Bentuk asli tanpa perubahan
2
هُمَـا
كَتَبَـا
Keduanya (lk) telah menulis
+ ا pada huruf terakhir
3
هُـمْ
كَتَبُـوْ
Mereka (lk) telah menulis
+ ـــُوْ pada huruf terakhir
4
هِـيَ
كَتَبَـتْ
Dia (pr) telah menulis
+ ـتْ pada huruf terakhir
5
هُمَـا
كَتَبَـتَا
Keduanya (pr) telah menulis
+ ـتـََا pada huruf terakhir
6
هُـنَّ
كَتَبْـنَ
Mereka (pr) telah menulis
+ ـْــنَ pada huruf terakhir
7
اَنْـتَ
كَتَبْـتَ
Kamu (lk) telah menulis
+ ـْــتَ pada huruf terakhir
8
اَنْتُمَـا
كَتَبْتُمـَا
Kalian (lk) telah menulis
+ ـْــتُمَـا pada huruf terakhir
9
اَنْتُـم
كَتَبْتُـمْ
Kalian (lk) telah menulis
+ ـْــتُمْ pada huruf terakhir
10
اَنْـتِ
كَتَبْـتِ
Kamu (pr) telah menulis
+ ـْـتِ pada huruf terakhir
11
اَنْتُمَـا
كَتَبْتُمَا
Kalian (pr) telah menulis
+ ـْتُمَـا pada huruf terakhir
12
َانْتُـنَّ
كَتَبْتُـنَّ
Kalian (pr) telah menulis
+ ـْـتُـنَّ pada huruf terakhir
13
اَنَـا
كَتَبْـتُ
Saya telah menulis
+ ـْــتُ pada huruf terakhir
14
نَحْنُ
كَتَبْـنَا
Kami, kita telah menulis
+ ــْـنَـا Pada huruf terakhir

contoh:

خَلَقَ     (kholaqo)=telah menciptakan       أََمَرَ     (amaro)=telah memerintahkan
خَرَجَ   (khoroja)= telah mengeluarkan     أَكَلَ     (akala)=telah memakan




Rangkuman
Kalimah fi’il adalah kata kerja yang menunjukkan pekerjaan. Pembagian kalimah fi’il
sebagai berikut; Berdasaran waktu terjadinya adalah Fi’il madhi, Fi’il Mudhari’, dan Fi’il Amar; Menurut Jenis hurufnya: Fi’il Shahih yang meliputi (Fi’il Salim, Fi’il Mahmuz,Fi’il Mudho’af) dan Fi’il Mu’tal (Fi’il Mitsal, Fi’il Ajwaf, Fi’il Naqish, Fi’il Mafruq, Fi’il Maqrun); Menurut Objek Penderitanya ada: Fi’il Lazim dan Fil muta’addi; Menurut Bentuk Aktif/ Pasifnya terdapat Fi’il Ma’lum dan Fi’il Majhul; sedangkan Menurut Susunan Hurufnya :Fi’il Mujarrad dan Fi’il Mazid



FI’IL MUDHARI’
فِـعْـلُ الْمُـضَــارِعْ
  1. Definisi
Fi’il Mudhari’ adalah yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang sedang terjadi (present tense) atau akan terjadi (future tense).
B.     Ciri/ tandanya:
1. Dapat dimasuki huruf sin س dan saufa سَوْفَ contoh: سَيَشْـهَدُ, سَوْفَ يَشْـهَدُ
2. Dapat diawali dengan salah satu di antara empat huruf ا,ن,ي,ت (اَنَيْتُ) yang disebut huruf mudhara’ah

Huruf
Contoh
Huruf
Contoh
ا
أذْهَـبُ
ي
يَذْهَـبُ, يَذْهَبَـانِ, يَذْهَبُــونَ
ن
نَذْهَـبُ
ت
تَذْهَـبُ, تَذْهَبَــانِ, تَذْهِبْــنَ

3. Dapat dimasuki huruf لاَ (tidak)
Contoh:

لاَ يَذْهَـبُ, لاَ يَشْـهَدُ, لاَ يَضْـرِبُ

Contoh :

