A. Pendekatan Sosiologi
Kaitanya dengan pendektan sosiologis, minimal ada tiga teori
yang digunakan dalam penelitian yaitu: teori fungsional, teori interaksional
dan teori konflik.
Teori fungsional adalah teori yang mengasumsikan masyarakat
sebagai organisme ekologi mengalami pertumbuhan. Semakin besar pertumbuhan
semakin komplek masalah yang mereka hadapi. Maka yang menjadi kajian penilitian
agama dengan penekatan sosiologi dengan teori fungsional adalah dengan melihat
fenomona masyarakat dari sisi fungsinya.
Teori interaksional mengasumsikan, dalam masyarakat pasti ada
hubungan antara masyarakat dengan individu. Teori interaksionis diidentifikasi
sebagai deskripsi interprentatif, yaitu suatu pendekatan yang menawarkan
analisis yang menarik perhatian besar pada pembekuan sebab yang nyatanya ada.
Teori konflik adalah teori kepercayaan bahwa setiap masyarakat
mempunyai kepentingan dan kekuasaan, yang merupakan pusat dari segala hubungan
social.
Teori-teori lain yang berhubungan dengan pendekatn sosiolgoi
adlah teori-teori perubahan social yaitu: teori evolusi, fungsiolnalis
stuktural, modernisasi, sumber daya manusia, konflik, ketergantungan dan teori
pembebasan.
B. Pendekatan Antropologi
Antropologi adlah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat
dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk penilitian, ciptaan kreasi masyarakat
baik material maupun non material.
Agama sebagai sebagai sasaran studi antropologi dapat
disimpulakan dalam dua hal. Pertama, antropologi yang merupakan cabang dari
kebudayaan dan menjadi ssalah satu sasaran penting kajian yang menghasilkan
cabang tersendiri yaitu antropologi agama. Kedua, semua cabang antropologis
masih satu rumpun kajian yang selalu
nerhubungan yaitu antropologis. Karena itu pendekatan antropologis identik
dengan pendekatan kebudayaan. Metode yang tepat digunakan adaah metode
holistik. Artinya, dalam melihat satru fenomena social harus diteliti dalam
konteks totalitas kebudayaan masyarakat yang dikaji.
C. Pendekatan Gender
Analisis jender
adalah alat analisis untukmemahami realitas sosial. Gender yaitu perbedaan
laki-laki dan perempuan berdasarkan
kontsruksi sosial bukan berdasar biologi dan kodrat Tuhan. Terbentuknya
perbedaan gender disebabkan beberapa hal diantaranya, dibentuk, disosialikan,
diperkuat, bahkan dikontruksi secara sosial dan kultural, melalui ajaran
keagamaan dan negara. Melalui proses panjang tersebut akhirnya dianggap kodrat.
Terdapat lima teori yang dapat digunakan dengan menggunakan pendekatan gender,
yaitu: Marginalisasi, subordinasi, pembentukan seteorotip, kekerasan dan beban
kerja.
Ada 5 teori feminis, yakni:
a. feminisme
liberal
Adalah
teori yang beranggapan bahwa ketidakmapuan wanita bersaing dengan
laki-lakiadalah karena kelemahan wanita itu sendiri yang diakibatkan kebodohan
yang berpegang teguh pada nilai-nilai tradisional.
b. feminisme
radikal
Adalah
teori yang berpendapat bahwa akar penindasan laki-laki terhadap perempuan
adalah jenis kelamin itu sendiridan ideology patriarkinya.
c. feminisme marxisme
Adalah
aliran yang berpendapat bahwa penyebab penindasan adalah bagian dari penindasan
kelas dalamhubungan produksi, dan penindasan merupakan kelanjutan sistem
eksploitasi yang bersifat struktur.
d. feminisme social
Menurut
teori ini ketidakadilan adalah karena penilaian terhadap perbedaan biologi
laki-laki dan perempuan (konstruksi social).
e.
feminisme islam
Menurut
teori ini islammemberikan kesejajaran laki-laki dan perempuan dalam melakukan
karya (‘amal).
.
D. Pendekatan Sejarah
Pendekatan sejarah minimal menggunakan dua teori yaitu:
a. idealist approach
Adalah seorang
peneliti yang berusaha memahami dan menafsirkan fakta sejarah dengan mempecayai penuh fakta yang ada tanpa
keaguan.
b. reductionalist approach
seorang peneliti yang
berusaha memahami dan menafsirkan fakta sejarah dengan penuh keraguan.
E. Pendekatan Semantik
endekatan
simantik adalah kajian yang menekankan pada aspek bahasa. Dalam penelitian
hukum islam dengan pendektan semantik ada dua pendekatan yang umum digunakan,
yakni: sisi bahasa, dan sisi illat dan hikmah (analogi dan hikmah). Tetapi
disamping kedua teori ini digunakan pula teori penyelesaian terhadap dua
dalil/nash yang kelihatanya bertentangan. Maka yang disebut semantik adalah
sisi bahasa yang mencakup sisi gramatikal, tunjukanya dan maknawi.
emantik
dianggap salah satu ilmu yang sangat penting karena dengan ilmu ini akan dapat
dipahamipesan-pesan Allah lewat Al-quran sebagai sumber ajaran. Pendekatan
semantik ini dulu banyak digunakan oleh ilmuwan klasiK
F. Pendekatan Filologi
Filologi adalah pengetahuan tentang sastra-sastradalam arti luas
yang mencakup sastra bahasa dan kebudayaan. Maka pendekatan filologi berguna
untuk meneliti bahasa, meneliti kajian linguistic, makna kata-kata dan
penilaian terhadap ungkapan karya sastra. Obyek yang dikaji adalah naakh klasik
yang ditulis dengan tangan
Ada dua hal pokok dalam kegiatan filologi, yaitu: (1)
penulisan/penyalinan kembali terhadap teks asli, dan (2) pemahaman terhadap
teks asli yang ada.
