Subscribe di sini

Monday 1 February 2016

Ilmu-Ilmu Humaniora Dalam Studi Agama


          A. Pendekatan Sosiologi
Kaitanya dengan pendektan sosiologis, minimal ada tiga teori yang digunakan dalam penelitian yaitu: teori fungsional, teori interaksional dan teori konflik.
Teori fungsional adalah teori yang mengasumsikan masyarakat sebagai organisme ekologi mengalami pertumbuhan. Semakin besar pertumbuhan semakin komplek masalah yang mereka hadapi. Maka yang menjadi kajian penilitian agama dengan penekatan sosiologi dengan teori fungsional adalah dengan melihat fenomona masyarakat dari sisi fungsinya.
Teori interaksional mengasumsikan, dalam masyarakat pasti ada hubungan antara masyarakat dengan individu. Teori interaksionis diidentifikasi sebagai deskripsi interprentatif, yaitu suatu pendekatan yang menawarkan analisis yang menarik perhatian besar pada pembekuan sebab yang nyatanya ada.
Teori konflik adalah teori kepercayaan bahwa setiap masyarakat mempunyai kepentingan dan kekuasaan, yang merupakan pusat dari segala hubungan social.
Teori-teori lain yang berhubungan dengan pendekatn sosiolgoi adlah teori-teori perubahan social yaitu: teori evolusi, fungsiolnalis stuktural, modernisasi, sumber daya manusia, konflik, ketergantungan dan teori pembebasan.

           B. Pendekatan Antropologi
         Antropologi adlah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk penilitian, ciptaan kreasi masyarakat baik material maupun non material.
         Agama sebagai sebagai sasaran studi antropologi dapat disimpulakan dalam dua hal. Pertama, antropologi yang merupakan cabang dari kebudayaan dan menjadi ssalah satu sasaran penting kajian yang menghasilkan cabang tersendiri yaitu antropologi agama. Kedua, semua cabang antropologis masih satu rumpun  kajian yang selalu nerhubungan yaitu antropologis. Karena itu pendekatan antropologis identik dengan pendekatan kebudayaan. Metode yang tepat digunakan adaah metode holistik. Artinya, dalam melihat satru fenomena social harus diteliti dalam konteks totalitas kebudayaan masyarakat yang dikaji.

C. Pendekatan Gender
            Analisis jender adalah alat analisis untukmemahami realitas sosial. Gender yaitu perbedaan laki-laki dan perempuan  berdasarkan kontsruksi sosial bukan berdasar biologi dan kodrat Tuhan. Terbentuknya perbedaan gender disebabkan beberapa hal diantaranya, dibentuk, disosialikan, diperkuat, bahkan dikontruksi secara sosial dan kultural, melalui ajaran keagamaan dan negara. Melalui proses panjang tersebut akhirnya dianggap kodrat. Terdapat lima teori yang dapat digunakan dengan menggunakan pendekatan gender, yaitu: Marginalisasi, subordinasi, pembentukan seteorotip, kekerasan dan beban kerja.

             Ada 5 teori feminis, yakni:
  a. feminisme liberal
Adalah teori yang beranggapan bahwa ketidakmapuan wanita bersaing dengan laki-lakiadalah karena kelemahan wanita itu sendiri yang diakibatkan kebodohan yang berpegang teguh pada nilai-nilai tradisional.
  b. feminisme radikal
Adalah teori yang berpendapat bahwa akar penindasan laki-laki terhadap perempuan adalah jenis kelamin itu sendiridan ideology patriarkinya.
 c. feminisme marxisme
Adalah aliran yang berpendapat bahwa penyebab penindasan adalah bagian dari penindasan kelas dalamhubungan produksi, dan penindasan merupakan kelanjutan sistem eksploitasi yang bersifat struktur.
  d. feminisme social
Menurut teori ini ketidakadilan adalah karena penilaian terhadap perbedaan biologi laki-laki dan perempuan (konstruksi social).
   e. feminisme islam
Menurut teori ini islammemberikan kesejajaran laki-laki dan perempuan dalam melakukan karya (‘amal).

