BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Filsafat sebagai proses berpikir
yang sistematis dan rasional juga memiliki objek material dan objek formal.
Objek material filsafat adalah segala yang ada. Segala yang ada mencakup ada
yang tampak dan ada yang tidak tampak.
Objek material filsafat atas tiga bagian, yaitu yang ada
dalam alam empiris, yang ada dalam pikiran, dan yang ada dalam kemungkinan.
Adapun objek formal,dan rasional adalah sudut pandang yang menyeluruh, radikal,
dan rasional tentang segala yang ada. Setelah berjalan beberapa lama kajian
yang terkait dengan hal yang empiris semakin bercabang dan berkembang, sehingga
menimbulkan spesialisasi dan menampakkan kegunaan yang praktis. Inilah proses
terbentuknya ilmu secara berkesinambungan. Maka seiring dengan berkembangnya
zaman, makin berkembanglah ilmu-ilmu pengetahuan yang ada.
Kemajuan pesat ilmu pengetahuan yang dicapai
manusia pada ujung pertengahan kedua abad ke-20, memungkinkan arus informasi
menjadi serba cepat: apa dan oleh siapa dari seluruh muka bumi (bahkan sebagian
jagat raya) - menembus ke seluruh lapisan masyarakat dengan bebas tanpa
membedakan siapa dia si penerima. Tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara,
ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar
pikiran. Pengaruh perkembangan ilmu
pengetahuan terhadap pola kemasyarakatan alienasi adalah suatu kondisi psikologis seorang individu yang
dinafasi oleh kesadaran semu (tentang misteri keabadian termasuk Tuhan),
keberadaan, dan dirinya sendiri sebagai individu serta komunitas.
Perkembangan ilmu pengetahuan yang
semakin pesat dan cenderung meniru budaya barat bisa jadi menciptakan sebuah
alienasi budaya.Orang merasa asing dengan budayanya sendiri. Kaum muda tidak
lagi at home dengan kebudayaan yang telah membentuk identitas
sosialnya.[1]
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
hubungan antara kemajuan ilmu pengetahuan dengan krisis kemanusiaan ?
2. Apa
hubungan antara ilmu, agama dan masa depan manusia ?
3. Apa
dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan ?
C. Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui hubungan antara kemajuan ilmu pengetahuan dengan krisis kemanusiaan.
2. Untuk
mengetahui hubungan antara ilmu, agama dan masa depan manusia
3. Untuk
mengetahui dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
Masyarakat modern telah berhasil
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih untuk mengatasi berbagai
masalah hidupnya, namun pada sisi lain ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut
tidak mampu menumbuhkan moralitas (ahlak) yang mulia. Dunia modern saat ini,
termasuk di indonesia ditandai oleh gejalah kemerosotan akhlak yang benar-benar
berada pada taraf yang menghawatirkan. Kejujuran, kebenaran, keadilan, tolong
menolong dan kasih sayang sudah tertutup oleh penyelewengan, penipuan,
penindasan, saling menjegal dan saling merugikan. Untuk memahami gerak
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian itu, maka kehadiran
filsafat ilmu berusaha mengembalikan ruh dan tujuan luhur ilmu agar ilmu tidak
menjadi bomerang bagi kehidupan umat manusia.
Dalam masyarakat beragama, ilmu
adalah bagian yang tak terpisahkan dari nilai-nilai ketuhanan karena sumber
ilmu yang hakiki adalah dari Tuhan. Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling
tinggi derajatnya dibandingkan dengan mahluk yang lain, karena manusia diberi
daya berfikir, daya berfikir inilah yang menemukan teori-teori ilmiah dan
teknologi. Pada waktu yang bersamaan, daya pikir tersebut menjadi bagian yang
tak dapat dipisahkan dari keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan. Sehingga dia
tidak hanya bertanggung jawab kepada sesama manusia, tetapi juga kepada
penciptaNya.
