Subscribe di sini

Tuesday, 21 April 2020

MAKALAH FILSAFAT TANTANGAN MASA DEPAN ILMU



BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Filsafat sebagai proses berpikir yang sistematis dan rasional juga memiliki objek material dan objek formal. Objek material filsafat adalah segala yang ada. Segala yang ada mencakup ada yang tampak dan ada yang tidak tampak.
Objek material filsafat atas tiga bagian, yaitu yang ada dalam alam empiris, yang ada dalam pikiran, dan yang ada dalam kemungkinan. Adapun objek formal,dan rasional adalah sudut pandang yang menyeluruh, radikal, dan rasional tentang segala yang ada. Setelah berjalan beberapa lama kajian yang terkait dengan hal yang empiris semakin bercabang dan berkembang, sehingga menimbulkan spesialisasi dan menampakkan kegunaan yang praktis. Inilah proses terbentuknya ilmu secara berkesinambungan. Maka seiring dengan berkembangnya zaman, makin berkembanglah ilmu-ilmu pengetahuan yang ada.
    Kemajuan pesat ilmu pengetahuan yang dicapai manusia pada ujung pertengahan kedua abad ke-20, memungkinkan arus informasi menjadi serba cepat: apa dan oleh siapa dari seluruh muka bumi (bahkan sebagian jagat raya) - menembus ke seluruh lapisan masyarakat dengan bebas tanpa membedakan siapa dia si penerima. Tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran. Pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan terhadap pola kemasyarakatan alienasi adalah suatu kondisi psikologis seorang individu yang dinafasi oleh kesadaran semu (tentang misteri keabadian termasuk Tuhan), keberadaan, dan dirinya sendiri sebagai individu serta komunitas.
Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat dan cenderung meniru budaya barat bisa jadi menciptakan sebuah alienasi budaya.Orang merasa asing dengan budayanya sendiri. Kaum muda tidak lagi at home dengan kebudayaan yang telah membentuk identitas sosialnya.[1]
B.   Rumusan Masalah
1.     Bagaimana hubungan antara kemajuan ilmu pengetahuan dengan krisis kemanusiaan ?
2.     Apa hubungan antara ilmu, agama dan masa depan manusia ?
3.     Apa dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan ?
C.   Tujuan Penulisan
1.     Untuk mengetahui hubungan antara kemajuan ilmu pengetahuan dengan krisis kemanusiaan.
2.     Untuk mengetahui hubungan antara ilmu, agama dan masa depan manusia
3.     Untuk mengetahui dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan.




