Subscribe di sini

Monday 1 February 2016

SISTEM MANAJEMEN DALAM KELUARGA


A. Pengertian dan Tujuan Man.Keluarga

Pengertian manajemen, menurut system informasi manajemen nasional (SIMNAS) Lemhanas adalah: “Usaha pendinamisasian, pengarahan, pengkoordinasian, proses pengambilan keputusan, penata laksana pengendalian,pemeliharan dan pengembangan suatu organisasi dengan cara yang berdaya guna dan berhasil guna untuk mewujudkan organisasi”.
Pendapat lain menyebutkan bahwa manajemen adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana mangatur dan memimpin serta menggerakkan oarang yang mencapai suatu tujuan tertentu.
Manajemen mengandung aneka macam kegiatan antara lain:
1. Perencanaan (planning) artinya: membuet rencana kerja, jalan atau usaha-usaha yang akan ditempuhserta menetepkan tujuan yang akan dicapai.
2. Pengorganisasian (organizing) yaitu:pengaturan dan tata kerjadalammelaksanakan rencana pekerjaan termasuk meresapi adanya adanya tujuan bersama, adanya pola yang menetapkan pembagian tugas wewenag serta hubungn antara kerja dengan petugas, menaati peraturan, disiplin dan herarchidalam pekerjan dan sebangainya.
3. Pengarahan (Directing / Leading) artinya:pemimpin dan kepemimpinan yang akan memimpin dan mengatur jalannya semua rencana.
4. Pengawasan (Controlling) yaitu: mengontrol dan mengendalikan apakah semua rencana berjalan lancar atau apakah hasil pekerjaan sesuai dengan standar yang diinginkan ataukah ada halangan dan rintangan atau terdapat kelainan-kelainanyang harus diperbaiki. Dalam hal ini harus ada kemampuan untuk mengetahui letak kesalahan sehingga tindakan koreksi dapat dilakukan sedini mungkin.
5. Koordinasi (Coordinating) yaitu kerjasama dengan pembagian tugas dan wewenang yang rapi harus terjalin dengan baik, tanpa koordinasi antara unsur-unsur yang berkepentingan semua rencana tak mungkin berjalan lancar dan tujuan yang menjadi sasaran tak mungkin tercapai dengan berhasil.

SISTEM KELUARGA

o    Komponen: dalam suatu keluarga masing-masing anggota mempunyai sifat intedepensi, interaktif dan mutual.intedepensi, interaktif dan mutual.

o    Batasan: dalam suatu keluarga pasti adanya batasan (filter) yang digunakan untukbatasan menyeleksi informasi yang masuk dan yang keluar. Batasan masing-masing keluargak akan berbeda tergantung dari beberapa factor seperti: social, budaya, ekonomi, dll.factor seperti: social, budaya, ekonomi, dll.
o    Keberadaan: keluarga merupakan bagian dari sitem yang lebih luas yaitu masyarakat.sitemyang lebih luas yaitu masyarakat.

o    Terbuka (batas yang permeable): dimana di dalam keluarga terjadi pertukarn antar system.system.

o    Mempunyai: masing-masing keluarga mempunyai organisasi/struktur yang akan berpengaruh di dalam fungi yang ada darinya berpengaruh di
Contoh – Contoh Manajemen dalam Keluarga

o    manajemen keuangan
Perencanaan Keuangan Pribadi atau Keluarga adalah cara mencapai tujuan keuangan seseorang atau keluarga melalui proses manajemen keuangan. Tujuan itu secara umum sbg berikut :
Proteksi (insurance planning)
Investasi dan tabungan (investment planning)
Pensiun (retirement planning)
Pendidikan (education planning)
Pajak Penghasilan (income tax planning)
Warisan (estate planning)
Perencanaan diperlukan agar kita dapat mencapai tujuan keuangan secara menyeluruh dan mencakup seluruh siklus kehidupan kita, dari sekarang hingga akhir nanti. Tanpa perencanaan yang benar dan matang, bisa terjadi kekacauan dalam keuangan kita. Hal ini juga membutuhkan disiplin dan kontrol yang tepat. Untuk itu, kita mempelajari ilmu perencanaan keuangan pribadi dan mempraktekkannya dalam perencanaan keuangan kita sendiri.