Dengan demikian adanya perubahan
pandangan tentang ilmu pengetahuan mempunyai peran penting dalam membentuk
peradaban dan kebudayaan manusia, dan dengan itu pula tampaknya, muncul semacam
kecenderungan yang terjalin pada jantung setiap ilmu pengetahuan dan juga para
ilmuwan untuk lebih berinovasi untuk penemuan dan perumusan berikutnya.
Kecenderungan yang lain ialah adanya
hasrat untuk selalu menerapkan apa yang dihasilkan ilmu pengetahuan, baik dalam
dunia teknik mikro maupun makro. Dengan demikian tampaklah bahwa semakin maju
pengetahuan, semakin meningkat keinginan manusia, sampai memaksa, merajalela,
dan bahkan membabi buta. Akibatnya ilmu pengetahuan dan hasilnya tidak
manusiawi lagi, bahkan cenderung memperbudak manusia sendiri yang telah
merencanakan dan menghasilkannya. Kedua kecenderungan ini secara nyata paling
menampakkan diri dan paling mengancam keamanan dan kehidupan manusia, dewasa
ini dalam bidang lomba persenjataan, kemajuan dalam memakai serta menghabiskan
banyak kekayaan bumi yang tidak dapat diperbaharui kembali, kemajuan dalam
bidang kedokteran yang telah mengubah batas-batas paling pribadi dalam hidup
manusia dan perkembangan ekonomi yang mengakibatkan melebarnya jurang kaya dan
miskin. Ilmu pengetahuan dan teknologi akhirnya mau tak mau mempunyai kaitan
langsung ataupun tidak, dengan setruktur sosial dan politik yang pada
gilirannya berkaitan dengan jutaan manusia yang kelaparan, kemiskinan, dan
berbagai macam ketimpangan yang justru menjadi pandangan yang menyolok di
tengah keyakinan manusia akan keampuhan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
menghapus penderitaan manusia.
Kesadaran akan hal ini sudah muncul dalam
banyak lingkungan ilmuwan yang prihatin akan perkembangan teknik, industri, dan
persenjataan yang membahayakan masa depan kehidupan umat manusia dan bumi kita.
Untuk itulah maka epistimologi ilmu bertugas menjawab
pertanyaan; bagaimana proses pengetahuan yang masih berserakan dan tidak
teratur itu menjadi ilmu? Bagaimana prosedur dan mekanismenya?
Tiang penyangga filsafat ilmu yang
ketiga adalah aksiologi ilmu; Ilmu adalah sesuatu yang paling penting bagi
manusia, karena dengan ilmu semua keperluan dan kebutuhan manusia bisa
terpenuhi secara lebih cepat dan lebih mudah. Dan merupakan kenyataan yang tidak
dapat dipungkiri bahwa peradaban manusia sangat berhutang pada ilmu. Ilmu telah
banyak mengubah wajah dunia seperti hal memberantas penyakit, kelaparan,
kemiskinan dan berbagai wajah kehidupan yang sulit lainnya. Dengan kemajuan
ilmu juga, manusia bisa merasakan kemudahan lainnya seperti transportasi,
pemukiman, pendidikan, komonikasi, dan lain sebagainya. Singkatnya ilmu
merupakan sarana untuk membantu manusia dalam mencapai tujuan hidupnya. Kemudian timbul pertanyaan,
apakah ilmu selalu merupakan berkah dan penyelamat bagi manusia? Dan memang
sudah terbukti, dengan kemajuan ilmu pengetahuan, manusia dapat menciptakan
berbagai bentuk teknologi. Misalnya pembuatan bom yang pada awalnya untuk
memudahkan kerja manusia, namun kemudian dipergunakan untuk hal-hal yang
bersifat negatif yang menimbulkan malapetaka bagi manusia itu sendiri. Di
sinilah ilmu harus diletakkan secara proposional dan memihak pada nilai-nilai
kebaikan dan kemanusiaan. Sebab, jika ilmu tidak berpihak kepada nilai-nilai,
maka yang terjadi adalah bencana dan malapetaka.