BAB II
PEMBAHASAN
A.   Hubungan antara Kemajuan Ilmu Pengetahuan dengan Krisis Kemanusiaan[2]
Masyarakat modern telah berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih untuk mengatasi berbagai masalah hidupnya, namun pada sisi lain ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut tidak mampu menumbuhkan moralitas (ahlak) yang mulia. Dunia modern saat ini, termasuk di indonesia ditandai oleh gejalah kemerosotan akhlak yang benar-benar berada pada taraf yang menghawatirkan. Kejujuran, kebenaran, keadilan, tolong menolong dan kasih sayang sudah tertutup oleh penyelewengan, penipuan, penindasan, saling menjegal dan saling merugikan. Untuk memahami gerak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian itu, maka kehadiran filsafat ilmu berusaha mengembalikan ruh dan tujuan luhur ilmu agar ilmu tidak menjadi bomerang bagi kehidupan umat manusia.
Dalam masyarakat beragama, ilmu adalah bagian yang tak terpisahkan dari nilai-nilai ketuhanan karena sumber ilmu yang hakiki adalah dari Tuhan. Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya dibandingkan dengan mahluk yang lain, karena manusia diberi daya berfikir, daya berfikir inilah yang menemukan teori-teori ilmiah dan teknologi. Pada waktu yang bersamaan, daya pikir tersebut menjadi bagian yang tak dapat dipisahkan dari keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan. Sehingga dia tidak hanya bertanggung jawab kepada sesama manusia, tetapi juga kepada penciptaNya.
Dengan demikian adanya perubahan pandangan tentang ilmu pengetahuan mempunyai peran penting dalam membentuk peradaban dan kebudayaan manusia, dan dengan itu pula tampaknya, muncul semacam kecenderungan yang terjalin pada jantung setiap ilmu pengetahuan dan juga para ilmuwan untuk lebih berinovasi untuk penemuan dan perumusan berikutnya.
Kecenderungan yang lain ialah adanya hasrat untuk selalu menerapkan apa yang dihasilkan ilmu pengetahuan, baik dalam dunia teknik mikro maupun makro. Dengan demikian tampaklah bahwa semakin maju pengetahuan, semakin meningkat keinginan manusia, sampai memaksa, merajalela, dan bahkan membabi buta. Akibatnya ilmu pengetahuan dan hasilnya tidak manusiawi lagi, bahkan cenderung memperbudak manusia sendiri yang telah merencanakan dan menghasilkannya. Kedua kecenderungan ini secara nyata paling menampakkan diri dan paling mengancam keamanan dan kehidupan manusia, dewasa ini dalam bidang lomba persenjataan, kemajuan dalam memakai serta menghabiskan banyak kekayaan bumi yang tidak dapat diperbaharui kembali, kemajuan dalam bidang kedokteran yang telah mengubah batas-batas paling pribadi dalam hidup manusia dan perkembangan ekonomi yang mengakibatkan melebarnya jurang kaya dan miskin. Ilmu pengetahuan dan teknologi akhirnya mau tak mau mempunyai kaitan langsung ataupun tidak, dengan setruktur sosial dan politik yang pada gilirannya berkaitan dengan jutaan manusia yang kelaparan, kemiskinan, dan berbagai macam ketimpangan yang justru menjadi pandangan yang menyolok di tengah keyakinan manusia akan keampuhan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menghapus penderitaan manusia.
 Kesadaran akan hal ini sudah muncul dalam banyak lingkungan ilmuwan yang prihatin akan perkembangan teknik, industri, dan persenjataan yang membahayakan masa depan kehidupan umat manusia dan bumi kita. Untuk itulah maka epistimologi ilmu bertugas menjawab pertanyaan; bagaimana proses pengetahuan yang masih berserakan dan tidak teratur itu menjadi ilmu? Bagaimana prosedur dan mekanismenya?
Tiang penyangga filsafat ilmu yang ketiga adalah aksiologi ilmu; Ilmu adalah sesuatu yang paling penting bagi manusia, karena dengan ilmu semua keperluan dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara lebih cepat dan lebih mudah. Dan merupakan kenyataan yang tidak dapat dipungkiri bahwa peradaban manusia sangat berhutang pada ilmu. Ilmu telah banyak mengubah wajah dunia seperti hal memberantas penyakit, kelaparan, kemiskinan dan berbagai wajah kehidupan yang sulit lainnya. Dengan kemajuan ilmu juga, manusia bisa merasakan kemudahan lainnya seperti transportasi, pemukiman, pendidikan, komonikasi, dan lain sebagainya. Singkatnya ilmu merupakan sarana untuk membantu manusia dalam mencapai tujuan hidupnya.                 Kemudian timbul pertanyaan, apakah ilmu selalu merupakan berkah dan penyelamat bagi manusia? Dan memang sudah terbukti, dengan kemajuan ilmu pengetahuan, manusia dapat menciptakan berbagai bentuk teknologi. Misalnya pembuatan bom yang pada awalnya untuk memudahkan kerja manusia, namun kemudian dipergunakan untuk hal-hal yang bersifat negatif yang menimbulkan malapetaka bagi manusia itu sendiri. Di sinilah ilmu harus diletakkan secara proposional dan memihak pada nilai-nilai kebaikan dan kemanusiaan. Sebab, jika ilmu tidak berpihak kepada nilai-nilai, maka yang terjadi adalah bencana dan malapetaka.
