SUMPAH
KERAJAAN ACEH
Aceh yang dulu
bersikap damai dalam diplomasinya dengan Belanda, kini Belanda datang sebagai
gelombang yang ingin menghempas dan membuat Aceh basah kuyup dengan
hempasannya. Namun, aceh mengambil tindakan penolakan terhadap belanda akan
menghadapinya dengan jantan. ribuan rakyat Aceh sudah mengasah pedang dan
rencong, mereka berjaga-jaga di sepanjang pantai mulai dari Ulee Lheue sampai
Kuala Tari. Sementara di kejauhan di tengah Selat Malaka, beberapa kapal
berbendera Belanda melepaskan jangkar. Namun mereka tak berani merapat ke
daratan. Hanya dua pria berseragam militer yang turun ke darat dengan sebuah
sekoci dayung.
Prajurit
belanda 1 dan 2 : mambawa bendera putih.
teungku dan wisnu : mau apa kalian
kemari..?
Prajurit
1 :
geven deze aan de sultan koninkrijk…!(berikan ini kepada sultan kerajaan)
teungku
: wisnu, apa yang dia katakan?
wisnu
: entahlah teungku, sayapun tak mengarti.
teungku
: hei orang holanda apa yang kalian katakan?
Prajurit
1
: sulthan….. sulthan…. Sulthan…. (sambil memperlihatkan surat yang berada di
tangannya)
Kedua pemuda aceh tersebut akhirnya
mengerti maksud para prajurit belanda.
Teungku
: (mengambil surat tersebut dari tangan prajurit belanda) wisnu, sekarang saya
telah mengerti maksud mereka. Sebaiknya kau bawa surat ini ke sultan kerajaan,
biarlah saya menjaga para prajurit holanda ini.
Wisnu
: baiklah teungku.
Wisnu pun
pergi ke kerajaan dengan menunggangi kuda. Memperhatikan laju kuda yang tak
biasa itu penduduk merasa cemas mengenai desas-desus kedatangan belanda sejak
sepekan lalu.
Alun-alun
kerajaan
Wisnu
: keumala, serahkan ini kepada sultan.
Keumala
: wahai wisnu, dari manakah surat ini?
wisnu
: itu adalah surat dari Gubernemen Hindia holanda.
Keumala
: baikalah, kau tunggulah di sini sampai saya kembali!
Di
dalam istana, Sultan Alauddin Mahmud Syah sedang memimpin rapat bersama para
wazirnya. Keumala datang.
Sultan
: wahai keumala, apa gerangan kau hendak kemari?
Keumala
: maafkan hamba yang mulia, tetapi hamba harus menyampaikan surat dari Gubernemen
Hindia holanda ini.
Sultan
: serahkan kepadaku surat itu keumala!.
Keumala
menyerahkan surat itu kepada sultan
Sultan
: (membaca surat)
Wazir
: apakah isi surat itu, wahai baginda?
Sultan
: Holanda kembali mengancam kita. Mereka terlalu congkak, sebelum Holanda itu
sampai ke pesisir, siapkan penyambutan dengan meriam dan kelewang. Biar mereka
tahu bahwa kita tidak sama dengan Jawa yang bisa dipermainkannya. Atas nama Allah
dan nabi-Nya kita akan hadapi Holanda itu.
Wazir rama
: wahai baginda, jikalau
engkau mau menerima saran hamba.
Sultan
: apa itu wazir rama?
Wazir rama
: jawablah surat itu
dengan santun namun tegas wahai baginda.
Sultan
: (berfikir) hm… jikalau memang itulah yang terbaik, wahai wazir rama tulislah
kau surat balasan untuk holanda itu yang isinya santun namun tegas.
Wazir rama
: baik baginda.
Setelah
menulis surat balasan untuk belanda.
Sultan
: keumala…!!
Keumala
: hamba baginda.
Sultan
: kau bawalah surat balasan ini kepada pemuda yang memberimu surat dari holanda
itu, dan beritahu kepada pemuda itu untuk memberikan surat ini kepada holanda…!
Keumala
: baik, baginda.
Alun-alun
kerajaan.
Keumala
: wahai wisnu… kau bawalah surat balasan ini kepada orang holanda.
wisnu
: baiklah
Kembali wisnu
menunggangi kuda menuju tempat orang belanda itu berada.
wisnu
: hei orang belanda serahkan ini kepada tuanmu…!
Prajurit 2
: what
zegja ?
teungku
: wisnu, apa yang harus kukatakan ? mereka tidak mengerti.
Wisnu
: (menyerahkan surat kepada prajurit belanda) jendral……jendral…………jendral……
Prajurit
1
: What is these?
Tengku
: Apa yang dia katakana wisnu?