1) Pentingnya
Agama bagi manusia[3]
Agama
dapat dilihat sebagai kepercayaan dan pola perilaku yang dimiliki oleh manusia
untuk menangani masalah-masalah penting dan aspek-aspek alam semesta yang tidak
dapat dikendalikannya dengan teknologi maupun sistem organisasi sosial yang
dikenalnya. Pengertian agama yang lain yaitu agama sebagai seperangkat upacara
yang diberi rasionalisasi melalui mitos dan menggerakkan kekuatan-kekuatan
supranatural dengan tujuan untuk mencapai atau menghindari terjadunya perubahan
keadaan pada manusia atau alam semesta (Sare, 2007). Agama memiliki dua fungsi
sekaligus, yaitu fungsi sosial dan fungsi psikologis. Secara psikologis, agama
dapat mengurangi kegelisahan manusia dengan memberikan penerangan tentang
hal-hal yang tidak diketahui dan tidak dimengerti olehnya di dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga lebih mudah dimengerti, misalnya tentang kematian. Selain
itu, agama juga memberi ketenangan pada manusia karena dapat memberikan sebuah
harapan bahwa ada sebuah kekuatan supranatural yang dapat menolong manusia pada
saat menghadapi bahaya atau tertimpa suatu musibah. Ditinjau secara sosial,
agama mempunyai sanksi bagi seluruh perilaku manusia yang beraneka ragam. Agama
juga menanamkan pengertian tentang kebaikan dan kejahatan dengan memberikan
semacam pedoman tentang perilaku hidup dan berinteraksi. Dalam hal ini, agama
dapat dikatakan sebagai pemelihara ketertiban sosial. Selain itu, agama juga
sebagai alat yang efektif untuk meneruskan tradisi lisan dalam sebuah
masyarakat (Sare, 2007). Dilihat dari pengertian pentingnya agama bagi manusia,
terdapat dua konsep mendasar agama bagi kehidupan manusia, yaitu agama dalam
arti what religion does dan what is religion. Pengertian pertama menunjuk pada
apa kegunaan agama bagi kehidupan manusia, sedangkan pengertian yang kedua
menunjuk pada apa makna agama bagi manusia, yaitu sebagai pedoman untuk
bertindak di dalam menjalankan seluruh aktivitas kehidupannya (Moesa, 2007)
2)
Posisi Agama dalam Pengembangan
ilmu[4]
Masyarakat
modern telah berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih
untuk mengatasi berbagai masalah hidupnya, namun pada sisi lain ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut tidak mampu menumbuhkan moralitas (ahlak)
yang mulia. Dunia modern saat ini, termasuk di indonesia ditandai oleh gejala
kemerosotan akhlak yang benar-benar berada pada taraf yang menghawatirkan.
Kejujuran, kebenaran, keadilan, tolong menolong dan kasih sayang sudah tertutup
oleh penyelewengan, penipuan, penindasan, saling menjegal dan saling merugikan.
Untuk memahami gerak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
sedemikian itu, maka kehadiran agama sangatlah penting. Agama menjadi salah
satu faktor pendukung dan sangat utama dalam perkembangan ilmu. Merujuk pada
realita mengenai Indonesia yang memiliki penduduk (muslim) terbesar di dunia,
membuktikan bahwa posisi agama di Indonesia sangat penting.CDalam masyarakat beragama (Islam), ilmu
adalah bagian yang tak terpisahkan dari nilai-nilai ketuhanan karena sumber
ilmu yang hakiki adalah dari Tuhan. Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling
tinggi derajatnya dibandingkan dengan mahluk yang lain, karena manusia diberi
daya berfikir, daya berfikir inilah yang menemukan teori-teori ilmiah dan
teknologi. Pada waktu yang bersamaan, daya pikir tersebut menjadi bagian yang
tak dapat dipisahkan dari keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan. Sehingga dia
tidak hanya bertanggung jawab kepada sesama manusia, tetapi juga kepada
pencipta-Nya. Namun, perlu juga diingat bahwa ikatan agama yang
terlalu kaku dan tersetruktur kadang kala dapat menghambat perkembangan ilmu.