B.   Hubungan Agama, Ilmu dan Masa Depan Manusia
1)  Pentingnya Agama bagi manusia[3]
Agama dapat dilihat sebagai kepercayaan dan pola perilaku yang dimiliki oleh manusia untuk menangani masalah-masalah penting dan aspek-aspek alam semesta yang tidak dapat dikendalikannya dengan teknologi maupun sistem organisasi sosial yang dikenalnya. Pengertian agama yang lain yaitu agama sebagai seperangkat upacara yang diberi rasionalisasi melalui mitos dan menggerakkan kekuatan-kekuatan supranatural dengan tujuan untuk mencapai atau menghindari terjadunya perubahan keadaan pada manusia atau alam semesta (Sare, 2007). Agama memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi sosial dan fungsi psikologis. Secara psikologis, agama dapat mengurangi kegelisahan manusia dengan memberikan penerangan tentang hal-hal yang tidak diketahui dan tidak dimengerti olehnya di dalam kehidupan sehari-hari, sehingga lebih mudah dimengerti, misalnya tentang kematian. Selain itu, agama juga memberi ketenangan pada manusia karena dapat memberikan sebuah harapan bahwa ada sebuah kekuatan supranatural yang dapat menolong manusia pada saat menghadapi bahaya atau tertimpa suatu musibah. Ditinjau secara sosial, agama mempunyai sanksi bagi seluruh perilaku manusia yang beraneka ragam. Agama juga menanamkan pengertian tentang kebaikan dan kejahatan dengan memberikan semacam pedoman tentang perilaku hidup dan berinteraksi. Dalam hal ini, agama dapat dikatakan sebagai pemelihara ketertiban sosial. Selain itu, agama juga sebagai alat yang efektif untuk meneruskan tradisi lisan dalam sebuah masyarakat (Sare, 2007). Dilihat dari pengertian pentingnya agama bagi manusia, terdapat dua konsep mendasar agama bagi kehidupan manusia, yaitu agama dalam arti what religion does dan what is religion. Pengertian pertama menunjuk pada apa kegunaan agama bagi kehidupan manusia, sedangkan pengertian yang kedua menunjuk pada apa makna agama bagi manusia, yaitu sebagai pedoman untuk bertindak di dalam menjalankan seluruh aktivitas kehidupannya (Moesa, 2007)
2)    Posisi Agama dalam Pengembangan ilmu[4]
Masyarakat modern telah berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih untuk mengatasi berbagai masalah hidupnya, namun pada sisi lain ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut tidak mampu menumbuhkan moralitas (ahlak) yang mulia. Dunia modern saat ini, termasuk di indonesia ditandai oleh gejala kemerosotan akhlak yang benar-benar berada pada taraf yang menghawatirkan. Kejujuran, kebenaran, keadilan, tolong menolong dan kasih sayang sudah tertutup oleh penyelewengan, penipuan, penindasan, saling menjegal dan saling merugikan. Untuk memahami gerak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian itu, maka kehadiran agama sangatlah penting. Agama menjadi salah satu faktor pendukung dan sangat utama dalam perkembangan ilmu. Merujuk pada realita mengenai Indonesia yang memiliki penduduk (muslim) terbesar di dunia, membuktikan bahwa posisi agama di Indonesia sangat penting.CDalam masyarakat beragama (Islam), ilmu adalah bagian yang tak terpisahkan dari nilai-nilai ketuhanan karena sumber ilmu yang hakiki adalah dari Tuhan. Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya dibandingkan dengan mahluk yang lain, karena manusia diberi daya berfikir, daya berfikir inilah yang menemukan teori-teori ilmiah dan teknologi. Pada waktu yang bersamaan, daya pikir tersebut menjadi bagian yang tak dapat dipisahkan dari keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan. Sehingga dia tidak hanya bertanggung jawab kepada sesama manusia, tetapi juga kepada pencipta-Nya. Namun, perlu juga diingat bahwa ikatan agama yang terlalu kaku dan tersetruktur kadang kala dapat menghambat perkembangan ilmu. Karena itu, perlu kejelian dan kecerdasan memperhatikan sisi kebebasan dalam ilmu dan sistem nilai dalam agama agar keduanya tidak saling bertolak belakang. Disinilah perlu rumusan yang jelas tentang ilmu secara filosofis dan akademik serta agama agar ilmu dan teknologi tidak menjadi bagian yang lepas dari nilai-nilai agama dan kemanusiaan serta lingkungan. Ilmu Di Dalam mengembangkan ilmu dan teknologi seharusnya bermanfaat mencari keredhaan Allah.  