يَخْلُقُ    (yakhluqu)=sedang/akan menciptakan

يَخْرُجُ   (yakhruju)= sedang/akan mengeluarkan

يَأْمُر     (ya’muru)= sedang/akan memerintahkan

يَأْكُلُ    (ya’kulu)= sedang/akan memakan








C.     Bentuk
Seperti Fi’il madhi, Fi’il mudhari’ juga mempunyai 14 bentuk sesuai dhamirnya. Contoh

No
Dhamir
F. Madhi
Arti
Perub
Letak perubahan
1
هُـوَ
يَضْـرِبُ
Dia (lk) sedang/ akan memukul
….
Akhir kata
2
هُمَـا
يَضْرِبَـانِ
Keduanya (lk) sedang/ akan memukul
….َانِ
Akhir kata
3
هُـمْ
يَضْرِبُـونَ
Mereka (lk) sedang/ akan memukul
…ُوْنَ
Akhir kata
4
هِـيَ
تَضْـرِبُ
Dia (pr) sedang/ akan memukul
تَ….
Awal kata
5
هُمَـا
تَضْرِبانِ
Keduanya (pr) sedang/ akan memukul
تَ…َانِ
Awal dan akhir
6
هُـنَّ
يَضْـرِبْنَ
Mereka (pr) sedang/ akan memukul
تَ…بْنَ
Awal dan akhir
7
اَنْـتَ
تَضْـرِبُ
Kamu (lk) sedang/ akan memukul
تَ…
Awal kata
8
اَنْتُمَـا
تَضْـرِبانِ
Kalian (lk) sedang/ akan memukul
تَ…َانِ
Awal dan akhir
9
اَنْتُـم
تَضْـرِبُوْنِ
Kalian (lk) sedang/ akan memukul
ت…ُوْنَ
Awal dan akhir
10
اَنْـتِ
تَضْـرِبِيْنَ
Kamu (pr) sedang/ akan memukul
تَ…بِيْنَ
Awal dan akhir
11
اَنْتُمَـا
تَضْـرِبَانِ
Kalian (pr) sedang/ akan memukul
تَ…َانِ
Awal dan akhir
12
َانْتُـنَّ
تَضْـرِبْنَ
Kalian (pr) sedang/ akan memukul
تَ…بْنَ
Awal dan akhir
13
اَنَـا
اَضْـرِبُ
Saya sedang/ akan memukul
ا…..
Awal kata
14
نَحْنُ
نَضْـرِبُ
Kami, kita sedang/ akan memukul
نَ……
Awal kata

Rangkuman
Fi’il Mudhari’ adalah yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang sedang terjadi (present tense) atau akan terjadi (future tense).
Cara membuatnya Huruf asli dalam Fi’il madhi diberi tambahan salah satu huruf mudhara’ah, huruf ke dua sukun (mati)
Ciri/ tandanya adalah (1) Dapat dimasuki huruf sin س dan saufa سَوْفَ (2) dapat diawali dengan salah satu di antara empat huruf ا,ن,ي,ت (اَنَيْتُ) yang disebut huruf mudhara’ah (3) Dapat dimasuki huruf لاَ (tidak) Bentuknya ada 14 bentuk sesuai dhamirnya.


FI’IL AMAR
فِــعِــل الامــر
A.    Definisi
Fi’il Amar adalah: kata kerja yang menunjukkan perintah (imperative) untuk melaksanakan pekerjaan
B.     Tanda-tanda
Biasanya diawali dengan huruf alif dan huruf akhir berharakat sukun. Contoh :
اُكْتُبْ
tulislah
اِقْـرَءْ
Bacalah
اِحْفَظْ
Hafalkan

C.    Cara membuat
a. Dari Fi’il madhi,
b. dibuang ya mudhari’nya (yaitu huruf awal Fi’il mudhari’)
c. huruf akhir diberi harakat sukun
d. Bila setelah dibuang ya mudhari’nya ternyata huruf awalnya berharakat sukun(ـْـ) maka ditambah dengan hamzah washal (ا) yang berkasrah yang tak perlu ditulis harakat kasrahnya.
Langkah-langkah membuat Fi’il amar
يَذْهَـبُ
ذْهَـبُ
ذْهَـبْ
اذْهَـبْ
1
2
3
4
D. Bentuk
Bentuk Fi’il Amar hanya ada 6, yaitu

No
Dhamir
F. Amar
Arti
Perubahan
1
هُــوَ
———
———
2
هُـمَـا
———
———
3
هُــمْ
———-
———
4
هِـيَ
———-
———
5
هُمَـا
———-
———
6
هُـنَّ
———-
—–
7
اَنْـتَ
اُكْـتُبْ
Memukullah kamu (lk)
Asli
8
اَنْتُمَـا
اُكْتُبَــا
Memukullah kalian (lk)
…..َا
9
اَنْتُـم
اُكْـتُبُـوْا
Memukullah kalian (lk)
….ُوْ
10
اَنْـتِ
اُكْـتُبِي
Memukullah kamu (pr)
….ِيْ
11
اَنْتُمَـا
اُكْـتُبَتَـا
Memukullah kalian (pr)
…َتَـا
12
َانْتُـنَّ
اُكْـتُبْـنَ
Memukullah kalian (pr)
….ْنِ
13
اَنَــا
—-
—-
14
نَحْـنُ
—-
—–

Contoh :



اُدْخُلْ    (udkhul)=masuklah                           إِجْلِسْ   (ijlis)=duduklah

اُخْرُُجْ   (ukhruj)=keluarlah                            اِِرْفَعْ    (irfa’)=angkatlah