Karena itu, perlu kejelian dan kecerdasan memperhatikan sisi kebebasan dalam
ilmu dan sistem nilai dalam agama agar keduanya tidak saling bertolak belakang.
Disinilah perlu rumusan yang jelas tentang ilmu secara filosofis dan akademik
serta agama agar ilmu dan teknologi tidak menjadi bagian yang lepas dari
nilai-nilai agama dan kemanusiaan serta lingkungan. Ilmu Di Dalam mengembangkan
ilmu dan teknologi seharusnya bermanfaat mencari keredhaan Allah. Ini
hanya boleh dicapai melalui aplikasi agama dalam ilmu dan teknologi . Maka
langkah awal ialah agama perlu diintegrasi ke dalam ilmu dan teknologi untuk
memastikan ilmu dan teknologi tidak lari dari manfaat asal kejadian manusia.
Ini juga didorong oleh faktor bahwa agama itu tidak terikat dengan ilmu dan
teknologi.Agama mengajar seseorang untuk hidup bertujuan. Tujuan beragama
adalah untuk menjamin / mendapatkan kesejahteraan di akhirat dalam kepatuhan di
dunia. Setiap amalan yang dilakukan di dunia harus berada di atas landasan yang
diridhai oleh Allah. Telah dinyatakan dengan jelas dalam Alquran bahwa manusia
adalah khalifah Allah yang bertanggung jawab untuk memelihara dan mengatur alam
ini. Justru setiap urusan manusia harus memelihara keharmonisan dan
keseimbangan alam. Jika perkembangan ilmu dan teknologi di atas landasan
ini, maka sudah tentu perkembangan ilmu dan teknologi tidak akan merusak bumi
karena setiap perkembangan ilmu dan teknologi dirancang dengan teliti.
Seandainya ini terlalu bersifat idealistik, setidaknya ia dapat meminimalkan
dampak negatif yang timbul karena perkembangan ilmu dan teknologi tersebut,
pastinya dilakukan secara berhati-hati untuk memelihara kepentingan alam
3) Peran
IPTEK bagi masa depan manusia[5]
Perkembangan
sejarah manusia selalu diwarnai oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang melingkupinya. Hal ini tentunya berbanding lurus dengan upaya
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Teknologi adalah sarana
yang digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Seiring dengan perkembangan
di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
turunannya yang berbentuk teknologi ini, meluas bukan hanya untuk memenuhi
kebutuhan manusia secara sempit. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dapat mendorong manusia mendayagunakan sumber daya alam lebih efektif dan
efisien. Pemanfaatan teknologi meluas pada upaya penghapusan kemiskinan, penghapusan
jam kerja yang berlebihan, penciptaan kesempatan untuk hidup lebih lama dengan
perbaikan kualitas kesehatan manusia, membantu upaya-upaya pengurangan
kejahatan, peningkatan kualitas pendidikan, dan sebagainya (Keraf dan Dua,
2001). Bahkan secara lebih komprehensif, ilmu pengetahuan dan teknologi juga
dimanfaatkan pemerintah dalam menunjang pembangunannya. Puncaknya, perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi bukan saja membantu manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya sehari-hari. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dapat menaikkan kualitas manusia dalam keterampilan dan kecerdasannya untuk
meningkatkan kemakmuran serta inteligensi manusia. Lebih jauh, ilmu pengetahuan
dan teknologi berhasil mendatangkan kemudahan hidup bagi manusia (Mas’ud dan
Paryono, 1998).
4) Peran
manusia terhadap Iptek[6]
Perkembangan
sejarah manusia selalu diwarnai oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang melingkupinya. Hal ini tentunya berbanding lurus dengan upaya
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dan teknologi adalah
sarana yang digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Secara definitif,
ilmu adalah pengetahuan yang membantu manusia dalam mencapai tujuan hidupnya.