Ini hanya boleh dicapai melalui aplikasi agama dalam ilmu dan teknologi . Maka langkah awal ialah agama perlu diintegrasi ke dalam ilmu dan teknologi untuk memastikan ilmu dan teknologi tidak lari dari manfaat asal kejadian manusia. Ini juga didorong oleh faktor bahwa agama itu tidak terikat dengan ilmu dan teknologi.Agama mengajar seseorang untuk hidup bertujuan.  Tujuan beragama adalah untuk menjamin / mendapatkan kesejahteraan di akhirat dalam kepatuhan di dunia. Setiap amalan yang dilakukan di dunia harus berada di atas landasan yang diridhai oleh Allah. Telah dinyatakan dengan jelas dalam Alquran bahwa manusia adalah khalifah Allah yang bertanggung jawab untuk memelihara dan mengatur alam ini.  Justru setiap urusan manusia harus memelihara keharmonisan dan keseimbangan alam.  Jika perkembangan ilmu dan teknologi di atas landasan ini, maka sudah tentu perkembangan ilmu dan teknologi tidak akan merusak bumi karena setiap perkembangan ilmu dan teknologi dirancang dengan teliti. Seandainya ini terlalu bersifat idealistik, setidaknya ia dapat meminimalkan dampak negatif yang timbul karena perkembangan ilmu dan teknologi tersebut, pastinya dilakukan secara berhati-hati untuk memelihara kepentingan alam
3)  Peran IPTEK bagi masa depan manusia[5]
Perkembangan sejarah manusia selalu diwarnai oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang melingkupinya. Hal ini tentunya berbanding lurus dengan upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Teknologi adalah sarana yang digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Seiring dengan perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan turunannya yang berbentuk teknologi ini, meluas bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan manusia secara sempit. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat mendorong manusia mendayagunakan sumber daya alam lebih efektif dan efisien. Pemanfaatan teknologi meluas pada upaya penghapusan kemiskinan, penghapusan jam kerja yang berlebihan, penciptaan kesempatan untuk hidup lebih lama dengan perbaikan kualitas kesehatan manusia, membantu upaya-upaya pengurangan kejahatan, peningkatan kualitas pendidikan, dan sebagainya (Keraf dan Dua, 2001). Bahkan secara lebih komprehensif, ilmu pengetahuan dan teknologi juga dimanfaatkan pemerintah dalam menunjang pembangunannya. Puncaknya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bukan saja membantu manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat menaikkan kualitas manusia dalam keterampilan dan kecerdasannya untuk meningkatkan kemakmuran serta inteligensi manusia. Lebih jauh, ilmu pengetahuan dan teknologi berhasil mendatangkan kemudahan hidup bagi manusia (Mas’ud dan Paryono, 1998).
4)  Peran manusia terhadap Iptek[6]
Perkembangan sejarah manusia selalu diwarnai oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang melingkupinya. Hal ini tentunya berbanding lurus dengan upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dan teknologi adalah sarana yang digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Secara definitif, ilmu adalah pengetahuan yang membantu manusia dalam mencapai tujuan hidupnya. Maka, patutlah dikatakan, bahwa peradaban manusia sangat bergantung kepada ilmu dan teknologi. Berkat kemajuan dalam bidang ini, pemenuhan kebutuhan manusia bisa dilakukan secara lebih cepat dan lebih mudah (Jujun, 2003). Secara komprehensif, ilmu pengetahuan dan teknologi juga dimanfaatkan pemerintah dalam menunjang pembangunannya. Misalnya dalam perencanaan dan programing pembangunan, organisasi pemerintah dan administrasi negara untuk pembangunan sumber-sumber insani, dan teknik pembangunan dalam sektor pertanian, industri, dan kesehatan. Puncaknya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bukan saja membantu manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Lebih jauh, ilmu pengetahuan dan teknologi berhasil mendatangkan kemudahan hidup bagi manusia. Bendungan, kalkulator, mesin cuci, kompor gas, kulkas, OHP, slide, TV, tape recorder, telephon, komputer, satelit, pesawat terbang, merupakan produk-produk teknologi yang, bukan saja membantu manusia memenuhi kebutuhan hidupnya, tetapi membuat hidup manusia semakin mudah (Ibnu, 1998). Manfaat-manfaat inilah yang mula-mula menjadi tujuan manusia mengembangkan ilmu pengetahuan hingga menghasilkan teknologi. Mulai dari teknologi manusia purba yang paling sederhana berupa kapak dan alat-alat sederhana lainnya. Sampai teknologi modern saat ini, yang perkembangannya jauh lebih pesat dari perkembangan teknologi sebelumnya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini sanggup membawa berkah bagi umat manusia berupa kemudahan-kemudahan hidup, yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan dalam benak manusia.