Wisnu
: Bilang saja itu untuk jendral nyaTeungku
Prajurit
2
: Hmm….Ok..Ok..
Kemudian para
prajurit belanda kembali ke kapal. Di istana,sedang berlangsung rapat,yang
dihadiri oleh Sultan Alauddin Mahmud Syah, Wasir, Perwakilan ulama, dan
perwakilan hulubalang.
Sultan
: Holanda, imperialis itu akan datang menyerang kita, maka ini hari saya
permaklumkan rapat kerajaan membahas sikap penentangan kita dan mengatur siasat
untuk menghadapinya.
Ulama
: yah, saya perwakilan dari para ulama,setuju dengan keputusan yang mulia
Wasir
: saya juga setuju dengan keputusan sulthan
Ulubalang
: (sedikit ragu dengan keputusan sulthan tapi akhirnya )baiklah yang mulia
bakilan saya perwakilan hulubalang juga setuju yang mulia
Perwakilan ulama :
baiklah, sebagai tanda bukti kesepakatan kita ,saya akan memimpin sumpah aceh
Ulubalang
: Demi Allah...., kami sekalian hulubalang khadam Negeri Aceh, dan sekalian
kami yang ada jabatan masing-masing kadar mertabat, besar kecil, timur barat,
tunong baroh, sekalian kami ini semuanya, kami tha'at setia kepada Allah dan
Rasul, dan kami semua ini tha'at setia kepada Agama Islam, mengikuti Syariat
Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam. Dan
kami semua ini taat setia kepada raja kami dengan mengikuti perintahnya atas
yang hak, dan kami semuanya cinta pada Negeri Aceh, mempertahankan dari pada serangan
musuh, kecuali ada masyakkah, dan kami semua ini cinta kasih pada sekalian
rakyat dengan memegang amanah harta orang yang telah dipercayakan oleh empunya
milik. Maka jika
semua kami yang telah bersumpah ini berkhianat dengan mengubah janji seperti
yang telah kami ikral dalam sumpah kami semua ini, demi Allah kami semua dapat
kutuk Allah dan Rasul, mulai dari kami semua sampai pada anak cucu kami dan
cicit kami turun temurun, dapat cerai berai berkelahi, bantah dakwa-dakwi dan
dicari oleh senjata mana-mana berupa apa-apa sekalipun. Wassalam...
Sultan
: barang siapa yang mengkhianati sumpah tersebut, mereka akan
dikutuk oleh Allah dan Rasul sampai kepada cucunya turun temurun
Tak lama
kemudian. Seorang pria misterius datang.
Pria Misterius
: (menghadap
sultan) ampun baginda, hamba ingin menyampaikan sesuatu kepada baginda.
Sultan
: apa itu?
Pria
Misterius : maaf
baginda tapi tidak disini,
Sultan
: baiklah, kita bicara di ruang kerjaku
Pria
Misterius : terimah
kasih baginda.
Kemudian
sulthan memerintahkan, perwakilan ulama, wasir, dan perwakilan ulubalang menuju
keruang penjamuan. Di
ruang perjamuan… Para wazir dan uleebalang penasaran dengan tingkah pria
misterius itu. Sambil menikmati makan siang, mereka membicarakan tentang lelaki
tersebut.
Uleebalang
: kira-siapa laki-laki itu?
Wasir
: saya juga kurangtau siapa laki-laki itu.tapi,yang pasti dia mempunyai urusan
penting dengan sulthan,
Ulubalang
: hmmm,begitu,yah sudah lah kita makan saja, makanan ini sangat enak-enak,ada
ayam madu ,ayam golek ,dan ayam bakar.sudah lama saya tidak makan makanan
seperti ini.
Wasir
: (menggelengkan kepala)
Tak lama
kemudian Sulthan Alaiddin Mahmud Syah keluar dari ruang
kerjanya bergabung kembali dengan para wazir dan uleebalan g di ruang jamuan. Setelah
mereka menikmati jamuan, rapat kembali dilanjutkan,
Sultan
: Saya sudah dapat laporan dari Peutua Balei Sisasah Keurajeun bahwa Holanda
sudah dapat dipastikan menyerang kerajaan kita ini,”
Kemudian,para
anggota rapat tegang dengan pernyataan sulthan.
Sultan
: Untuk menghadapi Holanda itu, maka hari ini dalam rapat ini saya akan
membentuk kabinet perang,dan yang akan di pimpin oleh Hasyim Banta Muda
Kadir Syah .kemudian ,saya akan melantikmu dengan sumpah ini,,,,
Hasyim
: baik yang mulia. Saya
bersumpah, bahwasanya saya sekali-kali tidak mau tunduk di bawah kekuasaan
Holanda, dengan menyerah diri takluk di bawah kekuasaan siteru. Maka maka
apabila saya dalam surat istimewa ini tunduk dan takluk ke bawah kekuasaan
Holanda, maka ke atasnya kutuk Allah sampai pada anak cucuku...”