o    Manajemen konflik
Managemen konflik adalah kemampuan individu untuk mengelola konflik-konflik yang dialaminya dengan cara yang tepat, sehingga tidak menimbulkan komplikasi negatif pada kesehatan jiwanya maupun keharmonisan keluarga.
Konflik dan jenis-jenisnya: Ada beberapa jenis konflik yang dialami oleh individu. Jika kita meninjau dari sumber timbulnya konflik maka dapat dibedakan menjadi: Konflik yang bersumber dari diri sendiri, sering disebut dengan konflik internal. Contoh: Amir merasa bingung karena dia sudah ingin menikah tetapi dipihak lain dia belum lulus kuliah sehingga belum bisa memberi nafkah pada keluarga Konflik yang bersumber pada lingkungan. Lingkungan dapat dibagi menjadi lingkungan keluarga, dan lingkungan diluar keluarga ( tetangga, sekolah, teman, massa, tempat kerja, dll ). Karena pada seminar ini bertujuan pembentukan keluarga sakinah, maka yang akan dibahas lebih lanjut adalah konflik yang bersumber pada keluarga-keluarganya, khususnya konflik antara suami –istri
o    Manajemen Pend.Agama
Di dalam kehidupan keluarga, masyarakat dan negara sangat diperlukan ilmu pendidikan terutama ilmu pendidikan Islam. Ilmu ini sangat penting untuk bimbingan atau panutan pendidik kepada anak didiknya agar tumbuh secara wajar dan kepribadianmuslim.
Berdasarkan penegasan di atas maka pendidikan Islam perlu mendapat perhatian dari semua pihak terutama dalam hal manajemen pendidikannnya. Pendidikan yang baik menjadi tolak ukur suatu Negara dalam kemajuannya terutama dalam Islam. Manajemen dalam Islam ini diperlukan untuk mencapai tujuan bersama dan meningkatkan kualitas umat dari keterbelakangan materi, moral dan spiritual.
o    Manajemen Kesehatan  
Adalah tingkat kesehatan masyarakat yang di tujukan atau di pusatkan keluarga sebagai unit atau kesatuan yang di rawat dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai saran atau penyalur
Keluarga sebagai unit pelayanan yang di rawat
Keluarga di jadikan unit pelayanan karena masalah kesehatan keluarga dan akan mempengaruhi antara sesama anggota keluarga dan akan mempengaruhi juga keluarga-keluarga di sekitarnya atau secara keselurah
o     Manajemen Pendidikan
Pengertian Pendidikan
Kata pendidikan menurut etimologi berasal darikata dasar didik.Apabila diberi awalan me,menjadi mendidik makaakan membentuk kata kerja yang berarti memelihara dan memberi latihan(ajaran). Sedangkan bila berbentuk kata benda akan menjadi pendidikanyang memiliki arti proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorangatau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upayapengajaran dan latihan.
Posisi Keluarga Dalam Menentukan Tingkat Disiplin Pada Anak
Esensi pendidikan umum adalah proses menghadirkan situasi dan kondisi yang memungkinkan sebanyak mungkin subyek didik memperluas dan memperdalam makna-makna esensial untuk mencapai kehidupan yang manusiawi. Oleh karena itu, sangat diperlukan adanya kesengajaan atau kesadaran untuk mengundangnya melakukan tindak belajar yang sesuai dengan tujuan. Dengan demikian, esensi pendidikan umum, mencakup dua dimensi yaitu dimensi pedagogis dan dimensisubtantif. Dimensi pedagogis adalah proses menghadirkan situasi dan kondisi yang sebanyak mungkin anak didik terundang untuk memperluas dan memperdalam dimensi substansif.
Pendidikan umum dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.  Dengan demikian, keluarga merupakan salah satu lembaga yang mengembang tugas dan tanggung jawab  dalam pencapaian tujuan pendidikan umum.
Tujuan esensial pendidikan umum adalah mengupayakan subyek didik menjadi pribadi yang utuh dan terintegrasi. Untuk mencapai tujuan ini, tugas dan tanggung jawab keluarga (orang tua) adalah menciptakan situasi dan kondisi yang memuat iklim yang dapat dihayati anak-anak untuk memperdalam dan memperluas makna-makna esensial.
Orang tua dapat melaksanakan dengan cara menciptakan situasi dan kondisi yang dihayati oleh anak-anak agar memiliki dasar-dasar dalam mengembangkan disiplin.
Pendidikan dalam keluarga memberikan keyakinan agama, nilai budaya yang mencakup nilai moral dan aturan-aturan pergaulan serta pandangan, keterampilan dan sikap hidup yang mendukung kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara kepada anggota keluarga yang bersangkutan.




Kesimpulan
Manajemen dalam keluarga
Sering kali keluarga saat ini yang tidak selalu memperhatikan anaknya. Mungkin sebagian orang berpikir hanya orang tertentu sajalah yang tidak memiliki keluarga yg harmonis, dan memiliki keluarga yg harmonis. Namun pengertian itu salah. Dan say akan membahas sesuai pengalaman saya, semua keluarga di Indonesia maupun di dunia, baik kaya, miskin, berpendidikan, dan memiliki jabatan, jika cara mengatur atau me-manage keluarganya salah, maka tidak akan terjadi suatu hubungan yang harmonis, mengapa???
Karena aturan dalam keluarga itulah yg sangat penting, Dan aturan-aturan itulah yang harus di pahami. dalam keluarga yg berperan penting adalah kepala keluarga, maka ia lah yang harus bertanggung jawab penuh kepada keluarga.
Kesimpulan: tidak hanya keluarga-keluarga tertentu yg memiliki keluarga harmonis, dan keluarga harmonis atau tidak harmonis, tidak bisa di tentukan pada golongan-golongan tertentu. Jadi keluarga harmonis dan tidak harmonis dapat terjadi kepada seluruh keluarga di dunia.
Berikut adalah cara yang harus di gunakan oleh keluarga:
1. Buat lah keluarga anda selalu nyaman kepada anda
2.Carilah waktu berbincang2 bersama, / kepala keluarga menasehati seluruh keluarganya.
3. Jangan memukul sang anak jika anak tersebut membuat kesalahan.
4. Hukum anak jika melakukan kesalahan

5. Turuti kenginan anak, (hal yg positif dan di berikan pengertian)

No comments:

Post a Comment

Kumpulan ceramah ustadz Abdul Somad Lc Ma

Berikut video ceramah ustadz Abdul Somad Lc Ma Semoga menjadi motivasi dan bermanfaat  Hukum membaca Al-Qur'an digital di hp tanpa berwu...