Maka, patutlah dikatakan, bahwa peradaban manusia sangat bergantung kepada ilmu
dan teknologi. Berkat kemajuan dalam bidang ini, pemenuhan kebutuhan manusia
bisa dilakukan secara lebih cepat dan lebih mudah (Jujun, 2003). Secara komprehensif,
ilmu pengetahuan dan teknologi juga dimanfaatkan pemerintah dalam menunjang
pembangunannya. Misalnya dalam perencanaan dan programing pembangunan,
organisasi pemerintah dan administrasi negara untuk pembangunan sumber-sumber
insani, dan teknik pembangunan dalam sektor pertanian, industri, dan kesehatan.
Puncaknya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bukan saja membantu
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Lebih jauh, ilmu
pengetahuan dan teknologi berhasil mendatangkan kemudahan hidup bagi manusia.
Bendungan, kalkulator, mesin cuci, kompor gas, kulkas, OHP, slide, TV, tape
recorder, telephon, komputer, satelit, pesawat terbang, merupakan produk-produk
teknologi yang, bukan saja membantu manusia memenuhi kebutuhan hidupnya, tetapi
membuat hidup manusia semakin mudah (Ibnu, 1998). Manfaat-manfaat inilah yang
mula-mula menjadi tujuan manusia mengembangkan ilmu pengetahuan hingga
menghasilkan teknologi. Mulai dari teknologi manusia purba yang paling
sederhana berupa kapak dan alat-alat sederhana lainnya. Sampai teknologi modern
saat ini, yang perkembangannya jauh lebih pesat dari perkembangan teknologi
sebelumnya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini sanggup membawa
berkah bagi umat manusia berupa kemudahan-kemudahan hidup, yang sebelumnya
tidak pernah terpikirkan dalam benak manusia.
C.
Dampak Perkembangan IPTEK
Perkembangan ilmu pengetahuan tidak lepas dari
perkembangan teknologi terhadap kehidupan masyarakat. Ilmu pengetahuan dan
teknologi menjadi manifestasi dari kebudayaan universal yang dimiliki oleh
setiap masyarakat. Kehadiran iptek merupakan penanda adanya proses pembangunan
yang tengah berlangsung, dan dapat mempengaruhi atau menigkatkan tatanan hidup
masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik. Perbaikan dan peningkatan
kehidupan masyarakat dengn ilmu pengetahuan dan teknologi ini selanjutnay akan mengarah
pada perubahan sosial dan budaya.[7]
Sebenarnya perubahan-perubahan tersebut merupakan hal yang wajar, namun pada
beberapa hal, menimbulkan sikap pro dan kontra di antara masyarakat. Muncul
sikap pro dan kontra tersebut dipengaruhi oleh dampak yang dihasilkan oleh
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang diauraikan berikut ini
(Sutardi, 2007).[8]
Dampak positif;[9]
1. Kemajuan
di bidang pendidikan denga berkembangya kesempatan belajar serta bertambahnya
tenaga ahli dan terampil
2. Munculnya bentuk-bentuk
integrasi formal di bidang politik, pemerintahan, hukum dan ekonomi
3. Kemudahan
komunikasi dan transportasi sehingga masyarakat yang tempat tinggalnya
berjauhan dapat bertemu dan berbicara setiap saat dengan mudah.