.        D. Pendekatan Sejarah
            Pendekatan sejarah minimal menggunakan dua teori  yaitu:
a. idealist approach
     Adalah seorang peneliti yang berusaha memahami dan menafsirkan fakta sejarah   dengan mempecayai penuh fakta yang ada tanpa keaguan.
b. reductionalist approach
    seorang peneliti yang berusaha memahami dan menafsirkan fakta sejarah dengan penuh keraguan.


        E. Pendekatan Semantik
            endekatan simantik adalah kajian yang menekankan pada aspek bahasa. Dalam penelitian hukum islam dengan pendektan semantik ada dua pendekatan yang umum digunakan, yakni: sisi bahasa, dan sisi illat dan hikmah (analogi dan hikmah). Tetapi disamping kedua teori ini digunakan pula teori penyelesaian terhadap dua dalil/nash yang kelihatanya bertentangan. Maka yang disebut semantik adalah sisi bahasa yang mencakup sisi gramatikal, tunjukanya dan maknawi.
            emantik dianggap salah satu ilmu yang sangat penting karena dengan ilmu ini akan dapat dipahamipesan-pesan Allah lewat Al-quran sebagai sumber ajaran. Pendekatan semantik ini dulu banyak digunakan oleh ilmuwan klasiK

         F.  Pendekatan Filologi
   Filologi adalah pengetahuan tentang sastra-sastradalam arti luas yang mencakup sastra bahasa dan kebudayaan. Maka pendekatan filologi berguna untuk meneliti bahasa, meneliti kajian linguistic, makna kata-kata dan penilaian terhadap ungkapan karya sastra. Obyek yang dikaji adalah naakh klasik yang ditulis dengan tangan
   Ada dua hal pokok dalam kegiatan filologi, yaitu: (1) penulisan/penyalinan kembali terhadap teks asli, dan (2) pemahaman terhadap teks asli yang ada.
   Maka yang ingin dikaji oleh filologi adalah memahami dan menyalin teks untuk disesuaikan dengan teks aslinya.

H. Pendekatan Hermeneutik                         
            Pendekatan hermeneutic juga dapat digunakan dalam studi islam. Peta hermeneutic menurut palmer adalah:
           Sebagai teori penafsiran kitab suci
           Sebagai metode filologi, yang hanya menekankan pada kosa kata  atau gramatikal.
           Sebagai ilmu pemahaman lingustik
           Sebagai fondasi metodologi ilmu-ilmu kemanusiaan
           Sebagai fenomena dessain dan pemahaman eksistensial
           Sebagai sistem penafsiran
Sebagi metodologi, dan ini yang dijadikan kajian dalan bahasan ini, herneneutika dapat bersifat subyektif dan obyektif.
Hermeneutic subjektif adalah pengungkapan dessain dalam segi temporalitas dan historisnya. Sementara hermeneutic obyektif menegaskan bahwa interpretasi berarti memahami tekssebagaimana yang dipahami oleh pengarang.
Pendekatan hermeneutic bagi F. A. Wolf memberikan interpretasi gramatikal (aspek kebahasaan), histories (tempat dan waktu) dan retorik (semangat kejiwaan, latar belakang, tujuan, dan makna filosofis yang terkandung dalam suatu ide).