Di lain pihak
hulubalang merasa kecewa karena pemimpin perang diambil dari golonga
wasir,bukan dari golongan hulubalang,akhirnya hulu baling membuka pintu dialog
dengan belanda.
Pemimpin hulubalang: saye sanget kecewa
dengan sulthan, mengape dia lebih memilih wazir itu dibandingkan ..? saye sudah
bosan menjadi rakyat kecil yang selalu diperinteh!.
Teungku
: ya, saye pun merasa kecewa dengan sulthan….. dan juga kita sudah banyak
bekerja keras untuk sulthan…… tapi, apa balasannya? Dia hanya mempercayai
wazirnya itu…!
Tiba-tiba mereka bertemu dengan jendral
belanda
Jendral
: hay,you kenapa you kelihatan sangat sedih .maukah you bekerja sama dengan I
Hulubalang
: memang apa untungnya saya bekerja sama dengan kalian ah?
Jendral
: hay you santai saja?tidak perlu geretak-geretak,jika you bekerja sama dengan
I,maka Iakan menjadikan you sebagai pemimpin perang,dan Iakan member I apa yang
you inginkan.
Teungku
: bagaimana wisnu?
Wisnu
: saye rasa penawaran itu bagus juga kita bisa minta apa saja dari
belanda itu.saye ikut saja dengan kamu,lagi pula saye sudah bosan menjadi
rakyat kecil
Teungku
: oke kalau gitu
Kemudian belanda mengajak parahulubala ke
kapal
Belanda
: oke you sudah setuju dengan perjanjian kita,I ingin Tanya you , kira-kira
apa saja misi sulthan untuk menghadapi perang ini?
Teungku
: sulthan memerintahkan kepada rakyat aceh untuk tidak membiarkan satu
pun daerah aceh dalam keadaan kosong.
Belanda
: oh begitu, baiklah kalian jagalah daerah di pesisir Pante Ceureumen, dan
jangan biarkan seorang pun ikut dengan kalian.
Teungku dan wisnu : baiklah.
Kemudian
rencana mereka berjalan lancer, belanda memasuki daerah pesisir pante ceureumen
dan hulubalang pura-pura kalah terhadap belanda. Berita kekalahan hulubalang
diketahui oleh sulthan. Di istana kerajaan
Kemulhyati
: wahai baginda, maafkan hamba sebuah peristiwa buruk telah terjadi pada
pasukan ulebalang di daerah pante ceureumen, mereka kalah terhadap belanda.
Sultan
: Seperti yang kuduga peristiwa ini akan tejadi.
Wasir
: wahai baginda, apakah yang dimaksud baginda?
Sultan
: wahai wazir, pergilah kau bersama panglima perang yang sebanyak-banyaknya,
untuk menyerang pasukan belanda.
Wazir
: baiklah baginda, titahmu akan hamba laksanakan
Wazir pun berangkat bersama panglima
perang.
Wazir
: hai holanda mengapa kalian tidak jerah-jerahnya menyerang kerajaan kami?
Jendral
: kami tidak akan menyerah sampai kami dapat menguasai kerajaan aceh. Jangan
kalian kira kami ini orang lemah.
Wazir
: baiklah apa yang kalian inginkan?
Jendral
: kami ingin menguasai kerajaan aceh!
Wazir
: jikalau begitu, langkahi dulu mayat kami!
Jendral
:
bagaiman mungkin kalian bisa mengalahkan kami? Sementara kalian hanya dua orang!
Wazir
: oh, ya! Pasukan! Seraang!!
Akhirnya
perang dimenangkan oleh pasukan aceh dan jendral belanda berhasil ditangkap. Di
istana kerajaan.
Sultan
: hei! Holanda! Aku tahu kalian pasti di kalahkan, dan hari ini kalian akan
menemui ajalmu.
Jendral
: hay you sultan! apakah you tau kalau pasukan hulubalang telah berkhinat pada
you?
Sultan
: itu semua sudah aku ketahui geliak dari hulubalang, dan sekarang adalah hari
pemenggalang kepala kamu dan penghianat hulubalang.
Hulubalang
: baginda ….ampuni kami baginda, kami khilaf
Sultan
: aku sudah murka, kalian kaum sahabat karib Holanda, panglima perang bunuhlah
pengkhianat negeri walau siapa sekalipun. Ingat yang musuh tetap musuh…”
Panglima
perang : Baiklah baginda, titah mu
akan ku laksanakan!
Akhirnya ,holanda dan hulubalang meninggal
dengan cara di penggal.
No comments:
Post a Comment