4. Etos kerja tradisional yang hanya menggantungkan diri kepada nasib
berubah menjadi etos kerja yang dinamis, ulet, optimis dan terencan. (Sutardi,
2007)
Dampak negatif:[10]
1. Unsur
–nsur adat makin memudar,terutama yang berhubungan dengan religi dan
kepercayaan
2. Ikatan
kerabat dan keluarga luas semakin melemah dan bergeser hanya ke keluarga inti
3. Pengetahuan
tradisional, misalnya pengobatan tradisional semakin terlupakan
4. Moral masyarakat mengalami degradasi karena orang akan begitu mudah memproduksi barang dan jasa tanpa memikirkan efek negatifnya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan ilmu pengetahuan tidak lepas dari
perkembangan teknologi terhadap kehidupan masyarakat. Ilmu pengetahuan dan
teknologi menjadi manifestasi dari kebudayaan universal yang dimiliki oleh setiap
masyarakat. Kehadiran iptek merupakan penanda adanya proses pembangunan yang
tengah berlangsung, dan dapt mempengaruhi atau menigkatkan tatanan hidup
masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik. Perbaikan dan peningkatan
kehidupan masyarakat dengn ilmu pengetahuan dan teknologi ini selanjutnay akan
mengarah pada perubahan sosial dan budaya. Sebenarnya perubahan-perubahan
tersebut merupakan hal yang wajar, namun pada beberapa hal, menimbulkan sikap
pro dan kontra di antara masyarakat. Muncul sikap pro dan kontra tersebut
dipengaruhi oleh dampak yang dihasilkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi juga menuai dampak positif dan dampak
negatif bagi manusia dan lingkungannya.
B. Kritik dan Saran
Demikian makalah ini kami susun. Pemakalah menyadari dalam pembuatan
makalah ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu, kritik dan Saran yang
membangun sangat kami harapkan demi menjadikan makalah ini lebih baik. Penulis
berharap semoga makalah ini dapat digunakan sebagai bahan ajar dan sebagai
bahan refrensi mengenai bab tantangan dan masa depan ilmu.
DAFTAR
PUSTAKA
Dina Amalina, http://dokumen.tips/science/ilmu-pengetahuan-filsafat-sains.html,
di akses pada 11 Desember 2015 pukul 11:18 WIB
Krisna Amretasari, http://dokumen.tips/documents/perkembangan-ilmu-teknologi-dan-kebudayaan-terhadap-masa-depan-manusia.html, di akses pada 11 Desember 2015 pukul 11:33
Ayu Naoman, http://dokumen.tips/education/tantangan-dan-masa-depan-ilmu.html,
diakses pada 11 Desember 2015 pukul 11:42 WIB
Adisusilo, Sutarjo.
1983. Problematika Perkembangan Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta.
Kanisius
Bakhtiar A. 2007. Filsafat
Ilmu. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada
Sastrapratedja. 1980. Sari
Sejarah Filsafat Barat. Yogyakarta. Kanisius
Daruni,EA. 1991. Hubungan
Ilmu dan Kebudayaan dalam Majalah Jurnal Filsafat. Fakultas Filsafat UGM
Yogyakarta. Seri 8
Ma’arif S. 1997. Dalam
“Kata Pengantar” Buku Agama dan krisis Kemanusiaan Modern oleh Nashir H.
1997. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
http://filsafat.ugm.ac.id/downloads/artikel/agama-krisis.pdf
[1] Ayu Naoman, http://dokumen.tips/education/tantangan-dan-masa-depan-ilmu.html, diakses pada 11 Desember
2015 pukul 11:42 WIB
[3] Ma’arif S. 1997. Dalam “Kata Pengantar” Buku Agama dan krisis Kemanusiaan Modern oleh
Nashir H. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Hal. 89
[5] Adisusilo, Sutarjo.
1983. Problematika Perkembangan Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta.
Kanisius, hal. 67
[6] http://www.owlnet.rice.edu/~spac205/February_11-2.pdf
[7] Dina Amalina, http://dokumen.tips/science/ilmu-pengetahuan-filsafat-sains.html, di akses pada 11
Desember 2015 pukul 11:18 WIB
[8] Krisna Amretasari, http://dokumen.tips/documents/perkembangan-ilmu-teknologi-dan-kebudayaan-terhadap-masa-depan-manusia.html, di akses pada 11
Desember 2015 pukul 11:33
[9] Ibid
[10] Ibid
No comments:
Post a Comment