Maka yang ingin dikaji oleh filologi adalah memahami dan menyalin
teks untuk disesuaikan dengan teks aslinya.
H. Pendekatan Hermeneutik
Pendekatan hermeneutic juga dapat digunakan
dalam studi islam. Peta hermeneutic menurut palmer adalah:
Sebagai
teori penafsiran kitab suci
Sebagai metode filologi, yang hanya
menekankan pada kosa kata atau
gramatikal.
Sebagai ilmu pemahaman lingustik
Sebagai fondasi metodologi ilmu-ilmu
kemanusiaan
Sebagai fenomena dessain dan
pemahaman eksistensial
Sebagai sistem penafsiran
Sebagi metodologi, dan ini yang dijadikan kajian dalan bahasan
ini, herneneutika dapat bersifat subyektif dan obyektif.
Hermeneutic subjektif adalah pengungkapan dessain dalam segi
temporalitas dan historisnya. Sementara hermeneutic obyektif menegaskan bahwa
interpretasi berarti memahami tekssebagaimana yang dipahami oleh pengarang.
Pendekatan hermeneutic bagi F. A. Wolf memberikan interpretasi
gramatikal (aspek kebahasaan), histories (tempat dan waktu) dan retorik
(semangat kejiwaan, latar belakang, tujuan, dan makna filosofis yang terkandung
dalam suatu ide).
h.
Pendekatan Wacana
Pendekatan wacana lebih umum
disebut analisis wacana. Analisis ini digunakan untuk melacak dan menganalisis
historitas lahirnya konsep lengkap dengan latar belakangnya. Teori yang umum
digunakan dengan pendekatan ini adalah teori Arkeologi Ilmu Pengetahuan yang
ditawarkan Michael Foucault (1926-1884).
Sedikit pengayaan
dari jawaban no.1 dialektika/integrasi
antara ilmu ilmu diatas juga memunculkan analisa lain,menurut bapak Zainal
Abidin Bagir,Jarot wahyudi,Afnan anshori dalam bukunya “Integrasi ilmu dan agama Intepretasi dan
aksi” bahwa,
Pertama,berbagi kritik pada dunia ilmu, terutama dari sudut filsafat ilmu dengan tegas
memperlihatkan
bahwa ilmu sesungguhnya mengandung persoalan-persoalan yang serius,
baik pada tingkat asumsi -
asumsi mendasar metodologis dan ontologisnya.menurut
Thomas khun diterima atau tidaknnya suatu paradigma buka dilihat dari
alasan yang logis, tetapi banyak juga yang dipengaruhi oleh unsur sosiologis dan psikologis. Dan sejak munculnya teori relativitas, fisika
kuantum, dan teori ketidakpastian, konsep tentang
“objektivitas” dan “observasi” juga menjadi
suatu masalah, sebab sudah jelas disana bahawa
peran subjek dan teoritas sangatlah menetukan.
Kedua, hasil-hasil
ilmu pengetahuan dan teknologi juga ternyata sangat ambivalen.
Disatusisi
ilmu makin mampu merekayasa realitas menjadi semakin sesuai dengan keinginan
manusia,disisi lain efeksampingnya pun bias sangat destruktif dan menimbulkan
persoalan yangserius. Seperti rekayasa genetis yang nmengakibatkan makan yang kita makan mengandung
zat-zat beracun dan sebagainya.
Ketiga,
secara perlahan, ilmu kini masuk dalam wilayah-wilayah spiritual seperti
dalam bentuk Spiritual Quotient (SQ) dalam psikologi, QuantumSelf dalam fisika baru, atau pola
kognisi yang autopoteik dalam cognitive-science, dan sebagainya. Sehingga kini
wilayah kajian ilmu semakin banyak berinteraksi dengan agama ,setelah lama
antar keduany berinteraksi.
Keempat, dominasi ilmu pengetahuan dan
tekhnologi kini juga mengakibatnkan kecenderungan dominan pada pola berpikir
instrumental-pragmatis dalam kehidupan sehari-hari bahkan
instrumental-pragmatis ini telah parah memsuki lembaga-lembaga pendidikan saat
ini, dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.Disisi lain kehidupan beragama sendiri memiliki berbagai persoalan,
diantaranya.
1. tendensi-tendensi
destruktif kini banyak bermunculan dalam kehidupan beragama, entah dalam kehidupan beragama, dalam bentuk eksklusivisme kelompok, moralitas berlebihan danlainnya.
2. secara interen agama-agama pun kini mengalami
kebingungan dogmatis abikat makinsuburnya
kecenderungan multitafsir.
3. mentalitas superior
9suprematisme) masih kuat tertanam di kalangan rang-orang beragamasehingga tendensi keingingan saling
menaklukan atau merasa saling terancam masih kuat, dan iniseringkali diperparah oleh cara berpikir yang
terbelakang.
4. faktanya, agama dirasa tidak membawa pengaruh
yang signifikan terhadap kehidupansehari-hari.Selain
menghadapi persoalan-persoalan yang intern, ilmu dan agama pun menghadapi
masalahyang global bersama yang ditandai dengan permisivisme pasar
(apapun boleh dijalankan asalkan secara
ekonomis menguntungkan), junk food dan yang lainnya.ketidak adilan
stuktural yang memicu terorisme atau peperangan prinsip(seperti
yang baru kemarin terjadi di depan gedung Sarinah,),kerusakan lingkunga ekologis, perkembangan rekayasa genetika yang menyebabkan racun
kimiawi, junk food .dll
No comments:
Post a Comment