C.   Dampak Perkembangan IPTEK

Perkembangan  ilmu pengetahuan tidak lepas dari perkembangan teknologi terhadap kehidupan masyarakat. Ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi manifestasi dari kebudayaan universal yang dimiliki oleh setiap masyarakat. Kehadiran iptek merupakan penanda adanya proses pembangunan yang tengah berlangsung, dan dapat mempengaruhi atau menigkatkan tatanan hidup masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik. Perbaikan dan peningkatan kehidupan masyarakat dengn ilmu pengetahuan dan teknologi ini selanjutnay akan mengarah pada perubahan sosial dan budaya.[7] Sebenarnya perubahan-perubahan tersebut merupakan hal yang wajar, namun pada beberapa hal, menimbulkan sikap pro dan kontra di antara masyarakat. Muncul sikap pro dan kontra tersebut dipengaruhi oleh dampak yang dihasilkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang diauraikan berikut ini (Sutardi, 2007).[8]

Dampak positif;[9]

1.  Kemajuan di bidang pendidikan denga berkembangya kesempatan belajar serta bertambahnya tenaga ahli dan terampil

2.  Munculnya bentuk-bentuk integrasi formal di bidang politik, pemerintahan, hukum dan ekonomi

3.  Kemudahan komunikasi dan transportasi sehingga masyarakat yang tempat tinggalnya berjauhan dapat bertemu dan berbicara setiap saat dengan mudah.

4.  Etos kerja tradisional yang hanya menggantungkan diri kepada nasib berubah menjadi etos kerja yang dinamis, ulet, optimis dan terencan. (Sutardi, 2007)

Dampak negatif:[10]

1.  Unsur –nsur adat makin memudar,terutama yang berhubungan dengan religi dan kepercayaan

2.  Ikatan kerabat dan keluarga luas semakin melemah dan bergeser hanya ke keluarga inti

3.  Pengetahuan tradisional, misalnya pengobatan tradisional semakin terlupakan

4.  Moral masyarakat mengalami degradasi karena orang akan begitu mudah memproduksi barang dan jasa tanpa memikirkan efek negatifnya 






BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan

Perkembangan  ilmu pengetahuan tidak lepas dari perkembangan teknologi terhadap kehidupan masyarakat. Ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi manifestasi dari kebudayaan universal yang dimiliki oleh setiap masyarakat. Kehadiran iptek merupakan penanda adanya proses pembangunan yang tengah berlangsung, dan dapt mempengaruhi atau menigkatkan tatanan hidup masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik. Perbaikan dan peningkatan kehidupan masyarakat dengn ilmu pengetahuan dan teknologi ini selanjutnay akan mengarah pada perubahan sosial dan budaya. Sebenarnya perubahan-perubahan tersebut merupakan hal yang wajar, namun pada beberapa hal, menimbulkan sikap pro dan kontra di antara masyarakat. Muncul sikap pro dan kontra tersebut dipengaruhi oleh dampak yang dihasilkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga menuai dampak positif dan dampak negatif bagi manusia dan lingkungannya.

B.   Kritik dan Saran

Demikian makalah ini kami susun. Pemakalah menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu, kritik dan Saran yang membangun sangat kami harapkan demi menjadikan makalah ini lebih baik. Penulis berharap semoga makalah ini dapat digunakan sebagai bahan ajar dan sebagai bahan refrensi mengenai bab tantangan dan masa depan ilmu.

 

 

 

 

 

 


DAFTAR PUSTAKA
Dina Amalina, http://dokumen.tips/science/ilmu-pengetahuan-filsafat-sains.html, di akses pada 11 Desember 2015 pukul 11:18 WIB

Krisna Amretasari, http://dokumen.tips/documents/perkembangan-ilmu-teknologi-dan-kebudayaan-terhadap-masa-depan-manusia.html, di akses pada 11 Desember 2015 pukul 11:33

Ayu Naoman, http://dokumen.tips/education/tantangan-dan-masa-depan-ilmu.html, diakses pada 11 Desember 2015 pukul 11:42 WIB

Adisusilo, Sutarjo. 1983. Problematika Perkembangan Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta. Kanisius

Bakhtiar A. 2007. Filsafat Ilmu. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada

Sastrapratedja. 1980. Sari Sejarah Filsafat Barat. Yogyakarta. Kanisius

Daruni,EA. 1991. Hubungan Ilmu dan Kebudayaan dalam Majalah Jurnal Filsafat. Fakultas Filsafat UGM Yogyakarta. Seri 8

Ma’arif S. 1997. Dalam “Kata Pengantar” Buku Agama dan krisis Kemanusiaan Modern oleh Nashir H. 1997.  Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

http://filsafat.ugm.ac.id/downloads/artikel/agama-krisis.pdf

 



[1] Ayu Naoman, http://dokumen.tips/education/tantangan-dan-masa-depan-ilmu.html, diakses pada 11 Desember 2015 pukul 11:42 WIB
[2] Sastrapratedja. 1980. Sari Sejarah Filsafat Barat. Yogyakarta. Kanisius, hal. 43
[3] Ma’arif S. 1997. Dalam “Kata Pengantar” Buku Agama dan krisis Kemanusiaan Modern oleh Nashir H.  Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Hal. 89
[4] Bakhtiar A. 2007. Filsafat Ilmu. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada, hal.19
[5] Adisusilo, Sutarjo. 1983. Problematika Perkembangan Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta. Kanisius, hal. 67
[6] http://www.owlnet.rice.edu/~spac205/February_11-2.pdf
[7] Dina Amalina, http://dokumen.tips/science/ilmu-pengetahuan-filsafat-sains.html, di akses pada 11 Desember 2015 pukul 11:18 WIB
[9] Ibid
[10] Ibid

No comments:

Post a Comment

Kumpulan ceramah ustadz Abdul Somad Lc Ma

Berikut video ceramah ustadz Abdul Somad Lc Ma Semoga menjadi motivasi dan bermanfaat  Hukum membaca Al-Qur'an digital di hp tanpa berwu...