Pengertian manajemen,
menurut system informasi manajemen nasional (SIMNAS) Lemhanas adalah: “Usaha
pendinamisasian, pengarahan, pengkoordinasian, proses pengambilan keputusan,
penata laksana pengendalian,pemeliharan dan pengembangan suatu organisasi
dengan cara yang berdaya guna dan berhasil guna untuk mewujudkan organisasi”.
Pendapat lain menyebutkan
bahwa manajemen adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana mangatur dan
memimpin serta menggerakkan oarang yang mencapai suatu tujuan tertentu.
Manajemen mengandung
aneka macam kegiatan antara lain:
1.
Perencanaan (planning)
artinya: membuet rencana kerja, jalan atau usaha-usaha yang akan ditempuhserta
menetepkan tujuan yang akan dicapai.
2.
Pengorganisasian (organizing) yaitu:pengaturan dan tata
kerjadalammelaksanakan rencana pekerjaan termasuk meresapi adanya adanya tujuan
bersama, adanya pola yang menetapkan pembagian tugas wewenag serta hubungn
antara kerja dengan petugas, menaati peraturan, disiplin dan herarchidalam
pekerjan dan sebangainya.
3.
Pengarahan (Directing / Leading)
artinya:pemimpin dan kepemimpinan yang akan memimpin dan mengatur jalannya
semua rencana.
4.
Pengawasan (Controlling) yaitu: mengontrol dan mengendalikan apakah
semua rencana berjalan lancar atau apakah hasil pekerjaan sesuai dengan standar
yang diinginkan ataukah ada halangan dan rintangan atau terdapat
kelainan-kelainanyang harus diperbaiki. Dalam hal ini harus ada kemampuan untuk
mengetahui letak kesalahan sehingga tindakan koreksi dapat dilakukan sedini
mungkin.
5.
Koordinasi (Coordinating) yaitu
kerjasama dengan pembagian tugas dan wewenang yang rapi harus terjalin dengan
baik, tanpa koordinasi antara unsur-unsur yang berkepentingan semua rencana tak
mungkin berjalan lancar dan tujuan yang menjadi sasaran tak mungkin tercapai
dengan berhasil.
SISTEM KELUARGA
o Komponen:
dalam suatu keluarga masing-masing anggota mempunyai sifat intedepensi,
interaktif dan mutual.intedepensi, interaktif dan mutual.
o Batasan:
dalam suatu keluarga pasti adanya batasan (filter) yang digunakan untukbatasan
menyeleksi informasi yang masuk dan yang keluar. Batasan masing-masing
keluargak akan berbeda tergantung dari beberapa factor seperti: social, budaya,
ekonomi, dll.factor seperti: social, budaya, ekonomi, dll.
o Keberadaan:
keluarga merupakan bagian dari sitem yang lebih luas yaitu masyarakat.sitemyang lebih luas yaitu
masyarakat.
o Terbuka
(batas yang permeable): dimana di dalam keluarga terjadi pertukarn antar
system.system.
o Mempunyai:
masing-masing keluarga mempunyai organisasi/struktur yang akan berpengaruh di
dalam fungi yang ada darinya berpengaruh di
Contoh – Contoh Manajemen dalam Keluarga
o manajemen keuangan
Perencanaan Keuangan
Pribadi atau Keluarga adalah cara mencapai tujuan keuangan seseorang atau
keluarga melalui proses manajemen keuangan. Tujuan itu secara umum sbg berikut
:
Proteksi (insurance
planning)
Investasi dan tabungan
(investment planning)
Pensiun (retirement
planning)
Pendidikan (education
planning)
Pajak Penghasilan (income
tax planning)
Warisan (estate planning)
Perencanaan diperlukan
agar kita dapat mencapai tujuan keuangan secara menyeluruh dan mencakup seluruh
siklus kehidupan kita, dari sekarang hingga akhir nanti. Tanpa perencanaan yang
benar dan matang, bisa terjadi kekacauan dalam keuangan kita. Hal ini juga
membutuhkan disiplin dan kontrol yang tepat. Untuk itu, kita mempelajari ilmu
perencanaan keuangan pribadi dan mempraktekkannya dalam perencanaan keuangan
kita sendiri.
o Manajemen konflik
Managemen konflik adalah
kemampuan individu untuk mengelola konflik-konflik yang dialaminya dengan cara
yang tepat, sehingga tidak menimbulkan komplikasi negatif pada kesehatan
jiwanya maupun keharmonisan keluarga.
Konflik dan
jenis-jenisnya: Ada beberapa jenis konflik yang dialami oleh individu. Jika
kita meninjau dari sumber timbulnya konflik maka dapat dibedakan menjadi:
Konflik yang bersumber dari diri sendiri, sering disebut dengan konflik
internal. Contoh: Amir merasa bingung karena dia sudah ingin menikah tetapi
dipihak lain dia belum lulus kuliah sehingga belum bisa memberi nafkah pada
keluarga Konflik yang bersumber pada lingkungan. Lingkungan dapat dibagi
menjadi lingkungan keluarga, dan lingkungan diluar keluarga ( tetangga,
sekolah, teman, massa, tempat kerja, dll ). Karena pada seminar ini bertujuan
pembentukan keluarga sakinah, maka yang akan dibahas lebih lanjut adalah
konflik yang bersumber pada keluarga-keluarganya, khususnya konflik antara
suami –istri
o Manajemen Pend.Agama
Di dalam kehidupan keluarga,
masyarakat dan negara sangat diperlukan ilmu pendidikan terutama ilmu
pendidikan Islam. Ilmu ini sangat penting untuk bimbingan atau panutan pendidik
kepada anak didiknya agar tumbuh secara wajar dan kepribadianmuslim.