Rangkuman
Fiil Amar adalah kata kerja yang menunjukkan arti perintah untuk melakukan pekerjaan.. Biasanya diawali dengan huruf alif dan huruf akhir berharakat sukun. Bentuknya ada enam












1. Fi’il Madhi – Kata kerja Bentuk Lampau:
Kata kerja menunjukkan kejadian bentuk lampau, yang telah terjadi sebelum masa berbicara. Seperti :
قَرَأَ
“Telah membaca”.
Tanda-tandanya adalah dapat menerima Ta’ Fa’il dan Ta’ Ta’nits Sakinah. Seperti :
قَرَأْتُ
QORO’TU = “Aku telah membaca” dan
قَرَاَتْ
QORO’AT = “Dia (seorang perempuan) telah membaca”.












2. Fi’il Mudhori’ – Kata kerja bentuk sedang atau akan:
Kata kerja menunjukkan kejadian sesuatu pada saat berbicara atau setelahnya, pantas digunakan untuk kejadian saat berlangsung atau akan berlangsung.
Dapat dipastikan kejadian itu terjadi saat berlangsung dengan dimasukkannya Lam Taukid dan Ma Nafi. Seperti:
قَالَ إِنِّي لَيَحْزُنُنِي أَنْ تَذْهَبُوا بِهِ
Berkata Ya’qub: “Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku…
وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ
…Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati…
Dapat dipastikan kejadian itu terjadi akan berlangsung dengan dimasukkannya :
س, سوف, لن, أن, ان.
SYIN, SAUFA, LAN, AN dan IN
Seperti:
سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ
Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى
dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).
قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنظُرْ إِلَيْكَ قَالَ لَن تَرَانِي
berkatalah Musa: “Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau.” Tuhan berfirman: “Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku
وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
وَإِن يَتَفَرَّقَا يُغْنِ اللَّهُ كُلاًّ مِّن سَعَتِهِ
Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masingnya dari limpahan karunia-Nya.
Tanda-tanda Fi’il Mudhori’ adalah: bisa dimasuki لَمْ seperti contoh:
لَمْ يَقْرَأْ
artinya: tidak membaca.
Ciri-ciri Kalimah Fi’il Mudhari’ adalah dimulai dengan huruf Mudhoro’ah yang empat yaitu أنيت disingkat menjadi أنيت.
Huruf Mudhara’ah Hamzah dipakai untuk Mutakallim/pembicara/orang pertama tunggal/Aku. contoh
أضرب
ADHRIBU = aku akan memukul
Huruf Mudhara’ah Nun dipakai untuk Mutakallim Ma’al Ghair/pembicara/orang pertama jamak/Kami. contoh
نــضرب
NADHRIBU = kami akan memukul
Huruf Mudhara’ah Ya’ dipakai untuk Ghaib Mudzakkar/orang ketiga male, tunggal, dual atau jamak/dia atau mereka. contoh
يــضرب
YADHRIBU = dia (pr) akan memukul
يــضربان
YADHRIBAANI = dia berdua (lk-pr) akan memukul
يــضربون
YADHRIBUUNA = mereka (lk) akan memukul
يــضربن
YADHRIBNA = mereka (pr) akan memukul
Huruf Mudhara’ah Ta’ dipakai untuk Mukhatab secara Mutlaq/orang kedua male atau female, juga dipakai untuk orang ketiga female tunggal dan dual. contoh
تــضرب
TADHRIBU = kamu (lk)/dia (pr) akan memukul
تــضربا
TADHRIBAA = kamu berdua (lk-pr)/dia berdua (pr) akan memukul
تــضربون
TADHRIBUUNA = kamu sekalian (lk) akan memukul
تــضربين
TADHRIBIINA = kamu (pr) akan memukul
تــضربن
TADHRIBNA = kamu sekalian (pr) akan memukul





















3.  Fi’il Amar – Kata kerja bentuk perintah :
Kata kerja untuk memerintah atau mengharap sesuatu yang dihasilkan setelah masa berbicara. contoh:
اقْرأْ
IQRO’ = bacalah.
Tanda-tandanya adalah dapat menerima Nun Taukid beserta menunjukkan perintah. contoh
اقْرَأَنَّ
IQRO’ANNA = sungguh bacalah.














DAFTAR PUSTAKA

Muhammad, Abubakar,1982, Tata Bahasa bahasa Arab Surabaya: Al-ikhlas
http://www.freewebs.com/arabindo/w13.htm
Anwar, Moch, 1992. Ilmu Nahwu. Bandung : Sinar Baru Algensindo


No comments:

Post a Comment

Kumpulan ceramah ustadz Abdul Somad Lc Ma

Berikut video ceramah ustadz Abdul Somad Lc Ma Semoga menjadi motivasi dan bermanfaat  Hukum membaca Al-Qur'an digital di hp tanpa berwu...