h.      Pendekatan Wacana
                  Pendekatan wacana lebih umum disebut analisis wacana. Analisis ini digunakan untuk melacak dan menganalisis historitas lahirnya konsep lengkap dengan latar belakangnya. Teori yang umum digunakan dengan pendekatan ini adalah teori Arkeologi Ilmu Pengetahuan yang ditawarkan Michael Foucault (1926-1884).
Sedikit pengayaan dari  jawaban no.1 dialektika/integrasi antara ilmu ilmu diatas juga memunculkan analisa lain,menurut bapak Zainal Abidin Bagir,Jarot wahyudi,Afnan anshori dalam bukunya  “Integrasi ilmu dan agama Intepretasi dan aksi” bahwa,
Pertama,berbagi kritik pada dunia ilmu, terutama dari sudut filsafat ilmu dengan tegas memperlihatkan bahwa ilmu sesungguhnya mengandung persoalan-persoalan yang serius, baik  pada tingkat asumsi - asumsi mendasar metodologis  dan   ontologisnya.menurut Thomas khun diterima atau tidaknnya suatu paradigma buka dilihat dari alasan yang logis, tetapi banyak juga yang dipengaruhi oleh unsur sosiologis dan psikologis. Dan sejak munculnya teori relativitas, fisika kuantum, dan teori ketidakpastian, konsep tentang “objektivitas” dan “observasi” juga menjadi suatu masalah, sebab sudah jelas disana bahawa peran subjek dan teoritas sangatlah menetukan.
Kedua, hasil-hasil ilmu pengetahuan dan teknologi juga ternyata sangat ambivalen. Disatusisi ilmu makin mampu merekayasa realitas menjadi semakin sesuai dengan keinginan manusia,disisi lain efeksampingnya pun bias sangat destruktif dan menimbulkan persoalan yangserius. Seperti rekayasa genetis yang nmengakibatkan makan yang kita makan mengandung zat-zat beracun dan sebagainya.
 Ketiga, secara perlahan, ilmu kini masuk dalam wilayah-wilayah spiritual seperti dalam bentuk Spiritual Quotient (SQ) dalam psikologi, QuantumSelf dalam fisika baru, atau pola kognisi yang autopoteik dalam cognitive-science, dan sebagainya. Sehingga kini wilayah kajian ilmu semakin banyak berinteraksi dengan agama ,setelah lama antar keduany berinteraksi.
Keempat, dominasi ilmu pengetahuan dan tekhnologi kini juga mengakibatnkan kecenderungan dominan pada pola berpikir instrumental-pragmatis dalam kehidupan sehari-hari bahkan instrumental-pragmatis ini telah parah memsuki lembaga-lembaga pendidikan saat ini, dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.Disisi lain kehidupan beragama sendiri memiliki berbagai persoalan, diantaranya.
1.      tendensi-tendensi destruktif kini banyak bermunculan dalam kehidupan beragama, entah dalam kehidupan beragama, dalam bentuk eksklusivisme kelompok, moralitas berlebihan danlainnya.
2.      secara interen agama-agama pun kini mengalami kebingungan dogmatis abikat makinsuburnya kecenderungan multitafsir.
3.      mentalitas superior 9suprematisme) masih kuat tertanam di kalangan rang-orang beragamasehingga tendensi keingingan saling menaklukan atau merasa saling terancam masih kuat, dan iniseringkali diperparah oleh cara berpikir yang terbelakang.

4.       faktanya, agama dirasa tidak membawa pengaruh yang signifikan terhadap kehidupansehari-hari.Selain menghadapi persoalan-persoalan yang intern, ilmu dan agama pun menghadapi masalahyang global bersama yang ditandai dengan permisivisme pasar (apapun boleh dijalankan asalkan secara ekonomis menguntungkan), junk food dan yang lainnya.ketidak adilan stuktural  yang memicu terorisme atau peperangan prinsip(seperti yang baru kemarin terjadi di depan gedung Sarinah,),kerusakan lingkunga ekologis, perkembangan  rekayasa genetika yang menyebabkan racun kimiawi, junk food .dll

No comments:

Post a Comment

Kumpulan ceramah ustadz Abdul Somad Lc Ma

Berikut video ceramah ustadz Abdul Somad Lc Ma Semoga menjadi motivasi dan bermanfaat  Hukum membaca Al-Qur'an digital di hp tanpa berwu...