Berdasarkan penegasan di atas maka pendidikan Islam perlu mendapat perhatian dari semua pihak terutama dalam hal manajemen pendidikannnya. Pendidikan yang baik menjadi tolak ukur suatu Negara dalam kemajuannya terutama dalam Islam. Manajemen dalam Islam ini diperlukan untuk mencapai tujuan bersama dan meningkatkan kualitas umat dari keterbelakangan materi, moral dan spiritual.
Berdasarkan penegasan di atas maka pendidikan Islam perlu mendapat perhatian dari semua pihak terutama dalam hal manajemen pendidikannnya. Pendidikan yang baik menjadi tolak ukur suatu Negara dalam kemajuannya terutama dalam Islam. Manajemen dalam Islam ini diperlukan untuk mencapai tujuan bersama dan meningkatkan kualitas umat dari keterbelakangan materi, moral dan spiritual.
o Manajemen Kesehatan
Adalah tingkat kesehatan
masyarakat yang di tujukan atau di pusatkan keluarga sebagai unit atau kesatuan
yang di rawat dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai saran atau
penyalur
Keluarga sebagai unit pelayanan yang di rawat
Keluarga di jadikan unit
pelayanan karena masalah kesehatan keluarga dan akan mempengaruhi antara sesama
anggota keluarga dan akan mempengaruhi juga keluarga-keluarga di sekitarnya
atau secara keselurah
o Manajemen
Pendidikan
Pengertian Pendidikan
Kata pendidikan menurut
etimologi berasal darikata dasar didik.Apabila diberi awalan me,menjadi
mendidik makaakan membentuk kata kerja yang berarti memelihara dan memberi
latihan(ajaran). Sedangkan bila berbentuk kata benda akan menjadi
pendidikanyang memiliki arti proses perubahan sikap dan tingkah laku
seseorangatau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upayapengajaran dan latihan.
Posisi Keluarga Dalam Menentukan Tingkat Disiplin Pada Anak
Esensi
pendidikan umum adalah proses menghadirkan situasi dan kondisi yang
memungkinkan sebanyak mungkin subyek didik memperluas dan memperdalam
makna-makna esensial untuk mencapai kehidupan yang manusiawi. Oleh karena itu,
sangat diperlukan adanya kesengajaan atau kesadaran untuk mengundangnya
melakukan tindak belajar yang sesuai dengan tujuan. Dengan demikian, esensi
pendidikan umum, mencakup dua dimensi yaitu dimensi pedagogis dan dimensisubtantif. Dimensi pedagogis adalah proses menghadirkan situasi dan kondisi
yang sebanyak mungkin anak didik terundang untuk memperluas dan memperdalam
dimensi substansif.
Pendidikan umum
dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Dengan
demikian, keluarga merupakan salah satu lembaga yang mengembang tugas dan
tanggung jawab dalam pencapaian tujuan pendidikan umum.
Tujuan esensial
pendidikan umum adalah mengupayakan subyek didik menjadi pribadi yang utuh dan
terintegrasi. Untuk mencapai tujuan ini, tugas dan tanggung jawab keluarga
(orang tua) adalah menciptakan situasi dan kondisi yang memuat iklim yang dapat
dihayati anak-anak untuk memperdalam dan memperluas makna-makna esensial.
Orang tua dapat
melaksanakan dengan cara menciptakan situasi dan kondisi yang dihayati oleh
anak-anak agar memiliki dasar-dasar dalam mengembangkan disiplin.
Pendidikan
dalam keluarga memberikan keyakinan agama, nilai budaya yang mencakup nilai
moral dan aturan-aturan pergaulan serta pandangan, keterampilan dan sikap hidup
yang mendukung kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara kepada anggota
keluarga yang bersangkutan.
Kesimpulan
Manajemen dalam keluarga
Sering kali keluarga saat
ini yang tidak selalu memperhatikan anaknya. Mungkin sebagian orang berpikir
hanya orang tertentu sajalah yang tidak memiliki keluarga yg harmonis, dan
memiliki keluarga yg harmonis. Namun pengertian itu salah. Dan say akan
membahas sesuai pengalaman saya, semua keluarga di Indonesia maupun di dunia,
baik kaya, miskin, berpendidikan, dan memiliki jabatan, jika cara mengatur atau
me-manage keluarganya salah, maka tidak akan terjadi suatu hubungan yang
harmonis, mengapa???
Karena aturan dalam
keluarga itulah yg sangat penting, Dan aturan-aturan itulah yang harus di
pahami. dalam keluarga yg berperan penting adalah kepala keluarga, maka ia lah
yang harus bertanggung jawab penuh kepada keluarga.
Kesimpulan: tidak hanya
keluarga-keluarga tertentu yg memiliki keluarga harmonis, dan keluarga harmonis
atau tidak harmonis, tidak bisa di tentukan pada golongan-golongan tertentu.
Jadi keluarga harmonis dan tidak harmonis dapat terjadi kepada seluruh keluarga
di dunia.
Berikut adalah cara yang
harus di gunakan oleh keluarga:
1. Buat lah keluarga anda
selalu nyaman kepada anda
2.Carilah waktu berbincang2
bersama, / kepala keluarga menasehati seluruh keluarganya.
3. Jangan memukul sang
anak jika anak tersebut membuat kesalahan.
4. Hukum anak jika
melakukan kesalahan
5. Turuti kenginan anak,
(hal yg positif dan di berikan pengertian)
No comments:
Post a Comment